2. Salah Sasaran

65.7K 864 11
                                    

⚠️Warning!

TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN DI CERITA INI. JUGA KALIMAT FRONTAL DAN KATA KATA KASAR YANG SEBAIKNYA HANYA DIBACA UNTUK KAMU YANG BERUSIA 18 TAHUN KEATAS.

SAYA TIDAK MENYEDIAKAN KONTEN PORNO/SEX DICERITA SAYA. TOLONG DICERMATI SEBELUM MEMBACA.

***

Kantung mata menghitam, bibir jontor, dan wajah memucat adalah gambaran Sheiril hari ini.

Gadis itu bahkan terlihat lesu, letih dan lunglai. Seolah baru saja bekerja semalaman suntuk.

Raga Sheiril berada di kelas, matanya menyorot kedepan pada dosen yang mengisi mata kuliah siang ini. Namun, nyawanya melayang entah kemana.

Beruntung kelas selesai tanpa adanya drama, Dara yang duduk disebelahnya meringis melihat wajah kuyuk sahabatnya yang memprihatinkan itu. "Udahlah Shei, nggak usah lo pikirin. Bilang aja sama Zantares kalo lo kemarin gagar otak, jadi nggak bisa berpikir waras."

"Dia terlalu pinter buat dibegoin, Dar."

Dara meringis lagi, dia mengusap lengan Sheiril yang terbalut sweeter rajut itu dengan iba. "Terus aja boong Shei, gunain novel lo sebagai alasan. Ya lagian juga elo yang bego, kenapa nggak nyelidikin dulu kebenarannya."

Sheiril mengangguk tak semangat, mau dirunut bagaimana pun juga ini memang salahnya. Ia terlanjur dendam, emosinya tak terkontrol hingga tindakan paling gila itu ia lakukan kemarin. Bukannya dendamnya terbalas, malah lebih dulu ia yang terkena karma.

Tadinya Sheiril akan menggunakan Zantares sebagai senjatanya untuk membalas dendam. Sheiril sempat dijadikan bahan taruhan oleh seniornya, dengan memacarinya tidak kurang dari satu bulan.

Berengseknya Sheiril dicampakkan dimuka umum. Bajingan yang tak ingin Sheiril sebut namanya itu mengaku ia hanya sebuah barang taruhan, dan tidak lebih berharga dari sebuah mobil.

Tatapan meremehkan pria itu terekam jelas, butuh waktu berhari hari bagi Sheiril untuk mau bangkit dan kembali ke kampus. Itupun Sheiril dilanda ketakutan yang besar, kenyataan bahwa ia diperlakukan seperti sampah sanggup membunuh kepercayaan dirinya hingga nyaris tak tersisa.

Lebih dari itu, Sheiril dendam pada perempuan yang tertawa paling kencang pada saat itu. Hanya karena ia tidak memiliki cacat ditubuhnya, perempuan itu seperti merasa si paling sempurna.

Sheiril juga tidak bisa melupakan kata perkata yang perempuan itu ucapkan. Makian berupa kata 'bodoh', 'tak sadar diri', dan yang paling membekas adalah saat ia dihina 'cewek cacat'.

Bagian terakhir memang benar, tapi Sheiril tidak sudi kata itu keluar dari perempuan itu. Ia tak sudi dinilai oleh sesama manusia.

Prita Clarissa. Sheiril bersumpah, pembalasannya akan ia mulai dari perempuan itu.
Pikirnya Prita mungkin akan kehilangan harga dirinya jika ia berhasil merebut perhatian Zantares.

Tapi kabar buruknya, Dara mengabarainya kalau ternyata Prita dan Zantares itu tidak pernah berpacaran. Hanya perempuan itu saja yang sok menyebarkan rumor itu.

Jadi sudah dapat dipastikan Zantares seharusnya tidak termasuk ke dalam rencana. Dia salah sasaran.

Sekarang bagaimana Sheiril harus menghadapi Zantares ke depannya? Apalagi setelah kegiatan panas yang mereka lakukan. Bisa bisanya Sheiril buka baju di hadapan cowok itu tanpa malu.

Bodoh! Bodoh! Bodoh!

Sheiril memaki sambil memukuli kepalanya, yang Dara tahan segera. "Tenang Shei, tenang. Kita cari jalan keluarnya."

"Gue mau mati aja deh rasanya Dar, malu ketemu dia."

"Justru kalo sikap lo kayak gini, itu malah bikin lo tambah malu dan Zantares curiga. Mending lo bersikap biasa aja deh, percaya sama gue."

My Favorite Sin ✔️(full Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang