13.ikk

1.7K 68 2
                                    

Tidak terasa kini waktu sudah berjalan 1tahun, Di mana navares adittama terus saja menempeli shafira yang note banya bukan siapa-siapa dirinya

"akrab sekali vares sama kamu ya nak"ujarnya lembut,shafira pun mengangguk mengiyakan

"iyah bund, kalo aku tinggal kadang vares nangis"terang shafira kepada ibunya

Sekarang shafira berada di rumahnya dan sedang duduk bersama ibunya juga vares.karena kerjanya yang sedang libur jadi ia lebih memilih santai di rumah,dan tiba-tiba saja mba raka menitipkan vares kepada dirinya

"vares udah empat tahun ya"tanya Bunda kepada vares,vares pun mengangguk mengiyakan
"eh pinter udah bisa jawab"kagum bunda

Cklek

"Assalamualaikum"ujar laki-laki yang baru masuk
"waalaikumussalam"jawab Dari kedua wanita itu

"salaman dulu sama kakek"ujar shafira sambil menurunkan vares yang tadi berada di pangkuannya

"kakekkkk"senangnya Dan langsung berlari memeluk Ayah shafira

Hap

"halo cucunya kakek"ujar Ayah sambil menggendong vares

Kedua wanita yang melihatnya pun tersenyum bahagia melihat dua laki-laki kesayangannya

"andai vares benar-bener anak kamu shaf"lirih ibunya dengan pandangan kosong yang terarah ke suami dan cucunya/vares

Author pov:karena vares seringkali memanggil shafira mamah dan juga sering ke rumah shafira di antar oleh mba raka,makanya Ayah dan bundanya shafira menganggapnya cucu dan juga menyuruh vares agar memanggilnya kakek dan nenek

"Bunda..."panggil shafira membuat bundanya mengalihkan pandangannya ke arah dirinya

"bunda boleh kok anggap vares cucu,tapi kalo masalah vares yang menjadi anak shafira itu mustahil bunda"lirih shafira dengan tangan yang menggenggam tangan ibunya

Ibunya pun tersenyum lalu mengangguk paham

"iyah sayang bunda paham"lalu memeluk putrinya itu

"sebenarnya shafira juga ada rasa suka bunda sama ayahnya vares,tapi shafira tidak mau melakukan apa-apa, shafira takut kalo shafira mengungkapkannya malah nanti membuat vares jauh dari shafira"batin shafira sehingga mengeluarkan butiran Air dari matanya

ibunya pun melepaskan pelukannya Karena merasakan basah di pundaknya

"sayang kok nangis?kenapa hmm? Bunda ngga maksa kamu buat nikah nak"sambil menghapus Air mata anaknya.shafira pun hanya menggelengkan kepalanya

****

"saya tidak mau di jodohkan ibu! "
"tapi ini demi kebaikan kamu dan vares bagas!"tegas ibunya

"tapi masih banyak wanita di luaran sana yang mau dengan bagas"
"dia mau hartamu saja!belum tentu mereka yang mau sama kamu mau menerima anak kamu! "

"sekarang siap-siap dan nanti kita kerumah shafira"ujar ibunya tegas dan tidak mau di bantah

"Dan ibu mau sekarang juga kamu melamarnya" lalu pergi meninggalkan
Bagas yang sedang mengerang frustasi

Setelah perdebatan antara anak dan ibu Di sinilah mereka,sedang duduk di hadapan keluarga shafira

Kemana Ayah bagas?ayah bagas kini sedang berada di luar negeri menjalankan bisnisnya

"varesnya lagi tidur ibu,tapi nanti biar shafira gendong ya"shafira hendak berdiri tapi ia urungkan Karena ibu dari bagas ingin membicarakan sesuatu yang penting katanya

"sesuatu apa bu?"tanya bunda, karena sekarang shafira sedang membuat minuman di dapur jadi pertanyaan itu di gantikan oleh ibunya

"saya dan anak saya kesini bukan sekedar menjemput vares saja"lalu ibu khodijah menjedah ucapannya ketika shafira baru datang membuat teh hangat nya dan kembali duduk seperti semula

"jadi bu? "

"biar anak saya yang melanjutkan"lalu bagas pun membuka suaranya

"jadi begini paman,bibi.saya sama ibu kesini mau menjemput vares sekaligus niat baik bagas yang mau mengkhitbah anak paman dan bibi"jelas bagas membuat shafira membulatkan matanya kaget

"apakah boleh shafira saya jadikan istri dan ibu dari anak saya?"tanya bagas dengan hati yang merasakan gugup

"astaghfirullah, kenapa saya jadi gugup begini "batin bagas dan juga shafira

"kalo paman dan bibi setuju saja jika shafira setuju,begitupun sebaliknya.jika shafira tidak setuju ya paman dan bibi juga tidak mau memaksakan" terang Ayah dari shafira

"bagaimana nak?apa kamu setuju dengan lamaran bagas? " Tanya bundanya,shafira pun hanya diam

"mungkin shafira menolak lamaran ini paman bibi"ucap bagas yang merasa bahagia di dirinya namun merasakan sakit di hatinya

"yasudah,mungkin shafira belum-"ucapan ayahnya terpotong kala

"aku menerima lamaran ini Ayah,bunda,ibu"
"apakah kamu yakin? "entah angin dari mana,bagas merasakan bahagia di hatinya ketika shafira menerima lamarannya

"yakin Inn sya allah,jika Bunda Ayah dan ibu merestui"ujar shafira
"kami sangat merestui mu nak"jawab ibu dan di angguki oleh Ayah dan bundanya

"Alhamdulillah"ujar mba raka yang entah datang dari mana dan sekarang Ada di rumahnya bersama ridho juga liora

"Alhamdulillah,bestie kita sold out.emang bener ya li,yang muda itu pasti nikahnya lebih dulu"ujar ridho kepada liora,dan liora pun mengangguk setuju

Mereka yang berada di dalam Pun tersenyum mendengar ucapan polos ridho,begitupula bagas yang entah kenapa sedari tadi merasakan gejolak senang di hatinya

Jangan lupa vote and comment yaa♥

istri kecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang