14. Cowok Bongsor

6.4K 221 12
                                    

Sofa panjang berbentuk melingkar di studio musik milik The Ice itu diisi sembilan anak remaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sofa panjang berbentuk melingkar di studio musik milik The Ice itu diisi sembilan anak remaja. Empat orang laki-laki disini kanan, dan lima gadis disisi kiri.

The Ice sendiri merupakan band yang didirikan sekolah. Personilnya terdiri dari Winter sebagai vokalis, lalu ada Benua sebagai gitaris. Kedua cowok tersebut bisa dibilang bintang Maxilliam school. Mereka sangat dikenal di sekolah, karena selain mereka anak band, Winter L. Maxilliam--- juga merupakan anak dari pemilik sekolah.

Selain Winter dan Benua, ada juga Janari Aksean Delano. Janari adalah pesepak bola muda, dan terakhir Arsaka Mahendra--- kapten basket Maxilliam school yang sangat terkenal ke playboyannya.

Keempat cowok tampan dan kaya tersebut bisa dibilang sangat akrab dengan Pelita. Selain dekat karena orangtua masing-masing yang menjalin hubungan baik, keempatnya juga akrab lantaran para cowok itu berpacaran dengan sahabat sahabat Pelita.

Sebut saja Sabrina yang berpacaran dengan Benua. Deandra Emmanuela yang berpacaran dengan Winter. Lalu ada Eka Kartika yang berpacaran dengan Saka. Terakhir Aram Camelia Xander dan Janari yang hubungannya masing abu-abu.

Kembali pada kegiatan para remaja itu. Ditengah sofa, meja panjang terisi pizza dan kaleng kaleng minuman. Juga susu kotak kesukaan Pelita, gadis itu bahkan sudah menghabiskan tiga kotak susu rasa coklat.

"Okey kita mulai sekarang, udah pada siap 'kan?" Pertanyaan itu untuk keempat cowok disana. Sabrina berdiri sendirian, dia menggeser makanan agar ada ruang kosong disisi meja. Setelah selesai gadis itu mengulang tanya. "Mau siapa dulu?"

Tak ada yang menyahut selain Janari yang mengangkat tangan, tapi Sabrina menggeleng. "Kecuali lo Ar, ini khusus buat mereka bertiga."

"Karena nggak ada yang maju, gimana kalo Saka dulu?"

"Gila lo!" Semprot Saka tajam. Dia bergidik ngeri, tapi tak berkutik saat pacarnya menarik tangannya.

Saka disuruh duduk disisi meja yang kosong, dengan begitu Saka bisa langsung berhadapan dengan Aram. Menelan ludah, Saka bertanya pada Janari, nyaris cowok itu berteriak saking kerasnya. "Ini aman kan, Ar?"

"Aman, buktinya gue sehat." Jawab Janari kalem.

"Terakhir lo diapain?"

"Semalem bahu gue kena gigit, punggung perih kayaknya dicakar."

Saka melotot horor pada Aram yang menatapnya polos tanpa dosa. Ucapan Janari sudah lebih dari cukup untuk memupuk tekadnya melarikan diri sekarang juga. Namun pikiran Saka rupanya terbaca cukup jelas, sebab Sabrina dan Eka kini menahan bahunya kanan kiri agar tidak beranjak kemana mana.

Tak bisa melarikan diri Saka pun pasrah menerima kenyataan begitu Aram kini menyodorkan dua tangannya. Saka tahu ia harus apa, mulanya dia tersenyum sebelum perlahan menggenggam tangan Aram.

Ekspresi Aram langsung mengernyit jijik, dia memejam tak nyaman. Sampai akhirnya genggaman Saka dilepas paksa oleh Janari. Janari menggantikan Saka, ia lekas mengusap lengan gadis itu sampai Aram mau membuka mata. "Apa yang lo rasain?"

My Favorite Sin ✔️(full Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang