...
Malam yang dingin membuat Irene diam di dalam mobil, merenung. Sedangkan seulgi sibuk membeli 2 bugeopang dan kopi hangat. Pikiran Irene masih berputar setelah melihat Lisa di gedung YJ. Ia keheranan bagaimana mungkin Lisa langsung bebas hanya dalam waktu beberapa hari?. Banyak kejadian yang membuatnya mengganjal.
" Apa mungkin Junho memiliki klien lain selain aku dengan kasus yang sama? " Pikirnya penasaran,
Tanpa berfikir panjang, Irene segera mengambil ponselnya dan menelpon Junho. Pria itu bergegas mengangkatnya.
" Sepertinya kita harus segera bertemu oppa, bagaimana kalau besok? " Ajak Irene tanpa basa-basi. Junho menyetujui dan bergegas menutup telpon.
Tak lama kemudian, seulgi bergegas masuk dengan tangan yang dipenuhi oleh bungkusan bugeopang dan dua cangkir kopi.
" Apa kamu menunggu lama? " Tanya seulgi, Irene menggeleng. Seulgi bergegas menyesap kopinya dengan nikmat, bahkan ia tersenyum setelah merasakan hangatnya kopi di tenggorokan. Hal itu menghipnotis pandangan Irene, ia tersenyum tanpa sadar. Seulgi yang melihat senyumnya ikut tersenyum.
" Wajahku terlalu mempesona kan? " Tanya seulgi yang membuat senyum Irene hilang menjadi senyuman pahit. Ia membuang wajahnya dan bergegas menyesap kopinya.
" Ack! Pait!! " Tukas Irene setelah mencoba kopi itu, seulgi tersenyum gemas melihat ekspresinya yang terlihat lucu dipandangannya.
Irene menatapnya balik dengan tatapan sinis. Seulgi masih tersenyum tanpa arti.
" Wae? Kamu terpesona? " Ucap Irene mengikuti gaya seulgi berbicara sebelumnya, seulgi terkekeh pelan dan mengangguk. Hal itu membuat Irene jadi salah tingkah, lagi-lagi jantungnya berdebar kencang.
Seulgi mengambil sebuah kotak berwarna hitam dengan pita emas menghiasinya di jok belakang mobil, ia tersenyum ke arah Irene.
" Aku berniat memberikan ini ketika malam natal, tapi kamu tidak datang. Jadi, aku baru memberikannya sekarang." Ungkap seulgi, Irene terdiam sejenak melihat mata monolid yang menatapnya tulus bahkan senyuman yang dilontarkan membuat jantung Irene serasa mau lepas.
Seulgi membuka kotak itu. Sebuah kalung berliontin permata yang dihiasi oleh emas putih asli disekitar talinya membuat Irene terpesona. Ia tidak pernah melihat kalung seindah itu dimatanya. Bahkan, dirinya bisa menerka jika harga dari kalung itu pasti sangat mahal. Mulutnya hanya menganga tak mampu mengungkapkan sepatah katapun.
Seulgi terkekeh melihat ekspresi wajah Irene yang terkejut. Ia bergegas mengambil kalung itu dan mengenakannya dileher Irene, jantung Irene semakin berdebar kencang membuat wajahnya menjadi merah merona. Nafas seulgi bisa dirasakannya disekitar leher Irene, nafas itu hangat. Ia menelan ludahnya.
" Aku... Ingin memberitahumu, bahwa perasaan ku memang benar-benar mencintaimu Irene, lalu... " Jelas seulgi mengutarakan perasaannya setelah memakaikan kalung di leher Irene dan sedikit menggantung di akhir kalimatnya,
ia menarik nafasnya dalam untuk menenangkan dirinya yang cukup gugup. Saat seulgi hendak mengutarakan perasaannya lagi tiba-tiba saja Irene mengecup bibirnya sejenak membuat seulgi membeku. Irene terperanjat kaget karena secara spontan ia mencium seulgi tanpa berfikir apapun.
" Mianeee..." Ungkap Irene kikuk, seulgi tersenyum gemas. Irene menjadi malu wajahnya lagi-lagi merona.
" Kalau begitu, maukah kamu berkencan denganku? " Tanya seulgi penuh percaya diri, Irene menundukkan kepalanya sedikit karena masih malu dengan tingkahnya. Kemudian mengangguk kecil.
" Nde.. Kajja! Kita... Menjadi sepasang kekasih.." ucapnya malu-malu, seulgi tersenyum puas lalu mengelus rambut Irene lembut penuh rasa cinta.
" Kajja! Kita lakukan blind date sekarang! " Ajak seulgi girang, ia langsung melajukan kembali mobilnya penuh kebahagiaan dan terasa banyaknya kupu-kupu berterbangan di perutnya, Sama hal nya dengan Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
witness ( Seulrene_gxg )
Romantizm⚠️ [ mature 18+ ] ⚠️ kisah ini diawali bagaimana seorang Irene menjadi saksi bisu atas kecelakaan tabrak lari yang dilakukan oleh seulgi seorang musisi terkenal. seulgi mencari cara agar ia bisa menjauhkan gugatan yang dilakukan oleh seorang Irene...