Travis memutar malas bola matanya saat mendengar teman temannya membicarakan tentang guru olahraga baru mereka sekaligus wali kelas barunya.
"Lu tau gak vis? Pak Justin itu ganteng banget" puji temannya yang bernama Kyle.
"Seganteng apaan sih? Paling gantengan gue" kesal Travis.
"Yeuh dasar dominan kepedean, pokoknya yah vis, pak Justin itu punya badan yang bagus banget, pundaknya lebar banget, tinggi, wajahnya tegas, matanya tajam banget ke serigala" jelas Kyle dengan wajah berbinar binar.
Travis yang mendengar itu mendumal tidak percaya, mana mungkin ada yang bisa mengalahkan kegantengannya.
Krimggg"
"Ganti baju, pak Justin nunggu kita di lapangan" tutur ketua kelas.
Mereka semua langsung berhamburan menuju ke kelas ganti dengan tidak sabarann -travis, ia lebih memilih membiarkan teman temannya duluan untuk ke kelapangan.
Setelah 20 menit berlalu, baru ia melangkah keluar dari kelasnya menuju ke lapangan,fyi haruto tidak menyukai olahraga, dia pintar di akademi tapi tidak di non akademik, makanya malas.
Watanabe Travis ini, ckckck.
Sesampainya di lapangan, ia langsung duduk dibagian belakang dengan santainya, mengabaikan tatapan tajam yang di layangkan oleh guru baru yang ia ketahui namanya adalah Justin.
"Saya akan mengulangi perkenalan diri saya karena sepertinya tuan muda Watanabe baru saja datang" ujar Justin dengan menekan marga milik Travis.
"Nama saya Justin Park, saya adalah guru olahraga baru disini sekaligus wali kelas kalian untuk 2 tahun kedepan, selama di kelas saya, tidak ada toleransi bagi yang telat datang, telat mengumpulkan tugas dan tidak serius dalam kelas saya, mengerti?" Jelas Justin panjang lebar.
"Mengerti pak!!" Semua menjawab serentak -travis.
Justin jelas melihat bagaimana wajah tidak antusias milik Travis.
"Menarik" pikir Justin.
...
Sudah satu bulan Justin mengajar disini dan menjadi wali kelas Travis, ia benar benar dibuat kelimpungan oleh kelakuan Travis.
"Kenapa lu?" Tanya teman mengajarnya, pak Kevin guru fisika.
"Gue bingung harus ngasih hukuman apa buat anak nakal itu, tiap kelas gue dia selalu keliatan gak merhatiin, tugas selalu telat, masuk kelas telat, padahal udah gue kasih hukuman berkali kali" ungkap Justin.
Kevin mengusap pundak sahabatnya, dia tau gimana bandelnya Travis dengan guru mapel satu ini.
"Gue ada ide!" Seru Kevin tiba-tiba.
"Ide apaan?"
"Deketan sini, gue bisikin"
Justin mendekatkan telinganya kemudian mendengar dengan seksama ide temannya.
"Gila lu!!" Seru Justin, dia benar benar kaget.
"Aelah santai Napa, cara itu berhasil tau gak? Lu tau kan asa, siswa dari jepang yang wajahnya kalem, si cowok kalem IPA 3, dia jadi gak ngebolos di mapel gue lagi" ujar Kevin dengan semangat.
"Apa iya?"
"Mending lu coba, kalau gagal gue bakal traktir lu makan"
Justin akhirnya menuruti ide gila teman mengajarnya itu.
"Ngapain lagi sih pak? Gue kan udah bersihin toilet" keluh Travis dengan Sangat kesal.
"Kamu bisa sopan sedikit kepada gurumu?"
