10

1.1K 127 9
                                    

Kangen tidak?

°•°

aku ga sabar tamatin cerita aku satu persatu guys, karena jujur draft cerita whitory ku menumpuk, dan semoga kalian selalu suka sama cerita yang aku buat ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku ga sabar tamatin cerita aku satu persatu guys, karena jujur draft cerita whitory ku menumpuk, dan semoga kalian selalu suka sama cerita yang aku buat ya

Btw, ayo streaming ISTJ guys

°•°

Mabuk hingga muntah-muntah, berakhirlah dengan Kalea yang terserang demam. Dengan telaten, Navin mengurusi Kalea. Menggantikan baju, bahkan mengopres istrinya itu.

Namun kegiatannya terhenti saat sedang menggantikan baju milik Kalea, matanya menangkap sebuah tatto diarea dada istrinya itu.

"Nntdrj?" gumam Navin.

"Nama gue?" tanya Navin pada dirinya sendiri.

Tangannya terulur untuk menyentuh tatto tersebut, mengelus nya dengan senyum terukir di bibir manisnya.

"Bucin lo sama gue." katanya.

"Husband.." Kalea mengigau.

"Hmm, gue disini." balas Navin sambil mengelus dahi Kalea yang mengeluarkan keringat dingin. Navin mengambil handuk kompres yang mulai mengering, kemudian menggantikannya dengan plester demam.

Kalea merubah posisi tidurnya jadi meringkuk. Menghadap ke arah Navin.

"Bandel banget lo, Lea. Bisa-bisanya lo kotorin badan mulus lo pake tatto." heran Navin.

Senang sih, Kalea bahkan rela membuat dirinya sakit hanya untuk membuat ukiran namanya di tubuh gadis itu. Namun tetap saja, Navin juga tidak suka kalau tubuh mulus itu kini dihiasi oleh tulisan tatto. Ya meskipun itu ukiran namanya.

Navin beranjak untuk berganti pakaian. Dirinya juga akan ikut tidur karena malam semakin larut.

Dan untuk dirinya yang bertemu dengan Kalea di bar. Itu memang tidak sengaja. Navin ke bar hanya untuk mengambil barang miliknya yang terbawa oleh Reksa. Kebetulan, Reksa, salah satu sahabatnya itu bekerja sebagai bartender.

°•°

Deringan ponsel membuat tidur Navin terganggu. Dengan mata masih tertutup lelaki itu meraba nakas samping tempat tidur, dimana dirinya meletakkan ponsel.

Tanpa melihat siapa penelponya, Navin menjawabnya begitu saja.

"Siapa?"

"Siapa-siapa, matamu!" sentak orang diseberang sana.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang