20. CARAMEL DICULIK

48 4 0
                                    

🍫🍫🍫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍫🍫🍫

Tak terasa langit sudah berganti menjadi malam, memperlihatkan bintang-bintang yang tengah bersinar terang. Udara pun terasa semakin dingin di kulit. Tetapi hal itu tidak membuat semangat mereka berkurang, malah justru semakin bertambah karena akan mengikuti kegiatan selanjutnya, yaitu jelajah malam. Kegiatan yang paling di tunggu-tunggu semua siswa. Setelah tadi siang mereka melakukan fun games, akhirnya tiba di acara inti juga.

Atas arahan dari pembina dan anggota OSIS mereka berkumpul di tengah-tengah api unggun yang sangat besar. Menghangatkan badan agar tidak terlalu kedinginan. Ya, sebelum menjelajahi alam di malam hari, mereka terlebih dahulu mengadakan pesta api unggun. Dengan ditambah suara horor yang menakutkan membuat mereka berjerit ketakutan, terlebih saat pembina bercerita hal-hal yang membuat mereka menangis karena teringat orang tuanya dirumah. Apa kalian pernah mengalaminya?

Caramel merapatkan jaket bomber yang melekat pada tubuh rampingnya, ia menggosok-gosokkan telapak tangannya agar terasa hangat. Udara di sini cukup membuat tubuhnya sedikit menggigil.

Anna menghampiri Caramel lalu menyerahkan segelas susu jahe yang ia buat tadi, ia juga membuatkan untuk dirinya sendiri agar tubuhnya terasa hangat. "Nih minum, biar tubuh lo anget."

Caramel tersenyum lalu menerimanya. "Thanks Ann." Anna mengangguk.

"Ngomong-ngomong ceritaain dong tadi lo sama Kenzie ngapain aja? penasaran nih gue." Ujar Anna, gadis itu menaik-turunkan alisnya, menggoda Caramel. Karena ia tidak sengaja melihat keduanya kembali sambil berpegangan tangan ditambah keduanya menampilkan senyuman bahagia. Pasti ada sesuatu yang sudah terjadi di antara keduanya. Benarkan? Anna jadi kepo.

"Apaansi, gue gak ngapa-ngapain." Sanggah Caramel malu, ia jadi teringat saat Kenzie mencium pipinya.

Anna terkekeh kecil. "Ah bohong, jujur aja gausah malu." Anna kembali menggoda Caramel.

Caramel memukul bahu Anna pelan. "Nggak. Ngga ada udah deh diem." Kata Caramel ia sudah telanjur malu sekarang, pipinya bahkan sudah memerah seperti tomat.

"Gemes deh." Anna mencubit pipi Caramel, lalu merangkul gadis itu.

"Cek 1, 2, "

Atensi mereka semua teralihkan saat Bian berdiri di tengah-tengah mereka dengan mic yang ia pegang, sepertinya cowo itu akan memberikan pengarahan untuk kegiatan kali ini. Wajah Bian terluka di beberapa sisi walaupun sudah di obati tetap saja kelihatan. Caramel jadi merasa bersalah karena tanpa sengaja dialah penyebab luka itu.

"Selamat malam semua, saya ucapkan banyak terimakasih untuk kalian karena sudah mengikuti kegiatan yang sebelumnya, dengan penuh semangat. Kali ini kita akan melaksanakan kegiatan selanjutnya yaitu jelajah malam. Saya selaku ketua OSIS akan memberikan sedikit pengarahan agar kita semua tetap dalam keadaan aman dan nyaman."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang