45 ikk

496 12 0
                                    

Happy reading







~~

Lima bulan berlalu, kini kandungan shafira sudah memasuki enam bulan di mana ia sudah memasuki trimester ke tiga, dan masa-masa ngidamnya pun masih sering terjadi

"Ayo sih a, lama deh" dengusnya menunggu sang suami yang berada di dalam toilet

Ceklek

Pintu pun terbuka dan menampilkan suaminya yang keluar dengan pakaian casualnya

"Iya sayangku maaf ya, tadi aa udah ngga tahan jadi lama deh" ujarnya namun sang istri memalingkan wajahnya agar tidak kontak mata dengan dirinya

"Hey, kok ngambek? Ngga jadi jalan-jalan nih ? Oke deh aa mau tidur aja" bagas pun berpura-pura berbalik badan untuk mengelabuhi istrinya dan hap, shafira memeluk erat suaminya dari belakang walaupun sedikit susah karena anak yang berada di perutnya sekarang

"Ishh, ira ngga ngambek! Aa aja yang lama, ira bosen tau"lirihnya, bagas pun terkekeh dan membalikkan badannya sehingga kini posisi shafira memeluk erat badannya
"Bosen ya, kasian istri kecilnya aa" lalu bagas mencium singkat kening istrinya untuk menghilangkan rasa kesalnya pada dirinya

"Yasudah,sekarang kita pergi ya" shafira pun mengangguk dan berjalan di samping suaminya, tidak lupa dengan tangan yang saling bertaut

"Kita naik motor aja ya a" ujar shafira membuat bagas memberhentikan langkahnya, sehingga shafirapun ikut berhenti
"Kenapa naik motor sayang?" tanya bagas
"Ira mau cari angin, kalo naik mobil ira bosen, wanginya ngga enak, anginnya juga ngga sejuk!" jawabnya
"Kita naik mobil aja ya? Nanti aa ganti wanginya terus nanti ac nya aa di nyalain semua" ujar bagas membuat shafira menatap dirinya

"Gamau! Ira tetep mau naik motor" ujarnya tidak ada penolakan bagas pun akhirnya menghembuskan nafasnya pelan
"yaudah-yaudah, nanti aa ambil motor di garasi dulu ya, ira tunggu di sini oke"
"Oke bos" akhirnya bagas pun berjalan menuju garasi yang isinya berderetan motor

Brum brum

"Ayo sayang naik" shfira pun berjalan menghampiri motor suaminya dan sedikit kesusahan menaikinya karena tubuhnya yang tidak terlalu tinggi juga twins yang berada di perutnya
"A... Ngga bisa naik ira" rengeknya, dengan menghentakan kakinya kecil bagas kembali terkekeh karena tingkah istrinya

"Kekeke, lucu sekali istrinya aa ini" bagas pun akhirnya membantu shafira untuk naik
"Kenapa sih a pakeknya yang tinggi gini? Kan ada yang kecil " dengusnya setelah sudah naik dan melingkarkan tangannya di perut suaminya
"Ngga papa sayang, yang lain belum aa cek keselamatannya karena jarang aa pake takut ada yang rusak dalamnya kalo inikan baru beli kemaren jadi inn syaa allah aman" ujarnya shafira pun hanya mengangguk

***

"Bagas dan shafira kebiasaan nih pasti lupa sama acara begini" dengus mba raka kepada yang lainnya

Kini bu khodijah mengadakan acara syukuran atas kebahagiaan yang selalu mengiringi keluarganya juga mengingat kematian cucunya vares

"Suami istri itu" gemas bibi lia mengingat kedua pasangan itu menerima dirinya walaupun dirinya pernah hampir mencelekai shafira juga menghasut bagas untuk menceraikan istrinya

istri kecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang