13

980 117 5
                                    

Kangen ga?

°•°

Selang dua hari, acara pertunangan Jefri pun digelar. Suasana taman belakang rumah keluarga Damares sudah ramai. Bahkan grandpa dan grandma Navin turut hadir. Berbeda saat acara pernikahan Navin dan Kalea. Mereka absen.

"My dream. Dilamar dengan cara romantis kaya gitu, di depan semua keluarga besar, kenapa gue gak kaya gitu ya?" ucap Kalea sambil menatap kearah panggung kecil.

Disana Jefri tengah berjongkok dihadapan Rosi, kekasihnya. Mengucapkan banyak kata romantis, dengan cincin yang dipegang lekaki itu.

Kalea iri, tentu saja. Dirinya juga ingin seperti Rosi. Tapi takdir tenyata terlalu bercanda, dirinya bahkan sekarang sudah menikah. Tanpa pesta, hanya ada pemberkatan itu pun dihadiri hanya oleh keluarga dekat.

"Lo mau kaya gitu?" tanya Navin sambil mengelus punggung tangan Kalea yang berada di genggamannya.

Kalea menoleh kearah Navin, kemudian mengangguk, "Cewek mana yang gak mau coba? Pertanyaan lo ada aja." jawab Kalea sambil menggelengkan kepalanya.

"Beruntung banget Rosi dapetin hati kak Jef, dulu gue berusaha sampe ugal-ugalan gak tau malu gak bisa tuh dapetin hatinya."

"Itu artinya lo sama Jefri emang gak jodoh."

"Iya, karena jodoh gue itu lo." jawab Kalea sambil tersenyum kearah Navin.

Navin tentu saja ikut tersenyum. Kemudian keduanya kembali fokus pada acara yang tengah berlangsung.

Setelah Rosi resmi menerima lamaran Jefri, semua orang bertepuk tangan. Acara dilanjutkan, dengan para tamu yang dipersilahkan untuk menikmati hidangan.

"Makan?" tanya Navin.

"Yuk, nyari yang enak." jawab Kalea.

Keduanya berdiri dan berjalan menyusuri beberapa stand makanan yang tersedia.

"Kita ketemu keluarga lo dulu gak sih?" tanya Kalea.

"Mau?" tanya Navin balik.

Kalea memutar bola matanya, "Ya mau lah, gak sopan banget masa gak nemuin mereka. Kita juga belum ngasih ucapan selamat buat kak Jef."

"Ya udah ayok."

Beralih tujuan dari niatnya mencari makan, kini keduanya pergi menemui keluarga Navin yang sedang berkumpul sambil berbincang.

Untuk acara malam ini, orang tua Kalea absen karena ada urusan bisnis di luar kota.

Di sebuah meja, terdapat orang tua Navin, kakek dan nenek Navin dari pihak ayah, juga ada orang tua Rosi. Tentu saja ada Rosi juga Jefri.

"Malam semua." sapa Kalea.

"Aduh nak, mojok dimana dulu? Kok baru samperin kita?" tanya mami Diska sambil berdiri. Menyambut menantunya dengan senyum tentu saja.

Kalea tersenyum tidak enak, "Tadi Ale sama Navin duduk gak jauh dari kalian. Kalian sibuk, jadi kita gak sempet nyapa dulu. Maaf ya, mi." jelas Kalea.

Mami Diska tertawa, "Santai aja sayang. Yuk duduk."

"Oh iya, kenalan dulu sayang. Ini ada grandpa sama grandma Navin." suruh mami Diska.

Kalea membungkukan sedikit badannya, "Malam grandma, grandpa." sapa Kalea.

Grandpa Navin tersenyum, Kalea pun berkenalan. Namun berbeda dengan grandpa, grandma hanya mengangguk sekilas.

"Hai kak, selamat ya." Kalea memberikan ucapan selamat pada Jefri dan Rosi.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang