8.ikk

1.8K 70 0
                                    

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Assalamualaikum wr.wb

Selamat siang semuanya, maaf ya jika up nya lama, karena sudah di jelaskan di bab 5 kemaren🌻

Ini cerita kedua ku,mohon maaf bila ada kata yang salah dan alur yang berantakan,karena jujur.saya juga baru ada pengalaman menulis beberapa cerita.

Ini asli karya murni dari pikiran saya,dan terimakasih juga bagi yang sudah membaca

Happy reading

"oh. Jadi kamu yang vares sebut dengan kata mamah itu? " tanyanya dingin dan datar

----

Deg deg

Shafira gemetar setengah mati, jantungnya berdegup dua kali lipat dan hatinya terus merapalkan doa

"kenapa diam? " tanyanya sekali lagi, shafira yang sedang melamunpun langsung tersadar

"i-iya tuan, m-maafkan saya"jawabnya gugup, bagaspun menatap anaknya yang kini sudah tertidur di pangkuan wanita yang mampu membuat vares berkata mamah itu

"jangan buat shafira takut nak! "jawab ibunya karena melihat shafira yang keringat dingin berhadapan dengan anaknya itu

"berikan anak saya" intruksi bagas,shafira pun langsung berdiri dan memberikan bocah kecil itu ke gendongan ayahnya

Setelah anaknya berada di gendongannya, bagas pun langsung melenggang pergi ke kamarnya dengan vares yang berada di gendongannya

"maafin anak ibu ya nak" sesal ibunya bagas
"tidak apa-apa ibu"dengan senyum tulusnya yang terpancar walaupun masih ada rasa takut di hatinya

"kamu ke sini sama siapa nak? "kali ini ayahnya bagas yang berbicara

"sama kak iyan om"jawabnya

"iyan? Pacarnya yaa, hayoo"goda mba raka

"eh ngga, kak iyan abang aku"jawab shafira malu

"bukannya kamu anak pertama? " tanya mba raka bingung dan di angguki oleh shafira

"jadi kak iyan itu maksud kamu abang gimana? "

"kak iyan itu tetangga aku mba, tapi aku udah nganggep dia itu abang" mereka pun mengangguk paham

"ko ngga di ajak masuk abangnya nak? "tanya ibu

"kak iyan ngga mau ibu, katanya nunggu di luar aja" mereka pun kembali mengangguk

"yaudah bu, om, mba. Shafira pamit pulang ya, sudah malam. Dan kasian juga kak iyan sendirian di luar"terangnya,lalu ia berdiri sambil mencium punggung tangan ketiga orang itu

"assalamualaikum " pamitnya

"waalaikumussalam"jawab ketiganya, lalu mereka pun mengantar shafira sampai di depan pintu

Belum saja keluar dari pintu, mereka bertiga di kagetkan oleh ucapan seseorang

"jauhi vares" dinginnya

Terimakasih yang sudah mau membaca karya saya 😄 terimakasih juga yang sudah vote dan menantikan kelanjutannya ❤

Jaga kesehatan terus di manapun kalian berada 🖤

Jangan lupa vote, comment ❤🖤

istri kecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang