5. Transmigrasi Jiwa

28.1K 621 5
                                    

Sheiril baru saja memasuki minimarket, mengamati rak rak berjejer berisi snack saat tubuhnya di dorong cukup keras hingga punggungnya membentur tumpukan barang jualan.

Dia meringis, belum juga melihat pelaku yang mendorongnya pipinya sudah lebih dulu ditampar.

"Dasar gadis cacat tak tau diri! Berani banget lo nyebar fitnah ke semua anak dikampus soal gue!"

"Gue nggak mau tau, lo harus klarifikasi besok. Bilang kalo berita itu nggak benar."

Sheiril membuka matanya yang sempat memejam sesaat, dia bukan gadis lemah lembut yang bisa diintimidasi seenaknya. Buktinya Sheiril langsung membalas, mendorong Prita balik dengan kuat hingga perempuan itu terpelanting kebelakang.

"Sialan lo!" Umpat perempuan itu marah, saat akan meringsut maju kearah Sheiril kembali Bentala lebih dulu menerobos begitu saja melewati mereka. Cowok itu juga menarik gadis kecil berseragam SMP.

"Bentala." Prita membenarkan penampilannya, Bentala menoleh, alisnya mengernyit heran memperhatikan keduanya.

"Masih juga lo gangguin mantan sepupu gue?" Bentala berdecak tak habis pikir.

"Dia duluan yang mulai, dia dorong gue saat gue minta tanggung jawab karena dia udah nyebar fitnah buruk di kampus."

Zantares yang memang sudah berniat menyusul Sheiril baru tiba dan dibuat heran melihat Prita dan Bentala ada di tempat yang sama. Zantares mendekat ke Sheiril, mulai curiga saat mendapati banyak barang jatuh didekat kaki gadis itu.

"Kenapa?"

Pertanyaan itu untuk Sheiril sebenarnya, namun Prita yang suka mencari perhatian itu yang menjawab. "Sheiril ngedorong gue Res, saat gue nanya baik baik kenapa dia nyebar fitnah di kampus."

Zantares melirik perempuan itu sekilas, tangannya mengusap sisi kepala Sheiril. "Oh ya, kenapa?"

"Jelas itu karena Sheiril nggak terima diputusin Sky, sok kecakepan sih. Nggak tau aja kalo Sky macarin dia cuman buat taruhan sama temennya." Prita tersenyum sinis, tidak tahu saja tangan Zantares sudah mengepal. Tatapannya tertuju pada Bentala yang mengangguk tanpa ditanya, membenarkan penjelasan Prita.

"Wajar Sheiril marah. Gue aja ngaku dia salah, Sky terlalu bajingan buat Sheiril. Sorry Shei, atas perlakuan sepupu gue waktu itu. Tapi tenang lo itu cantik, baik, seriusan. Kalo aja gue nggak mau nikahin seseorang gue pasti ngejar lo. Sky juga pasti nyesel, bentar lagi dia juga minta balik."

"Minta balik gimana maksudnya?" Mata Prita membulat, dia terlalu kaget mendengar penuturan Bentala. "Gue ngedukung dia buat mutusin gadis cacat ini supaya nggak ada yang bisa gangguin kita. Kenapa jadi Sky minta balikan? Lo pasti bercanda?"

"Wah emang nggak waras nih perempuan." Bentala berdecak. "Kalo nggak ada bocil gue disini, udah gue gampar mulut lo yang seenaknya ngatain mantan calon ipar gue. Hati lo tuh yang cacat, benerin biar guna jadi perempuan." Tatapan Bentala menusuk. "Mending gue mati dari pada saudara gue pacaran sama lo, nggak sudi gue."

Bentala menarik tangan Lentera yang bersembunyi dibelakang tubuhnya, setelah melirikkan mata pada Zantares agar mengurus Sheiril cowok itupun menjauh menuju rak coklat.

Prita berang, dia berniat menyusul namun pertanyaan Zantares menghentikannya. "Lo pernah di dorong cowok sampe kepala lo terbentur dan pecah?" Prita menggeleng, agak takut saat menerima tatapan dingin pria itu. "Kalo gitu hati hati, sekali lagi lo sentuh Sheiril, gue pastiin gue sendiri yang bakal mecahin kepala lo."

"Maksud lo apa ngancem gue, Res?"

"Gue nggak perlu ngecek cctv buat mastiin kalo lo baru aja dorong Sheiril duluan. Hari ini lo lolos."

My Favorite Sin ✔️(full Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang