21.ikk

1.7K 56 0
                                    

~typo manusiawi~

"huhh, kamu sama sekali tidak menghargai perasaanku ku mas" gumamnya dan ia pun dengan cepat menaroh makanannya di rantang untuk di berikan kepada ibunya

"jam segini vares udah bangun belum ya? "gumamnya lagi, sebelum ia pergi ia sempat membersihkan terlebih dahulu rumahnya

8.29am

"bismillah"shafira mengendarai motor beat nya menuju rumah ibunya dengan kecepatan di atas rata-rata

Tin
Tin

Vares yang sekarang sedang bermain di halaman rumah neneknya bersama kakeknya pun langsung berdiri kala mendengar suara motor dan mengerjapkan matanya bingung

Shafira pun melepaskan helmnya lalu tersenyum ke arah anaknya

"halo sayang"ujar shafira dengan senyum manisnya serta tangan yang melambai ke arah anaknya

"mamaaaahh"teriak vares dan langsung berlari menuju ibunya

Hap

Vares langsung berada di gendongan ibunya dan tertawa senang kala ibunya terus menciumi keningnya

"vares lagi apa hm? "tanya shafira
"main"jawab vares dan shafira pun mengangguk lalu ia melangkah menuju rumah ibunya dan menyalami tangan ayahnya

"assalamualaikum ayah"
"waalaikumussalam" jawab ayahnya

"bunda di mana ayah?"lalu duduk di kursi setelah meletakkan rantang makanannya di meja

"di dalem,tadi vares mau susu makanya ibu kamu sekarang lagi bikin"jawab ayahnya

Shafira hanya membalasnya dengan O saja dan menanggukkan kepalanya paham

"sayang, vares. nenek udah buat susu nih"lalu keluar dengan membawa botol dot yang berisi susu coklat

"loh kamu ada di sini nak? "
"iyah bunda"lalu bersalaman dengan bundanya itu

"ini sayang susunya"lalu vares mengambilnya dengan senang hati dan langsung meminumnya

"bun, shafira bawa lauk buat bunda" lalu shafira mengambil rantang yang tadi ia bawa
"ini banyak banget loh nak? Kenapa kamu bawa ke sini semua"ujar bundanya setelah membuka rantang yang shafira bawa

"ngga papa bunda, tadi shafira masaknya banyak"
"yaudah makasih ya"jawab bundanya dengan senyum tulusnya

"sekarang kamu mau kemana lagi nak? "tanya ayahnya
"mau ke butik yah" jawab shafira

"ayes ikut mamah"ujar si kecil setelah melepas dot nya

"iyah sayang, kamu habisin dulu ya susunya. Nanti ikut mamah ke butik Oke"vares pun dengan segera menghabiskan sisa susu yang berada di botolnya itu

Shafira beserta orang tuanya pun tertawa melihat vares yang dengan cepat menghabiskannya

**

"siapin semua berkasnya"
"baik pak saya pamit"
"hmm"

Dia duduk di kursi kebesarannya dengan tatapan yang kosong,dia benar-benar memikirkan istrinya yang berada di rumah

"apakah perbuatan saya salah? " batinnya

"maafkan saya shafira, saya sebenarnya sangat suka dengan masakan kamu. Tapi saya tidak mau mengingat kenangan bersama masa lalu saya"gumam bagas dengan rasa penyesalan nya

Tok
Tok

"assalamualaikum pak" ujar seseorang yang baru masuk setelah membuka pintunya

"waalaikumussalam"

"pak raka sudah menunggu di ruang meeting pak" ujar sekertarisnya
"baik, saya akan menyusul ke sana" jawabnya

"baik pak saya permisi, assalamualaikum"
"waalaikumussalam" jawab bagas, setelah sekertarisnya pergi. Bagas pun bergegas pergi ke ruang meeting

"assalamualaikum" ujar bagas yang baru memasuki ruangan meeting
"waalaikumussalam"jawab yang berada di dalam.dan mereka pun berjabat tangan lalu duduk kembali setelah melepaskan Jabatan tangannya

"baik pak bagas, saya akan memulai presentasi nya"

Setelah memakan waktu beberapa jam dan menit akhirnya meetingpun selesai

"terimakasih pak bagas, semoga kerja sama kita lancar dan sukses"
"aamiin pak raka,dan saya tidak ingin ada penghianatan di antara kerja sama kita!" Tegas bagas 

"baik pak,saya jamin tidak akan ada penghianatan sedikitpun,saya pamit assalamualaikum"
"waalaikumussalam"jawab bagas, akhirnya pak raka dengan rekannya pun langsung keluar dari ruang meetingnya dan menyisahkan bagas beserta handi sekertarisnya

"kamu kenapa gas? Ngga biasanya kamu ngga semangat kaya gini? "tanya handi dan beginilah mereka berdua, jika ada client akan berbicara formal dan jika mereka berdua akan berucap seperti biasanya

"saya merasa bersalah kepada istri saya bang" jawab bagas,karena walaupun jabatan mereka berbeda tapi umur mereka menentukan siapa yang dewasa dan siapa yang muda

"memangnya kamu kenapa? " tanya handi dan bagaspun menceritakan kejadian tadi pagi

"jadi begitu bang"lirih bagas

"bagas, bagas. Saya kan dari awal sudah memberikan mu saran, kamu itu harus bisa menghargai istri kamu. Di mana lagi kamu mendapatkan wanita yang mampu menerima kamu dan anak kamu! "

"kamu tau? Shafira berumur lebih muda dari kamu, dia rela menikah dengan kamu yang sudah memiliki anak 1,apa kamu pernah melihat shafira memarahi anak kamu ataupun tidak tulus menyayangi anak kamu? " bagas pun menggelengkan kepalanya

"nah kan, jadi kamu harus bisa menghargai dan cobalah belajar untuk mencintainya, kasian dia bagas. Kalo memang kamu tidak mencintainya kenapa kamu menikahinya? Jangan mempermainkan hati perempuan gas"

Bagas pun terdiam mendengar ucapan handi

Alhamdulillah segini dulu ya, maaf karena upnya lama. karena ai sekarang sedang sakit. Dan maaf juga jika ada kata yang typo atau alur yang berantakan 🙏
Maklum ya masih penulis pemula hehe..

Oke, pokoknya terimakasih yang sudah baca karya ai, jangan lupa vote and comment nya jugaa ya ~♥~♥

istri kecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang