11.ikk

1.7K 64 0
                                    

"shafira"panggilnya

"iyah ibu? " bingung shafira
"ibu mau ke tempat desain dulu, ada pesanan soalnya. Kamu lanjutin aja di sini ya sambil jaga vares"

"iyah ibu siap"jawab shafira,akhirnya atasannya pun pergi dari ruangannya menyisahkan dua orang dewasa dan balita

Setelah berpelukan tadi, shafira ingin kembali ke ruangannya namun vares melarangnya, akhirnya dengan bujukan dari atasannya,agar shafira mengerjakan di dalam ruangan miliknya, shafira pun langsung menerima

Dan sekarang shafira sedang melihat  dan memilih warna untuk di cocokkan dengan model baju yang ia buat

Dengan vares di sebelahnya yang sedang menonton kartun di YouTube hp milik shafira

"hmm, warna merah atau putih"gumam shafira dengan mata yang terfokuskan ke arah laptopnya

"mama"panggilnya

"batiknya model ini dan warnanya kalo campuran bagus ngga ya" masih bergumam sendiri sehingga mengabaikan panggilan dari si kecil

"hiks mama" shafira yang mendengarkannya pun terpelonjat kaget

"astagfirullah ya allah, sayang kenapa nak? " lalu shafira sedikit menjauhkan mejanya agar ia bisa leluasa memangku si kecil

"kenapa hm? Maafin mamah ya sayang" dengan mengelus kepala vares yang kini berada di dadanya

"mama hiks ayes pandil nda dengel(mama hiks vares panggil ngga denger)" ucapnya dengan bahasa khas

"iya sayang, maafin mamah ya nak" ucap shafira dengan nada bersalah

"astagfirullah ya allah, lupa aku kalo ada anak kecil di sini, ku kira suara siapa panggil mamah, maaf nak maaf" batinnya dengan sesekali mengecup pucuk kepala vares

"maaf ya sayang... Mamah ngga terbiasa soalnya, tadi mamah kirain hp mamah yang ngomong" vares pun hanya mengangguk entah mengerti atau tidaknya

Bagaimana dia ingat kan? Jika dia saja belum menikah dan memiliki anak, untung shafira tidak menganggapnya suara hantu

"mama ayes mawu bobo(mama vares mau bobo) " ucap lirih vares

"sok sayang bobo, nanti mamah pukpuk ya" akhirnya beberapa menit shafira menimang vares dan terus menepuk punggungnya, vares pun tertidur di pangkuan shafira

"alhamdulillah"ucapnya setelah melihat vares sudah tidur

"di bawa ke kamar ngga ya? Tapi kasian baru tidur,takut bangun juga"setelah berperang dengan pemikirannya, akhirnya shafira melanjutkan memilih warna untuk bajunya dengan vares yang masih berada di pangkuannya

Dret
Dret

Shafira melihat hp nya yang bergetar di sebelahnya

"liora? " lalu iapun langsung menggeser ikon hijau

📞lioooooooooora

"Shafiraaaaaaa, kangen"teriaknya

"sttt, jangan teriak-teriak liora" suara bisik shafira

"kenapa? "

"ada vares lagi tidur di pangkuan ku"

Liora di sebrang sana pun mengangguk walaupun shafira tidak melihatnya

"nanti jam makan siang kita ke cafe ya shaf" ajaknya

"iya deh,tapi kamu yang bayar ya hehe"cengir shafira

"belum gajian hehe"di balas kekehan juga oleh liora

.

Setelah lama ber telefonan dengan liora,akhirnya kini shafira memindahkan vares di kamar milik atasannya, dan dia juga bersiap untuk keluar dari ruangan atasannya karena semua desain yang tadi ia bikin sudah jadi ,dengan warna yang di saranin oleh liora

"mamah keluar ya sayang, assalamualaikum" ucap lembut shafira

Baru saja ia membuka pintu, shafira di kagetkan dengan seseorang yang muncul begitu saja sehingga keningnya menabrak punggung orang itu,karena kebetulan orang itu sedang membelakanginya

Buk

"aduhhh"ringis shafira

"kenapa kamu ada di ruangan ibu? " sinisnya 

"m-maaf" ucap gugup shafira

istri kecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang