23. Kegilaan Sky⚠️

13.5K 243 9
                                    

Warn! Bab ini mengandung kekerasan.

Zantares menghisap rokoknya kuat, dia berjalan memasuki markas Scorpio dimana semua anggotanya telah berkumpul menunggu kedatangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zantares menghisap rokoknya kuat, dia berjalan memasuki markas Scorpio dimana semua anggotanya telah berkumpul menunggu kedatangannya.

Zantares jarang sekali menginjakkan kakinya ke markas semenjak sibuk kuliah dan Winter mengambil alih kepemimpinan.

"Gue cukup kecewa karena anggota sebanyak ini bisa teledor. Padahal peraturan sudah jelas." Suara Zantares mendominasi, dia menghisap batang rokok yang terselip diantara jari, menghembuskannya ke udara sebelum berujar kembali. "Kalian makek, kalian keluar. Sesimpel itu. Gue buat tempat ini, nggak untuk menampung anjing. Yang keberatan sama peraturan gue, angkat tangan!"

Zantares menyugar rambutnya kebelakang kala tak menemukan bantahan, dia mengangguk, ia membuang putung rokok sebelum menginjaknya. "Okey, gue anggap kalian semua setuju. Jadi denger ini baik-baik," Zantares menatap sekelilingnya, ada delapan anggota inti yang terdiri dari: Baranuel, Dewangga, Ajil, dan Orion yang sedang keluar menemani Sheiril.

Empat anggota lainnya masih duduk dibangku SMA: Winter, Janari, Benua, dan Saka.

Sedang diluar anggota inti, ada lebih dari 30 orang.

"Kalian bukan preman, ataupun berandalan. Jangan sampek kalian kotorin nama Scorpio buat membenarkan kelakuan berengsek kalian diluar sana. PAHAM?!"

"PAHAMMM!!!" Mereka menyahut serentak. Zantares mengangguk puas, menyuruh mereka membubarkan diri, sedang dia menghempaskan diri di sofa.

Tinggal para sahabatnya saja diruangan itu, yang lain memilih menjauh. Zantares menghela napas, baru kali ia turun tangan berurusan dengan polisi secara langsung gara gara ulah satu orang. "Seandainya nggak keduluan polisi, gue mampusin duluan tuh anjing." Mengambil satu batang rokok baru, menyulutnya kemudian dengan pematik. Dalam keadaan tak terkendali seperti sekarang Zantares membutuhkannya untuk mengusir pening.

"Mampusin siapa?"

Sheiril datang dan merubah suasana angker di ruangan itu, dibelakangnya Ajil membuntuti cewek itu dengan dua tangan penuh kantong-kantong berisi makanan, yang pastinya wajah mengenaskan Ajil tak dapat membuat Dewangga dan Orion menahan tawanya yang meledak.

Kayak jongos aja tuh si Ajil.

"Taruh aja semuanya diatas meja, Ji." Titah Sheiril selayaknya majikan. Cewek itu menggeser Orion demi duduk di dekat Zantares, lalu merampas paksa rokok ditangan Zantares sebelum membuangnya ke asbak.

"Aku tuh udah bilang jangan ngerokok, nggak baik buat kesehatan. Manfaatnya apa sih? Terus kamu itu udah dewasa, jangan asal mukulin orang apalagi berani mampusin orang."

"Kalo lo omelin terus, Zantares bisa berubah jadi kodok Shei. Mending lo suruh makan deh."

Sheiril memutar badan kearah Orion yang berada disampingnya, tak lupa ia juga mencubit paha cowok itu. "Lo juga, pasti lo nih yang ngajakin Zantares macem macem."

My Favorite Sin ✔️(full Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang