14. AMARAH KENZIE

196 10 8
                                    

🍫🍫🍫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍫🍫🍫

Entahlah Caramel juga tidak tahu kenapa dia bisa berakhir pulang bersama Kenzie, setau dia ia tadi berangkat dengan Anna tetapi gadis itu pulang lebih cepat di antar oleh Aziel, dan berakhir Caramel dengan Kenzie, cowo yang jelas-jelas tidak baik untuk kesehatan jantung dan hatinya.

Mobil hitam Kenzie berhenti tepat di depan rumah Caramel, selama perjalanan tidak ada yang membuka suara, hanya suara musik yang menemani rasa canggung keduanya. Entah Caramel yang tidak pandai memulai percakapan terlebih dahulu, atau Kenzie yang memang malas untuk mengobrol dengan dirinya.

"Thanks udah nganterin gue," kalimat pertama yang keluar dari mulut gadis itu setelah lama berdiam.

Kenzie menatap Caramel, dia mengangguk. Jujur saja pesan yang di kirimkan Daddy-nya membuat Kenzie kepikiran hingga sekarang, sampai dia tidak sadar bahwa Caramel sedari tadi bersamanya.

"Emm, lo mau mampir dulu?" Tanya Caramel tanpa sadar saat Kenzie tidak bersuara sama sekali.

"Hah?"

Saat sadar dengan apa yang ia ucapkan Caramel menolehkan pandangannya ke depan, sial. Kenapa dia menawari Kenzie seperti itu? Malu banget!!

Caramel berdehem lalu menatap Kenzie kembali. "Enggak, maksud gue sekarang lo harus pulang udah malam. Iya udah malam, nanti orang tua lo nyariin." Gugup Caramel.

Kenzie terkekeh kecil melihat ekspresi salah tingkah gadis itu, ia bahkan melupakan sejenak masalah yang sebentar lagi akan menimpanya, atau mungkin sudah menimpanya?

"Iya abis dari sini gue langsung pulang."

Dari pada kepikiran dan berakhir ia tidak bisa tidur, akhirnya Caramel memberanikan diri untuk bertanya. "Lo lagi ada masalah ya?" Tanya Caramel berhati-hati.

Kenzie kembali menatap Caramel dengan ekspresi yang sama sekali Caramel tidak tau apa maksudnya. Cowo itu menggeleng. "Enggak. "

Caramel menghela nafas, jawaban Kenzie tidak membuatnya puas tetapi apa boleh buat, dia tidak punya hak untuk tau urusan pribadi cowo itu.

"Ohh oke, yaudah gu—"

"Beberapa hari ke depan gue gabisa jemput lo sekolah, gapapa?" Potong Kenzie, Caramel diam menatap cowo itu penuh tanda tanya, tetapi sekali lagi Caramel tegaskan dia tidak punya hak untuk tau lebih.

"Ehh gapapa kok, gue bisa di anter sama supir, lagian gue gamau ngerepotin lo."

"Yaudah gue masuk dulu ya," kata Caramel ia hendak menarik pintu mobil tetapi sebelum itu.

Klikk

Suara pintu mobil tiba-tiba terkunci, Caramel menoleh menatap Kenzie bingung.

"Ken—" ucapan Caramel terhenti, tubuh gadis itu tersentak kaget saat kenzie tiba-tiba memeluk dirinya erat, kepala cowo itu bersandar di lekukan lehernya.

KENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang