6. friend in dangerous

240 20 2
                                    

⚠️ warning ⚠️

Chapter ini mengandung 🔞,
Untuk para reader dimohon bijak dalam membacanya.

Terimakasih ❤️

.....

3 hari kemudian...

Musim kemarau belum usai, hari ini sudah memasuki akhir bulan Agustus yang artinya sebentar lagi musim dingin akan tiba.

Hati Irene penuh ketidaksabaran, menunggu seseorang di kantor kejaksaan tinggi Korea. Dirinya penuh pengharapan bahwa kasus ini akan segera berakhir.

Tak lama kemudian, seorang pria muncul dan duduk disampingnya.

" apa kamu menunggu lama? "tanyanya,

" Anni... Bagaimana perkembangannya? " tanya Irene antusias,

Pria yang bernama Junho itu tersenyum atas keantusiasan seorang Irene.

" kami sudah mendapatkan beberapa bukti tanggal pembelian mobil itu, tapi kami belum mendapatkan tempat dealer resmi yang menjualnya. " Jelas Junho,

Perasaannya yang menggebu menjadi ciut karena kecewa. Bahkan, ia sempat berfikir mungkin saja tuntutannya harus dihentikan.

Junho mengelus pundak Irene lembut untuk menenangkan akan kekecewaan dalam dirinya.

" Aku akan berusaha semaksimal mungkin. " ucapnya dengan senyuman ramah,

Ia pun beranjak dari kursi, irene pun ikut berdiri.

" bersabarlah, aku akan melakukan yang terbaik. " ucap Junho lagi menenangkan, ia pun pamit.

Irene masih berdiam diri dan memikirkan akan keputusan apa yang harus dilakukannya?. Ia menghela nafasnya lelah.

Ia melangkahkan kakinya keluar dari gedung. Tiba-tiba saja ada yang menggenggam sikutnya, hingga Irene berhenti dan menatapnya. Wanita itu tersenyum ramah.

" kita bertemu lagi, " ujarnya,

Irene menatapnya sembari mengingat-ingat.

" Kita bertemu di tempat casting. " Jelasnya, membuat Irene ingat dan tersenyum.

" a... Nee... " Sahut Irene,

" eonni perkenalkan, nae ileum Hirai Momo. " kenalnya sembari mengangkat lengannya untuk berjabat tangan.

Irene membalas jabatannya,

" Irene imnida. " Ujarnya balik canggung,

" apa yang eonni lakukan disini? " tanyanya,

" Aku baru saja bertemu seseorang. " Ucapnya,

" eo... Aku hanya ingin berkenalan dengan eonni karena eonni terlihat sangat cantik. " Pujinya, Irene hanya mengangguk kecil sebagai tanda terimakasih.

" kamsahamnida, " ucapnya,

" kalau begitu, aku pamit dulu eonni. Anyyeong.. " pamitnya,

witness ( Seulrene_gxg )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang