JAEMIN X WINTER fanfiction lokal.
"They said, all good boys go to heaven. But bad boys, bring heaven to you." - Navin.
___
Disclaimer : everything just fiction. So, be a smart readers!
17+ || Warning, This story has violent scenes, harsh words, alc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pict. From pinterest
°•°
"HUAAA, HUSBAND BANGUN!!" Kalea berteriak heboh.
Terus mengguncang tubuh Navin, membuat siempu yang sedang tertidur pulas terbangun dengan paksa.
"Apa si, babe?" tanya Navin dengan suara seraknya.
Oke, kesampingkan dulu rasa mleyot nya. Kalea kembali bersuara meskipun jantungnya terus berdetak tidak normal karena Navin memanggilnya babe.
"Husband, kita telat!" beritahu Kalea.
Mendengar itu, Navin tidak kaget. Malahan lelaki itu kembali menutup matanya untuk melanjutkan tidur.
"Heii, kok tidur lagi?!" protes Kalea.
"Udah telat, kepalang telat. Lanjut tidur aja." balas Navin sambil menarik Kalea untuk kembali rebahan.
Memeluk gadis itu erat, Navin menganggap Kalea seperti guling.
"Navinn!!!" rengek Kalea. Gadis itu merasa sesak.
"Bobo lagi, Lea." suruh Navin.
"Gue mau jadi baik, ada aja hasutan setan sesatnya!" gerutu Kalea sambil mencubit perut kotak-kotak Navin. Tetap harus diingat, bahwa jika tidur Navin akan selalu shirtless.
Mendapatkan cubitan dari istrinya, Navin malah terkekeh.
"Kan gue emang setan mesum, sesuai sama ucapan lo."
"Sebel banget deh!" Kalea cemberut, dan hal itu membuat Navin gemas.
"Istri gue gemes banget."
"Bacot ah!"
"Mulutnya!" tegur Navin.
"Nyenyenye!"
Navin tidak lagi menanggapi, cowok itu benar-benar lanjut tidur. Kalea yang merasakan deru napas Navin kembali teratur mendongak, kemudian mendengus malas.
"Setan mesum! Untung ganteng." katanya.
Akhirnya Kalea juga ikut kembali tertidur. Keduanya sampai tidak tau bahwa papa dan mama Kalea sudah datang. Mama Ayunda yang rencana akan membangunkan keduanya bahkan dibuat tersenyum melihat anak dan menantunya yang terlihat akur.
"Kenapa senyum begitu, ma?" tanya papa Wira pada istrinya.
"Mama seneng banget, anak sama menantu kita akur, Pa." jawab mama Ayunda.
Papa Wiratama yang sedang bersantai diruang keluarga mengangguk, "Ini senin, gak sekolah mereka?" tanya nya.
Mama Ayunda ikut duduk disamping suaminya, "Gak papa lah, papa juga gak kerja."
