Haruto perlahan-lahan membuka matanya, menyesuaikan cahaya matahari yang perlahan masuk kedalam kamarnya.
"Sshh sakit" Ringis Haruto saat menggerakkan badannya, seluruh badannya terasa remuk apalagi bagian bawahnya.
Haruto baru menyadari, dirinya sudah memakai baju lengkap tidak telanjang seperti semalam.
Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan Jeongwoo dengan nampan berisi sarapan untuk Haruto.Haruto yang melihat kehadiran Jeongwoo sontak ketakutan dan menarik selimut untuk menutupi dirinya, Jeongwoo sudah menduga ini, dengan perlahan Jeongwoo menyimpan sarapan haruto dimeja kemudian duduk disamping Haruto.
"Hai jangan takut, gue gak bakal ngapa-ngapain lu sekarang"ujar Jeongwoo sambil melanjutkan perkataannya dalam hati.Namun Haruto masih enggan untuk membuka selimut yang menutupi tubuhnya.
"Ru, buka atau gue paksa?" Tanya Jeongwoo dengan datar.Mendengar ancaman Jeongwoo dengan gemetar haruto membuka selimutnya sedikit.
Jeongwoo tersenyum kemudian memgelus kepala Haruto penuh sayang.
"Dengerin gue ru, selama lu gak bikin gue marah atau cemburu, gue gak bakal ngehukum lu" Jeongwoo menjeda ucapannya kemudian mencium kening Haruto yang terlihat.
"Gue sayang sama lu ru, lebih dari sahabat, udah lama gue naruh perasaan buat lu tapi gue pendam semuanya Karna gue takut lu ngejauhin gue" lanjut Jeongwoo.Jeongwoo perlahan menarik selimut yang menutupi wajah haruto dan memperlihatkan wajah manis yang selalu Jeongwoo kagumi, walaupun mata Haruto sedikit bengkak tapi itu tidak mengurangi kecantikan sahabatnya.
"I'm really sorry about last night, babe" ucap Jeongwoo sambil menyentuh pipi Haruto."Je..jewu ndaa bakal gitu lagi kan?" Cicit Haruto.
"Engga selama haru jadi anak baik" balas Jeongwoo.
"Janji yah?" Haruto mengeluarkan jari nya dan mengarahkan jari kelingking nya ke Jeongwoo, dengan senang hati Jeongwoo menautkan kedua jari kelingkingnya.Haruto tersenyum kecil saat itu, Jeongwoo mendekatkan wajahnya kemudian mencium bibir Haruto, haruto memejamkan matanya dengan erat takut jika Jeongwoo melakukan hal yang semalam.
Namun, saat Jeongwoo mulai melumat bibirnya dengan lembut, haruto dapat merasakan tidak ada nafsu dalam ciuman ini, sepertinya Jeongwoo tengah menyalurkan perasaan nya.
Haruto memejamkan matanya, kemudian membalas ciuman Jeongwoo tentu saja hal itu membuat Jeongwoo sangat senang, ia mendapatkan diri kepada Haruto untuk memperdalam ciuman mereka.
Haruto mengalungkan tangannya keleher Jeongwoo sedangkan tangan Jeongwoo sudah bertengger di pinggang ramping si manis.
No, Jeongwoo tidak menyetubuhi Haruto pagi itu. Setelah kejadian kemarin, Haruto sekarang selalu menempel pada Jeongwoo, ia sudah menerima pernyataan cinta Jeongwoo kemarin, hingga membuat laki-laki park itu merasa sangat senang bahkan sampai tidur disamping haruto, hanya tidur tidak lebih.
"Bucin Mulu lu" kesal Jaehyuk Karna asahinya sedang dibawa oleh Hyunsuk.
"Iri bilang bos" jawab Jeongwoo dengan tengil, bagaimana tidak, Jeongwoo selalu memangku Haruto didepan mereka tak jarang Jeongwoo mengecup singkat bibir manis pacarnya."Jewuuuuu" rengek Haruto.
Sontak Jeongwoo menunduk untuk menatap pacarnya yang tengah bersandar di pundak lebarnya.
"Kenapa sayang?" Balas Jeongwoo.Jeongwoo tidak tau, tapi sekarang pipi pacar manisnya memerah bahkan sampai ke telinga.
"Haii kenapa?" Tanya Jeongwoo."Aaaaa maluuu"
Jeongwoo terkekeh melihat tingkah manja Haruto, setelah resmi pacaran haruto menjadi lebih manja, lebih gemes, lebih pengertian, lebih manis.
"Pacar jewu apa sih? Coba bilang" bujuk Jeongwoo.