***
Sam melihat Janari melompat turun dari atas Jeep, ia melakukan finishing pada bagian atap dan semua tugasnya rampung.
Cowok itu bertelanjang dada, tato di lengan kanannya membuat Janari semakin macho. Rambut acaknya tertutupi topi dengan posisi terbalik.
Aroma tubuh Janari tercium jantan, dengan warna kulit putih mulus itu membuat Sam yang sedari tadi memperhatikan mendesah iri.
"Anjir, gue minder seketika. Berasa buluk banget gue di deketnya Janari."
Ezra disampingnya menyenggol lengan Sam, ucapan sahabatnya terdengar memalukan.
Janari mendekati ketiga kawan barunya, ada Sky juga disana. "Udah selesai. Semoga kalian puas dengan hasilnya."
Sky, Ezra serta Sam mengelilingi mobil yang baru di cat warna hitam mengkilap tersebut. Decakan kagum terlontar dari ketiganya.
"Serius ini mobil kita?" Ezra masih bertanya dengan raut tak percaya.
Janari menanggapi dengan kekehan, dan mengangguk.
"Busyet lo apain sampe rongsokan tua kayak gini bisa mulus kayak pantat bayi, Ar?"
"Kita belinya aja murah, tapi ini nggak keliatan murah sama sekali."
Sky mengangguk membenarkan. Mobil Jeep tua ini adalah hasil patungan dirinya dengan Ezra. Sky membelinya di tempat rongsokan dengan harga murah.
Janari kemudian membuka kap mobil, memperlihatkan mesin baru yang terpasang disana. "Gue udah ganti mesinnya juga. Kebetulan bokapnya Emma punya usaha jual beli mobil bekas. Winter ngambil dari sana, dan itu gratis."
"Nggak tau lagi gue harus ngomong apa, Ar. Ini jauh banget dari ekspektasi gue. Kira kira berapa harga ngerepairnya?"
Janari menepuk pundak Sky saat cowok itu mengeluarkan dompet. "Harga temen, gratis buat lo."
"Jangan gitu, catnya aja pasti mahal."
"Servisin motor gue aja gimana?" Sky berdecak, namun tak urung dia mengangguk dan menyimpan kembali dompetnya. "Thanks banget, gue pasti bales nanti."
"Santai aja."
Selagi Ezra dan Sam masih mengagumi mobil dan mengelusnya takjub. Janari dan Sky justru mengobrol berdua.
"Ini bengkel emang sepi?"
"Yang lain udah balik sore tadi. Kalo gue emang biasa sampe malem sendirian disini."
"Bengkel punya lo?" Sky melihat bengkel luas ini, meneliti keseluruhan. Rapi dan bersih.
"Punya bos gue, gue mah cuma pekerja lepas. Orangnya senior gue, kita satu lantai apart juga. "
Meski tak percaya, Sky tetap mengangguk.
Lalu dari arah dalam Aram keluar, gadis itu memeluk kaos dan jaket. Janari berjalan menghampiri lebih dulu, menerima kaos yang Aram sodorkan sebelum memakainya.
"Udah ditunggu di kafe sama yang lain." Beritahu Aram dengan wajah mengantuk. Janari menarik gadis itu menempel padanya, membiarkan Aram menyender di dadanya.
Janari kemudian mengecek ponsel yang berada di saku jaket, memeriksa chat yang Winter kirimkan duabelas menit yang lalu.
"Ada pesan dari Winter buat kalian, dia ngajakin kalian buat makan malem bareng."
Sky dan dua orang temannya saling berpandangan. "Nggak usah Ar, kita langsung cabut aja."
"Jangan nolak rezeki Sky, nggak baik. Kapan lagi coba makan malam gratis." Tak tahu malu, Sky sampai mendelik tajam pada Sam yang hanya menyengir lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Sin ✔️(full Ver)
ChickLitTumbukan terakhir sengaja dihantamkan ke lantai, dekat area kepala. Melenceng sedikit dipastikan korban akan mengalami cedera serius. Dua laki-laki dengan tinggi serupa namun memiliki bobot berat yang berbeda itu sama sama terengah. Peluh bercucura...