20. Mimpi

3.1K 356 86
                                    

Sorry for typo🕊️

🍵Happy reading🍵

Yujin memeluk Gyuvin dengan penuh kasih sayang, namun bibirnya mengeluarkan tawa lembut sesaat tangisan Gyuvin itu terdengar keras dan membuat Yujin tambah tertawa.

"Udah woi nangisnya, Gue semein mau?"

Pertanyaan Yujin itu sontak membuat Gyuvin mengangkat wajahnya dari dada Yujin yang bajunya sudah basah gara gara tangisan nya itu.

Wajah tampan yang memerah itu langsung tersodor di depan Yujin.

Kedua tangan Gyuvin menangkup wajah Yujin yang berisi.

"Ini beneran Yujin? Han Yujin? Han Yujin nya kakak?" Tanya Gyuvin begitu ingin sekali memastikan kalau apa yang ia nantikan selama ini Tiba juga.

Yujin menggeleng. "Bukan, bukan Han Yujin nya kakak." Lalu jemari lucu itu menunjuk dirinya sendiri.

"Kalo Ini Han Yujin nya Kim Gyuvin." Lanjut Yujin membuat Gyuvin tak bisa menahan senyuman nya.

Telapak tangan Gyuvin meraih tengkuk Yujin dan menarik wajah Itu hingga kedua bibir mereka menempel tak berjarak.

Kini gerakan Yujin tidak se kaku dulu.

Bocah itu beralih memeluk kepala Gyuvin dan meremas rambut hitam kecoklatan milik Gyuvin.

Sedangkan bibir Gyuvin masih asik menyesap bibir tipis nan manis milik istri__eh maksudnya 'ISTRINYA' dengan lembut.

Dengan pelan gigi itu menggigit bibir bawah Yujin berkali kali, Gyuvin kepalang gemas dan senang.

Tangan kanan Gyuvin menahan tengkuk Yujin agar ciuman keduanya semakin dalam, kemudian tangan satunya lagi ia gunakan untuk mengelus punggung bocah itu pelan.

Setelah merasa sama sama kehabisan nafas, Gyuvin melepas kan bibirnya dari bibir Yujin.

Hembusan nafas keduanya saling bersautan dengan ritme cepat. Dan Mata Gyuvin masih tertuju pada wajah Yujin.

Telapak tangan itu bergerak maju untuk menangkup pipi Yujin dan jempolnya mengusap bibir yang nampak mengkilap itu.

"Beautiful..." Gumam Gyuvin. "and will always be beautiful, mine." Lanjutnya.

Bibir Gyuvin tersenyum begitu menawan dengan seringai penuh artinya.

"may i eat you?" Tanya Gyuvin.

Yujin mengangkat satu alisnya dengan kepala memiring sedikit.

"Can I refuse, sir?" Jawabnya dengan nada berbisik yang membuat degupan jantung Gyuvin semakin memuncak.

"Of course not, Baby." Jawab Gyuvin.

Bibir keduanya sama sama melayangkan senyuman menantang, kemudian dengan pelan Gyuvin membawa Tubuh Yujin untuk berbaring di ranjang besar yang mereka tiduri ini.

Air mata senang dan haru tadi entah melayang ke planet mana karena sekarang Sorot Gyuvin penuh dengan hal yang mungkin 'gila'.

"Gue harus mulai dari mana?" Tanya Gyuvin dengan tubuh yang menindih Yujin, namun lelaki itu masih memberi jarak beberapa jengkal untuk keduanya.

Mata Gyuvin memandang wajah Yujin dengan lamat lamat.

"Dari mana aja. Because all my body is only yours. I am yours, Right sir?" Mata Yujin mengerling dengan kekehan cantiknya.

Memang benar jika jodoh adalah cerminan dari diri sendiri, buktinya keduanya sama sama tersenyum menggilai satu sama lain.

Tanpa ingin membiarkan bibir itu nganggur begitu lama, Gyuvin kembali memangutnya.

SECRET MARRIAGE•||• GYUJIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang