26. Bokong Tepos

4.3K 192 48
                                    

Ak ngebrut biar cepet ketemu konflik terus selese😁

Tolong cintai abang Sky juga. Aku kalo disuruh milih mending yang udah pasti ketahuan bajingan, iya nggak?

Nah, jangan berharap abang bajingan ini bucin. Nanti kalian hujat pas tau aslinya kayak setan 😴

Bantu koreksi typo.

***

Tidak ada perbedaan yang signifikan dari sesudah maupun sebelum Pelita memiliki pacar.

Perasaan menggebu gebu seperti halnya pasangan yang dimabuk cinta hanya dialami Pelita seorang diri. Tidak ada sapaan hangat di pagi hari saat menyambutnya dari tidur panjang. Tak ada tanya di siang hari untuk sekedar menanyakan ia sudah makan apa belum. Bahkan tidak ada suara pengantar tidur sekedar menemaninya di malam hari setelah seharian beraktivitas.

Sky dan segala kekakuannya.

Harus Pelita yang berinisiatif untuk selalu mengabari cowok itu. Ia sendiri yang menghubungi untuk mengobrol meski berakhir dengan dirinya yang hanya bercerita sendiri.

Tidak ada pertemuan intens, tidak ada kencan, tidak ada basa basi mengantar jemput ia ke sekolah.

Okey sedikit berlebihan menjabarkan semua ini apalagi sampai menganggap Sky keterlaluan padanya. Tapi haruskah pasangan kekasih seperti ini? Aram dan Janari yang statusnya tidak pacaran saja bisa lebih uwu, lebih romantis dan lebih lebih lainnya.

Lah ini Pelita dan Sky yang statusnya pacar malah tidak bertemu sama sekali selama seminggu lebih. Bahkan jika tidak salah menghitung ini sudah sembilan hari mereka tidak bertemu.

Maka dengan kerinduan yang tidak terbendung ingin melihat wajah Sky, Pelita nekat menemui cowok itu. Pelita sampai membolos di jam mata pelajaran terakhir dengan beralasan sakit perut.

Pelita pergi dari sekolahnya diantar supir pribadi suruhan sang ayah. Setelah malam dimana ia tidak pulang, Pelita mulai mendapatkan kebebasannya lagi. Ia dan Sabrina bahkan tetap tinggal di kost-an dengan catatan gadis itu harus taat pada peraturan. Salah satunya harus diantar supir kemanapun dirinya pergi dan itu tidak masalah bagi Pelita.

Pelita memulai pencariannya di halte, tidak ada yang ia kenal karena disana hanya berisi segerombolan pemuda.

"Gue Pelita, ceweknya Sky." Pelita memperkenalkan diri pada mereka. Wajah Pelita tidak asing bagi mereka karena sebelumnya Pelita juga pernah datang ke halte.

"Lo nyari Sam?"

"Kok nyari Sam. Ya nyari Sky lah, kan cowok gue Sky." Pelita nyolot, matanya mendelik dan bukannya terlihat menakutkan malah terlihat lucu hingga para pemuda disana terkekeh.

"Gue ngadu nih sama Sky."

"Eh, jangan dong." Ancaman Pelita sangat ampuh, mereka berdiri gelagapan, salah satunya bahkan terlihat ketakutan.

"Sky paling ada di basecamp, semalem dia menang balapan, jadi semua anak Cakrawala ngumpul di basecamp buat ngerayain."

"Basecampnya dimana?"

"Gue anter."

Pelita mengangguk, dia masuk kedalam mobilnya kembali. Sedang pemuda itu dan beberapa temannya langsung menaiki motor masing-masing. Pelita menyuruh supirnya mengikuti, sepuluh menit kemudian motor motor itu memasuki sebuah gerbang bekas sekolah. Mobil parkir dipinggir jalan, Pelita turun setelah dibukakan pintu.

"Uncle tunggu disini, aku cuma mau ketemu pacar di dalam."

"Tapi nanti kasih kabar ya Non, biar saya tidak khawatir."

My Favorite Sin ✔️(full Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang