07 | PASAR RAMADAN

1.1K 111 4
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Kenampakan matahari menonjol ke arah barat bersama dengan sinar panasnya yang meredup menjadi pertanda bahwa sore hari telah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenampakan matahari menonjol ke arah barat bersama dengan sinar panasnya yang meredup menjadi pertanda bahwa sore hari telah tiba. Burung-burung mengudara kian kemari seiring dengan hembusan angin yang menerpa sekeliling bumi. Di teras rumah, Insi bersiap-siap pergi ke suatu tempat di mana ia hendak melangsungkan aksi berburunya.

Berburu takjil di Pasar Ramadan, maksudnya.

Sudah menjadi tradisi setiap tahun bagi para populasi warga menjajaki wisata kuliner ekslusif tersebut. Termasuk gadis yang kini diliputi penuh semangat dengan tas kecil berbahan rajut yang terselempang ke pundak. Ketiadaan kedua orang tuanya di rumah membuat Insi merasa bosan dan memutuskan untuk menanti waktu magrib dengan berjalan-jalan di pasar yang berjarak sekitar 7 menit-an bila ditempuh dari tempat tinggalnya.

Sepasang suami-istri itu tadi berpamitan pada Insi guna menghadiri undangan buka bersama dari teman sang Ayah. Sebelumnya, Khalid sudah mengajak Insi untuk ikut. Namun Insi yang notabene-nya anti sosial alias malas berbaur dengan banyak orang, memilih untuk menolak tawaran pria itu.

Dengan bekal sangu beberapa lembar uang di dalam tas, Insi bersuka ria mengeluarkan scoopy merah kesayangannya dari garasi. Namun, kesenangan Insi terhenti saat mesin kendaraan bebeknya tak menyala padahal kunci sudah menancap dengan benar pada tempatnya. Beralih Insi mengecek standar motor yang ternyata juga sudah terangkat sempurna. Lalu di manakah sumber masalahnya?

Insi kemudian mengintip ke bagian bawah motor. Ia pun menjumpai penyebabnya. Ada kabel menguar terputus dari bagiannya yang lain. Insi menghela napas sambil berwajah datar sebab tahu siapa pelaku utama yang tak akan bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya itu.

Tikus. Makhluk menyebalkan yang sangat Insi benci.

Pasalnya, bukan kali pertamanya Insi mengalami hal ini. Beberapa bulan yang lalu makhluk kecil itu juga sukses menggerogoti benda panjang yang terselimut dalam body motor gadis itu. Insi yang pada waktu itu buru-buru pergi untuk menuntut ilmu di kampus, harus mengurungkan niatnya karena jika memesan ojek online pun tak akan kunjung mengatasi keterlambatannya.

Sang Bunda telah membasmi si Tikus pembawa masalah kala itu. Tapi seperti kata pepatah yang mengatakan, mati satu tumbuh seribu. Mungkin saja tikus yang sekarang ini tengah membalaskan dendam akan kematian saudaranya.

"Motornya kenapa, In?"

Reflek Insi mengelih pada seseorang di ujung seberangnya. "Gak mau nyala Tante, gara-gara tikus, tuh!" Insi menanggapi pertanyaan Sarah dengan kekesalan yang kentara di wajah.

"Gara-gara tikus?" beo Sarah tak mengerti.

"Gara-gara ada kabel yang putus digigit tikus," papar Insi yang di ujung kalimatnya terdengar seperti sebuah lagu permainan kanak-kanak.

Ramadan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang