Jeongwoo berjalan dibelakang sekretarisnya, matanya tidak bisa fokus memandang kedepan, Jeongwoo terus saja melirik pantat sekertarisnya, kalau orang lain yang melihat, tidak ada yang salah dari celana haruto-sekertaris Jeongwoo.
Saat memasuki lift, Haruto membacakan beberapa jadwal rapat atasnya, Jeongwoo menjilat bibirnya yang tiba-tiba kering karena memikirkan bagaimana jika Haruto mendesah Karna penisnya.
Dari awal Haruto menjadi sekertarisnya, Jeongwoo sudah salah fokus dengan badan sekertarisnya tersebut, ia selalu merasa horny saat melihat Haruto.
"Shit, saya bakal dapatin kamu hari ini Haruto" batin Jeongwoo.
Jeongwoo menekan tombol yang ada didalam lift tersebut untuk menghentikan lift tersebut.
"Loh pak?" Haruto tentu saja bingung kenapa atasannya tiba-tiba melakukan itu.Tanpa mengatakan apapun, Jeongwoo langsung mengambil iPad yang Haruto gunakan dan langsung melemparnya begitu saja, Jeongwoo langsung membalikkan tubuh Haruto menghadap ke dinding lift.
"APA YANG BAPAK LAKUKAN!!" Seru Haruto.
Haruto berusaha memberontak namun tangannya dicekal oleh Jeongwoo, Jeongwoo makin merapatkan tubuhnya dan menggesekkan penis tegaknya ke belahan pantat Haruto.
"Kau bisa rasakan? Penis saya tegang Karna mu dan kau harus bertanggung jawab Haruto" bisik Jeongwoo sambil menjilat daun telinga Haruto."BERHENTI MELAKUKAN ITU BRENGSEK, ATAU SAYA AKAN MELAPORKAN TINDAKAN PELECEHAN YANG ANDA LAKUKAN" Geram Haruto.
"Laporkan saja, sekalian dengan laporan pemerkosaan" bisik Jeongwoo.
Tangan Jeongwoo bergerak turun ke celana kain yang digunakan oleh Haruto, ia membuka pengait celana milik sekertarisnya hingga celana Haruto jatuh kebawah dan menyisakan celana dalam berwarna merah dengan sedikit hiasan renda renda.
"Pak lepaskan!!" Haruto terus menerus memberontak, hal itu membuat Jeongwoo semakin merapatkan tubuhnya.
"Berhenti bergerak dan nikmati permainan saya"Jeongwoo meraih dagu haruto untuk dihadapkan kesamping agar ia bisa mencium bibir kecil itu, Jeongwoo melumat bibir Haruto dengan penuh nafsu dan sedikit kasar.
Tangannya sibuk menurunkan celana dalam haruto hingga celana itu terjatuh kelantai.
"Shh saya sudah tidak sabar"
Haruto menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin melakukan hal ini dengan atasannya sendiri.
Seperti kata Jeongwoo, ini adalah pemerkosaan yang dia lakukan pada haruto.
Jeongwoo langsung melepaskan gesper dan pengait celananya hingga terjatuh ke lantai, mengeluarkan penisnya yang sudah sesak di balik celana dalam ketatnya.
Haruto merasakan Jeongwoo menampar nampar pantatnya dengan penis tegangnya.
"Hikss jangan lakukan pak" Isak Haruto.Namun Jeongwoo menulikan telinganya dan tanpa berperasaan mendorong penis besarnya masuk kedalam lubang kering Haruto dengan sekali hentak.
"AHHH" haruto menjerit kesakitan saat penis atasnya memasuki lubangnya yang masih sangat kering.
Tanpa menunggu Haruto terbiasa dengan penis besar miliknya, Jeongwoo langsung menggerakkan pinggang dengan brutal dan kasar.
"Ahhh shithh lubang mu menjepit penis saya"
"Shhh pakhh berhentihh, s-sakithh"
"Ini akan nikmat haruto"
Jeongwoo melepaskan tangan haruto yang sedari tadi ia tahan, kedua tangannya menyelinap ke dada haruto dan langsung menelan nekan puting haruto dari luar, Jeongwoo juga terus menciumi tengkuk Haruto hingga meninggalkan bekas dibalik rambut panjangnya.