19. PERINGATAN

95 5 0
                                    

🍫🍫🍫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍫🍫🍫

Bian mengusap sudut bibirnya yang berdarah, ia meringis ngilu pada sudut bibirnya yang terluka akibat pukulan Kenzie yang keras. Ia membalas tatapan Kenzie sama tajamnya, nafas Bian ikut memburu ia merasa di permalukan.

Cowo itu berusaha untuk berdiri. "MAKSUD LO APA ANJING?!" Ucap Bian dengan keras, mereka yang melihat itu tidak percaya, Bian menurutnya terlalu berani untuk seorang Kenzie yang sangat di segani semua orang.

Kenzie tersenyum miring, sebelum menarik kerah baju Bian, iris mata Kenzie berkilat marah, aura yang di pancarkan tubuh Kenzie membuat semua orang menelan salivanya merasa terintimidasi.

"Perlu gue jelasin? Stop deketin Caramel! Gue muak liatnya!" Bisik Kenzie tepat di samping Bian, bariton suara Kenzie sangat tenang tetapi hal itu justru membuat tubuh Bian tersentak sesaat. Kenzie kembali menyorot Bian penuh permusuhan, cowo itu tidak bermain-main dengan ucapannya, sejak pagi tadi ia cukup sabar melihat kelakuaan Bian yang menurutnya memuakkan tetapi kali ini Kenzie tidak bisa lagi menahannya, terlebih melihat Bian yang semakin berani mendekati Caramel, Kenzie harus memberikannya pelajaran.

"LO SIAPA HAH? LO GABISA LARANG-LARANG GUE MAU DEKET ATAU  PACARAN SEKALIPUN LO GA ADA HAK UNTUK NGATUR!" 

"ANJING!!" Ujar Kenzie sebelum kembali menghajar wajah Bian, lagi-lagi Bian kembali memancing emosinya.

"Woyyy anjir malah di tontonin," kata Arka, anak Agreos mulai membelah kerumunan.

Arka mendadak diam di tempat melihat pemandangan di depannya yang di mana Kenzie duduk di atas tubuh Bian dan menghajar Bian penuh emosi padahal wajah Bian sudah bisa dikatakan sangat berantakan, sudut bibir dan hidung cowo itu berdarah, mungkin patah. sedangkan Kenzie? cowo itu hanya terluka di bagian pelipis saja.

"Ziel pisahin woy anak orang itu bisa mati!" Kata Lucas. Karena hanya Aziel yang bisa menghentikan Kenzie yang tengah diliputi oleh amarah.

Aldo bergidik ngeri melihatnya, sumpah demi apapun walaupun dia sering melihat Kenzie berantem tetapi baru kali ini ia melihat Kenzie seperti orang kesetanan.

Aziel menghela nafas, ia melirik sekilas adiknya yang hanya terdiam kaku, Aziel tau apa penyebab Kenzie sampai bisa kelepasan seperti ini.

Aziel mengkode Azka untuk membantunya, Azka mengangguk lalu keduanya menghampiri Kenzie menarik tangan cowo itu dari atas tubuh Bian sedangkan Aldo, Lucas, dan Arka membantu tubuh Bian yang terlihat sangat lemas, kalau dibiarkan saja bisa-bisa Bian kehilangan nyawanya.

"LEPASIN GUE! " Bentak Kenzie. Dia belum puas menghabisi Bian, Kenzie memberontak tetapi Aziel dan Arka memeganginya sangat kuat.

"BERHENTI! LO BISA BIKIN MATI ANAK ORANG TOLOL LO GALIAT HAH?" Bentak Aziel sama kerasnya, cowo itu tidak peduli bahwa Kenzie adalah ketuanya, sekalipun sudah keterlaluan ia harus menegurnya.

KENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang