2. problem solving

364 27 2
                                    


⚠️⚠️⚠️

Chapter ini mengandung unsur 🔞,
Mohon untuk bijak dalam membacanya

Caution!!
Tulisan yang bercetak miring menandakan pembicara di balik telpon dan pesan.

( Hanya berlaku di chapter ini, )

Terimakasih

....

Panas matahari begitu menyengat. Irene melangkahkan kakinya masuk ke salah satu kamar dengan sepasang pakaian di lengannya.

Ia menatap pria yang terbaring lemah itu haru, hatinya merasa sesak kembali. Ia terus saja memikirkan untuk menemukan pelaku yang menabraknya.

Lengannya bergegas mengambil handuk hangat untuk membersihkan tubuh pria itu. Tanpa ragu juga, Irene mengganti pakaian atasnya karena ia tidak berani mengganti pakaian bawahnya. Terkadang ia juga meminta seorang perawat untuk menggantikannya.

Setelah selesai, Irene beranjak dari kursi lalu melangkah keluar ruangan.

" Eonni? " Sahut Joy, yang membuat Irene cukup terkejut.

" Apa yang eonni lakukan disini? " Tanyanya,

" E... Aku hanya menjenguknya. " Gugupnya, lalu ia menatap jam di lengannya dan bergegas pamit ke Joy.

Joy masih berdiri keheranan melihat Irene yang seringkali datang ke rumah sakit setiap jam istirahat. Bahkan, ia keluar dari kamar kekasihnya.

" Kenapa ia seringkali kesini? " Batinnya penasaran.

...

Di ruang meeting perusahaan. Lisa begitu bersemangat menyampaikan strategi pemasaran terbarunya untuk release albumnya bersama seulgi. Tetapi, wanita dihadapannya hanya terdiam melamun.

Seusai meeting, Lisa menghela nafasnya kasar karena sedaritadi seulgi tidak memerhatikannya.

Brakkkk!!!

Lengannya memukul meja, membuat seulgi tersentak kaget dan menatapnya.

" mikirin apa lagi? " Tanyanya, seulgi menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba saja Lisa teringat akan perkataan seulgi 3 hari lalu yang dimana ia ingin menyelesaikan masalahnya mengenai kecelakaan itu.

" mending kamu Datengin keluarganya deh gi, biar urusannya kelar. " Saran Lisa,

" Gak mungkinlah aku ngedatengin keluarganya, mending aku ke rumah sakit dan Lunasin biaya perawatannya diem-diem. " Ucapnya datar.

" Emang yah! Susah ngomong sama orang kaya gini! " Tukas Lisa kesal,

Seulgi hanya menatap Lisa datar, kini dipikirannya hanyalah wanita itu.

" Tau gak? Tadi pagi beritanya udah release. " Ucap seulgi yang membuat Lisa penasaran.

" Cewek itu, udah ngomong di depan media tentang kejadiannya. " Ucap seulgi datar tiba-tiba.

Lisa membulatkan matanya kaget,

" Mwo?!, Terus dia jelasin ciri-ciri kamu? " Cemasnya, seulgi menggeleng.

" Tapi, bagaimana kalau sampe aku ketahuan? karir dan perusahaanku bakal hancur Lisa.. Ottoke..." Sendunya,

Lisa juga tidak menyangka bahwa wanita itu membawanya hingga ke media untuk menemukan pelakunya.

" Gini aja gi, aku tau kamu harus apa " ucapnya antusias, seulgi menatapnya.

" Gimana kalau kamu deketin aja tuh cewek? " Sarannya, seulgi tertawa getir.

witness ( Seulrene_gxg )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang