~Typo manusiawi~•
I
K
•"TOLONGGGGG"teriaknya
---------------------
"hiks b-berhenti di situ kalian" ujarnya dengan suara takut dan isak tangis yang mengiringinya
"serahin barang kamu semuanya ke kita" ujar preman 1,karena kini seorang wanita di kepung sama tiga preman laki-laki yang berbadan besar dan tinggi,sedangkan wanita itu memiliki badan yang kecil.kalah jauh dari para preman-preman itu
"hiks a-aku ngga punya apa-apa" ujar wanita tadi
"wah cari mati nih bang"ujar preman 2,membuat preman 1 dan 3 tersenyum mendengarnya
"mau kamu serahin barang-barang kamu ke kita, atau badan kamu yang jadi taruhannya cantik"goda preman ke3,membuat preman 1 dan 2 tertawa sangat kerasnya di gelapnya suasana subuh
***
"alhamdulillah,untung mang dadang udah buka, coba kalo belum. Pasti susah cari beginian" senangnya dengan tangan menenteng dua plastik besar yang berisi sayuran dan bahan dapur lainnya
Dia terus berjalan dengan senangnya, dengan mulut yang terus melantunkan sholawat yang ia hafal. Tapi tiba-tiba netranya menemukan 3 orang laki-laki dan ada satu perempuan yang menangis di tengah mereka
"astagfirullah dek, pagi-pagi begini kamu sudah berada di warung, sama tiga laki-laki lagi" gumamnya dengan kepala yang menggeleng-geleng,karena kejadian itu di depan ruko penjual sembako
"eh tapi kok? Perempuan itu pake mukenah dan laki-lakinya seperti preman" gumamnya lagi setelah menelisik ke empat orang itu
Dia pun terus memperhatikan keempat orang itu, setelah dia sadar ia pun langsung kalang kabut
"duh bagaimana cara nolongnya ya, pasti perempuan itu di ganggu preman" paniknya,dengan keberanian yang tidak seberapa ia pun langsung menghampiri orang-orang itu
"bismillah,bismillah ya allah bantulah hamba untuk menyelamatkan saudari hamba" gumamnya lalu ia pun langsung berlari menyusul nya
"hei, hei, berhenti. Jangan ganggu saudariku" teriaknya
Sedangkan di tempat lain
"ayo pulang, udah lama kita di sini" ujar iyan
"bolehlah ayo"mereka bertiga pun langsung berdiri untuk pulang"aku duluan ya"ujar iyan, karena rumah iyan dengan bagas dan farhan beda arah
"iya, hati-hati"ujar bagas dan di angguki iyan,iyan pun langsung mengambil motornya"assalamualaikum"salam iyan
"waalaikumussalam"ujar mereka berdua, iyan pun langsung melenggang pergi dan bagas maupun farhan langsung berjalan kaki untuk sampai ke rumah masing-masing"gas duluan ya"
"iya, hati-hati" karena rumah farhan lebih dekat dari pada rumah bagas"assalamualaikum"lalu berjabat tangan dengan bagas
"waalaikumussalam" lalu farhan pun memasuki rumahnya, bagas akhirnya berjalan sendirian sesekali melantunkan ayat al-qur'an,tapi ketika ia ingin berbelok ke gang rumahnya.netranya menatap gerombolan dua perempuan dan tiga laki-lakiBagas terus menatap mereka,terutama perempuan berhijab hitam dengan tangan yang memegang beberapa plastik
Ia terus memperhatikannya,di saat perempuan itu akan di pukul oleh salah satu preman,barulah bagas sadar jika itu adalah istrinya
"astagfirullah ya habibati" lalu ia langsung berlari untuk menghampiri istrinya
"hei, hei, berhenti. Jangan ganggu saudariku" teriaknya
"wah wah mangsa baru nih"ujar preman 2
"bos mangsa baru bos, cantik lagi"ujar preman 3 kepada preman 1 yang notebanya bos dari mereka"wah keberuntungan kita nih"
"dek ayok bangun" ajaknya kepada perempuan yang tadi terduduk,akhirnya perempuan tadi pun berdiri dan memeluk dari belakang pinggang ramping perempuan yang sudah menolongnya
"kalian lebih baik pergi, kalian tidak baik seperti ini kepada perempuan" ujarnya membuat preman-preman itu kembali tertawa
"sok suci lo" ujar preman 1
"wallahi allah tau perbuatan kalian di sini, lebih baik kalian meminta maaf kepada allah, agar allah tidak murka kepada kalian"
"banyak bacot lo"preman 3 hampir memukul perempuan tadi dengan kayu yang lumayan panjang dan
Buk
"akhh" perempuan tadi sudah menutup matanya tapi dia tidak merasakan sakit sedikitpun, akhirnya ia memberanikan diri untuk membuka matanya perlahan
"m-mas bagassss" lirih perempuan itu setelah membuka matanya lebar-lebar
"menjauhlah!, saya yang akan mengurus mereka"
"hiks ngga mas ngga""cepat shafira!" karena melihat suaminya yang marah shafira langsung membawa perempuan tadi untuk menjauh dari para lelaki tadi
"hiks kak makasih kak" ujar perempuan tadi
"sama-sama, kamu kenapa bisa di hadang oleh preman itu?"
"aku baru selesai sholat subuh kak, tapi pas pulang mereka langsung menghadangku hiks" tangisnya"sudah-sudah jangan nangis, sekarang rumah kamu di mana? "tanya shafira dengan mata sesekali melirik suaminya yang sedang berkelahi dengan para preman berbadan besar itu
"deket sini kak, aku pengen langsung pulang kak hiks"
"sudah, ayo kita pulang, biar kakak antar"
"ng-ngga mau kak, makasih kakak dan suami kakak sudah menolong ena, ena pamit kak assalamualaikum"ena langsung berlari meninggalkan shafira sendirian
"waalaikumussalam"jawab shafira dengan mata yang memandang ena"pasti trauma berat kamu ena" lirihnya,ia pun melihat suaminya yang menghampiri dirinya dengan sedikit luka di wajahnya
"kamu tidak apa-apa? "tanya suaminya
"hiks seharusnya aku yang bilang itu ke kamu" lalu tanpa ijin shafira langsung memeluk badan tegap suaminya itu dengan tangisan yang tidak ada hentinya"saya tidak apa-apa, ayo sekarang pulang" shafira pun mengangguk dan mereka berdua pun langsung berjalan berdua menuju rumahnya
Di perjalanan pulang shafira selalu melihat suaminya dan terus menerus menangis, bagas hanya diam sesekali melihat istrinya yang masih menangis
"sudah jangan menangis, saya masih hidup" ucapan bagas sukses membuat shafira semakin deras mengeluarkan air matanya
"stop shafira, hatiku sakit melihat tangisan mu itu, saya mohon"batin bagas
Alhamdulillah,jangan lupa vote and comment yaa, jangan lupa follow juga♥♥
Jangan lupa mampir juga ya, di ceritaku yang lain ♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
istri kecilku
FanfictionJangan lupa follow sebelum membaca❤ Start:10 agustus 2023 Finish:-