Haruto tiba-tiba saja di kirim ke sebuah mansion di pinggir hutan berbatasan langsung dengan laut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lebih anehnya lagi, ia dilarang menggunakan pakaian apapun disini, termasuk pakaian dalam, artinya dia disuruh kerja sambil telanjang.
Ingin menolak tapi dia sudah terlilit oleh utang dan kontrak dengan pemilik mansion ini.
"Ughh dingin sekali" gumam Haruto sambil membersihkan kamar tuannya yang sebentar lagi akan tiba.
Tak lama seseorang berpakaian formal datang dan menatap lekat Haruto yang tertunduk dan menutupi penisnya dengan tangan.
"Ouh pelayan baru? Masakkan aku sesuatu, aku sangat lapar" ujarnya.
"Baik pak eum"
"Jeongwoo"
Setelah berpamitan dengan Jeongwoo, Haruto langsung turun kebawah untuk memasak, omong omong hanya Haruto yang ada di rumah ini bersama Jeongwoo.
Ditengah acara memasaknya, ternyata Jeongwoo sudah datang dan duduk di meja makan dengan laptopnya.
Namun pandang pandangannya terus teralihkan untuk menatap pantat berisi haruto dan punggung mulus serta paha laki-laki itu.
Pikiran liarnya datang begitu saja, membayangkan dirinya bisa menusuk lubang yang mengintip intip disela sela pantat Haruto.
Jeongwoo berdiri untuk menghampiri si manis itu, Haruto yang sedang memasak terkejut dengan sebuah tangan yang meremas remas bongkahan pantatnya.
"Teruskan memasaknya, saya hanya ingin menyentuh pantat dan lubang mu" bisik Jeongwoo.
Haruto tak bisa menolak dan membiarkan tangan besar bosnya bermain main dibelakang Sana.
"Ahhh"
Haruto mendesah kala tangan panjang Jeongwoo masuk kedalam lubangnya, leher belakangnya pun turut menjadi sasaran pria itu.
"Teruslah memasak sambil mendesah" bisik Jeongwoo lagi sambil menggerakkan jarinya begitu cepat.
"Nghh ahh iyahh tuanhh"
"Nghh tuanhh"
Haruto mengangkang lebar diatas meja makan, didepannya ada Jeongwoo yang tengah bergerak cepat didalam lubangnya.
