Part 6

47.3K 2.5K 7
                                        

Pintu lift terbuka ketika ia sampai dilantai yang emma tuju. Saat baru melangkahkan kakiknya keluar dari dalam lift . Ia tidak sengaja berpapasan dengan katy yang mungkin sedang menunggu didepan lift.

“Emma?” suara katy berupa keterkejutan. Lalu matanya melirik kebelakang punggung emma, seperti mencari cari sosok seseorang.
“Dimana bos kita?” tanya katy setelah melihat tidak ada siapapun didalam lift terkecuali emma sendiri.
Emma tidak menjawab pertanyaan katy. Wanita itu melangkah keluar dari dalam lift dan terus berjalan menuju ruangannya.

Sesaat, katy hanya mengernyit bingung dengan ekspresi yang temannya itu tonjolkan.
Katy sempat berfikir kalau temanya itu kerasukan setan didalam lift yang membuat mood emma jadi terlihat tidak baik.

“Em, apa yang terjadi? Bukankah Mr. Dixon pergi dengan mu?” katy terus menyodorkan pertanyaan sembari mengikuti langkah emma yang semakin mendekat kearah ruangan-nya

“Aku tidak pulang dengannya, aku meninggalkannya direstoran...” ucap emma sambil melepaskan sepatu miliknya dilantai dan merebahkan diri diatas kursi kerja setelah mereka sudah berada didalam ruangan kerja-nya.

“Apa? Kau meninggalkannya?” katy hampir saja berespon dengan teriakan kaget. Mendengar jawaban dari temannya itu.

Benarakah itu? Emma meninggalkan bos-nya..

“Bos mu itu sangat aneh katy...” lanjut emma lagi. kedua sikunya berada diatas meja dan telapak tangannya mulai mengacaki wajah dengan gusar.

“Apa maksudmu, aneh itu ?” katy menggerakan tangan membentuk kata kutip dua di udara. Sekarang dia berdiri tepat didepan meja kerja emma.

“Pertama, dia ingin aku berbicara tidak formal padanya ....” emma melanjutkan kalimatnya, ia menatap wajah katy yang sudah mengangkat kedua alisnya keatas.
“kedua... Dia membawaku kerestoran dan meminta, agar aku mau menemaninya makan.” emma menarik tangannya kebelakang, mengumpulkan gumpalan rambutnya menjadi satu dan menggulungnya katas secara asal.
“Dan ketiga... Bos mu bertanya tentang kehidupan pribadiku ..... !!!!!!!!!!!!” lalu dia berteriak dipenjelasan terakhir, tubuhnya langsung berdiri dari atas kursi dan berjalan memutari meja sampai kehadapan katy.

Ekspresi yang tunjukan oleh katy malah semakin bertambah parah. Selain menaikan kedua alisnya keatas, ia juga melebarkan mata dan mulutnya secara bersamaan. Banyak pikiran pikiran yang melayang di alam sadarnya sebelum ia kembali ke dunia nyata untuk mengeluarkan pertanyaan lagi pada temannya itu..

“Kau serius ?”
Emma mengangguk.

“Mr. Dixon melakukan itu semua padamu?”
Emma mengangguk lagi.

“Oh, god. Emmaaaaa...... Dia menyukaimu!! Pasti dia sangat tertarik padamu..”
Berbalik, kali ini emma yang menaikan kedua alisnya keatas dan mengerutkan kening.

“Jangan konyol katy, aku tidak pernah berfikiran sampai sejauh itu. Yang aku pikirkan sekarang.. Bagaimana cara menyembunyikan rahasia ku selama bekerja disini. Aku takut jika Mr. Dixon sedang berusaha menogorek informasi lebih dalam  untuk memecatku secepat kilat...” wajah emma berubah muram. Hal itu lah yang ia takutkan sejak berada di dekat jerry.

Tapi jawaban katy justru sangat bertolak belakang , temannya itu menggeleng. Bola matanya berubah menjadi benar benar bulat dan berbinar.

“Tidak em, aku yakin kalau dia sangat tertarik padamu. Pertama...” katy menarik nafasnya terlebih dahulu. “Aku sama sekali tidak pernah melihat dia langsung turun tangan menemui klien. Kedua.. Dia tidak pernah peduli dengan kepribadian karyawannya termasuk sekretarisnya sendiri yang sudah hampir bekerja selama tiga tahun.” jari katy memperlihatkan angka tiga. “Dan terakhir.. Dia tidak pernah mengajak siapapun makan bersamanya. Mr. Dixon itu orang yang paling misterius dan tertutup.”

Dear, Future HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang