...
Matahari pagi menyilaukan mata seulgi, ia berdecak kesal karena membenci cahaya yang menerobos masuk. Meskipun begitu seulgi enggan terbangun dari tidurnya, ia menutup wajahnya dengan lengan kanannya dan tertidur kembali.
Irene yang baru saja dari supermarket tersenyum melihat seulgi yang masih tidur. Ia menyiapkan bahan makanan di dapur dan mulai memasak.
Aroma masakan mulai memenuhi ruangan, seulgi yang masih tidur bisa merasakan aroma rempah-rempah yang menusuk hidungnya. Ia terbangun dan batuk-batuk karena tersedak.
" Yak! Kamu mengganggu tidurku! " Gerutunya dengan mata sedikit terpejam.
Irene tidak peduli dan masih sibuk memasak. Sedangkan seulgi menidurkan kembali tubuhnya lalu menutupnya dengan selimut.
Irene mengintip seulgi sejenak lalu tersenyum gemas,
" Dia lucu sekali. " Gumamnya, Irene bergegas menyelesaikan masakannya dan menyiapkannya di atas meja makan.
tiba-tiba saja ponselnya berdering dan memunculkan nomor producer film. Ia mendengarkan dengan khidmat lalu menyetujui untuk datang ke lokasi syuting pagi ini.
Beberapa jam setelahnya akhirnya seulgi terbangun, ia bergegas mengambil segelas air di dapur dan mengumpulkan nyawanya di meja makan sembari menatap seluruh makanan di atas meja.
" Kemana wanita itu pergi? Ia meninggalkan sarapannya?" Batinnya, karena makanan itu tidak ada makanan yang tersentuh sedikitpun.
Saat seulgi hendak mengambil sumpit di sebelah kirinya, ia melihat sebuah kertas dengan tinta hitam.
" Jangan lupa untuk menghabiskan seluruh masakanku, karena aku akan pulang besok pagi. Dan satu lagi, kamu harus segera pulang sebelum polisi datang ke apartemenku. Aku tidak mau terlibat polisi karena menyembunyikanmu. "
Seulgi tersenyum tanpa sebab, kenapa catatan itu membuatnya teringat cara Irene berbicara. Itu sangat menggemaskan. Seulgi pun bergegas menghabiskan makanan di atas meja sembari membayangkan betapa menggemaskannya Irene.
...
" CUT! "
Teriak sutradara mengakhiri syuting untuk plot ke-7, seluruh staff mengapresiasi acting Irene dengan tepuk tangan yang meriah. Irene banyak berterimakasih pada mereka yang mendukungnya.
Ia masuk ke ruang ganti dan melihat Momo disana membuatnya sedikit kaget.
" Kenapa kamu disini? " Tanya Irene, Momo tersenyum ramah sembari memberikan sebuah paper bag.
" Aku senang bisa melihat eonni acting sebagus itu. Dan... Eonni terlihat sangat cantik di balik kamera. " Pujinya, Irene tersenyum ramah dan berterimakasih atas pujiannya.
Momo berkeliling memerhatikan ruang ganti milik Irene, ia duduk di salah satu sofa dan memerhatikan Irene dari jauh, sedikit membuat Irene tidak nyaman.
" Eonni dekat dengan dancer itu? " Tanyanya tiba-tiba, membuat Irene cukup terkejut.
" Bisakah eonni membantuku untuk menyampaikan pesanku padanya? " Pinta Momo,
" Siapa yang kamu maksud? " Tanya Irene berpura-pura tak mengerti.
" Seulgi!, aku teman SMA nya dan aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Jadi, aku meminta tolong eonni untuk menyampaikan pesan rinduku padanya. " Ujar momo, Irene terdiam karena ia bertanya-tanya darimana Momo tau jika ia dekat dengan seulgi?.
" Tenang saja eonni, aku tidak akan membongkar kedekatan kalian berdua. Aku tau eonni dekat dengannya karena kalian pernah jalan berdua. Jadi, santai saja. " Ucap Momo dengan senyuman di akhir. Irene menjadi lega lalu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
witness ( Seulrene_gxg )
Romance⚠️ [ mature 18+ ] ⚠️ kisah ini diawali bagaimana seorang Irene menjadi saksi bisu atas kecelakaan tabrak lari yang dilakukan oleh seulgi seorang musisi terkenal. seulgi mencari cara agar ia bisa menjauhkan gugatan yang dilakukan oleh seorang Irene...