17. Lintasan

18.9K 305 10
                                    


Ayo berpegangan, kapal siapa nih yang bakal berlayar?

#ZantaresSheiril
#SkySheiril

***

Menghindar adalah cara terbaik terlepas dari masalah untuk Sheiril saat ini. Sebisa mungkin dia tidak memperlihatkan batang hidungnya di tempat tempat potensial yang sekiranya bisa ditemukan Sky saat berada di kampus.

Sayang seribu sayang, saat Sheiril tengah meneduh dari teriknya matahari sembari menunggu kelas Zantares berakhir. Sky sudah duduk mendahuluinya tepat saat gadis itu mencoba duduk.

Meja batu didepannya menjadi penghalang, Sheiril melirik sekitar dan agak tidak yakin bahwa Sky tidak akan bertindak diluar nalar.

Tapi, saat ekor matanya mencuri lirik pada pria itu, Sheiril merasakan atmosfer sekitarnya berubah. Padahal Sky masih menatapnya seperti biasa. "Duduk Shei, nanti lo pegel."

Sheiril duduk, dia disodori susu kotak rasa pisang kesukannya yang sulit di tolak, namun menerimanya juga bukan perkara mudah. Takutnya Sky salah paham dan mengira Sheiril sudah menerimanya.

Sialan! Berkat ucapan Sky di rumah sakit Sheiril jadi ketar ketir sendiri.

"Ambil, biar nggak haus."

"Buat Kakak aja."

"Gue nggak minum susu. Atau lo mau gue beliin minuman lain?"

"Eh, nggak usah." Sheiril mengambil cepat susu kotak tersebut. Menghargai si pemberi ia seruput sedikit. Seharusnya Sheiril tidak perlu menunggu Zantares hanya karena diancam. Pulang dengan supir pasti lebih baik.

"Habis ini masih ada kelas Shei?"

"Enggak, udah selesai."

"Gue anter pulang kalo gitu."

Dia terjebak ucapannya sendiri. Ya ampun kenapa Sheiril merasa hidupnya tambah berat. Salahnya tak pernah bersyukur, dulu Sheiril sering mengeluh karena tidak punya pacar seperti kebanyakan temannya. Giliran punya pacar, eh---- ternyata dia hanya korban taruhan senior. Begitu putus, si mantan dengan enteng kembali datang. Menciumnya pula.

Tidak mungkin juga Sheiril mengatakan akan pulang dengan Zantares. Hubungan keduanya sangat buruk. "Aku nungguin Dara, Kakak bisa balik duluan."

"Gue kesini niatnya emang jemput lo."

Sheiril menggaruk kepalanya, pengalihan dari rasa bingung. Jika ditolak Sky bisa curiga kalau dia sengaja menghindar. Kalau diiyakan nanti ia dikira memberi harapan. Sheiril cukup dewasa untuk mengartikan seperti apa jenis ciuman waktu itu. Marah pun percuma.

Diseruputnya lagi sedotan susunya, Sheiril merasa tambah haus.

"Gue nggak akan minta maaf soal ciuman. Juga kebohongan gue soal Papa yang maksa gue ikut tarung. Seperti yang lo tau,.... gue mencoba ngedeketin lo dengan cara gue."

Pembahasannya mulai menjerumus. Sheiril pura pura tuli, dia menunduk mengaduk sedotan padahal isinya sudah habis.

"Gimana kalo kita balikan? Gue sadar belum memperlakukan lo dengan baik selama pacaran. Kali ini gue akan menebusnya."

My Favorite Sin ✔️(full Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang