***Zantares mengupas apel, memotong buah tersebut menjadi potongan sesuai yang diinginkan. Dibelakangnya Sheiril gelondotan dipunggungnya, tak tanggung tanggung sampai benar benar naik ke punggung.
"Udah belum?" Cewek itu bahkan bisa melihat dengan jelas apa yang dilakukan Zantares melalui pundak, tapi ia masih bertanya. Heran.
"Belum."
Dua menit berikutnya Sheiril bertanya lagi sambil menggigit gigit gemas pundak Zantares dengan giginya. "Udah belum?"
"Bentar."
"Ck, lama."
"Lelet, udah belum Res?"
Tak lagi menjawab tapi Zantares pukul pantat cewek itu yang kemudian memekik sambil tertawa tawa turun dari punggungnya.
Zantares selesai dengan buahnya, ia menatanya cantik dipiring, anggur kesukaan Sheiril juga ada disana. Tak lupa ia juga membuat susu coklat dengan mug bergambar beruang milik gadis itu yang dibawanya dari rumah dan kebetulan sekali Sheiril menyukainya. Gadis itu sampai heboh dan rusuh sekali saat menyuruh Zantares membuatkan susu hangat dengan mug tersebut.
Zantares membawa mug dan piring menjauh dari pantry. Dia melewati meja makan terlebih dulu yang diatasnya penuh dengan piring kotor bekas mereka makan malam.
"Mas Ares lelet, cepetan." Sheiril berada di samping sofa, menunggu tak sabar namun juga tak berniat membantu. Dalam satu pijakan Zantares bisa melangkahi tiga langkah kaki Sheiril sekaligus. Sedang Sheiril sendiri harus melompat lompat agar tidak terkejar.
Jadi siapa yang lelet disini?
Kamar Zantares terletak berdampingan dengan kamar yang ditempati Sheiril. Namun saat ini mereka memilih berada di kamar Zantares.
Satu ruang kamar pria itu terdiri dari beberapa ruang lagi didalamnya. Ada bar mini, perpustakaan, ruang kerja sekaligus ruang belajar. Ada ruang bioskop juga yang bisa muat untuk lima orang. Balkon luas yang langsung mengarah ke pemandangan kota. Pokoknya fasilitas di kamar Zantares super lengkap.
Sheiril naik keatas sofa lebar, duduk dengan kaki bersila. Ia menerima piring dari Zantares dengan dua tangan terulur, giginya tampak karena cewek itu tersenyum.
Zantares mengacak rambut cewek itu gemas, mugnya ia letakkan dibawah sofa karena takut tumpah. Lalu bergerak mengambil ponselnya diatas meja dimana macbook dan laptop juga tergeletak disana.
Zantares menelepon Dewangga, di sambungan kedua baru terhubung.
"Gue nggak bisa ke markas, kita bahas masalah Aron di apart."
"Iya sekarang Wa, infoin yang lain juga."
"Okey, gue tunggu."
Meletakkan ponsel, berganti mengambil macbooknya Zantares kemudian duduk disebelah Sheiril. Gadis itu menikmati buahnya sambil menonton kartun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Sin ✔️(full Ver)
ChickLitTumbukan terakhir sengaja dihantamkan ke lantai, dekat area kepala. Melenceng sedikit dipastikan korban akan mengalami cedera serius. Dua laki-laki dengan tinggi serupa namun memiliki bobot berat yang berbeda itu sama sama terengah. Peluh bercucura...