3,5. SEMANGAT

267 25 1
                                    

"Hahh, besok ya. Apa besok akan baik baik saja ?"

Beberapa hari telah berlalu, tibalah malam sebelum hari dimana Iofi dan Moona akan pergi bersama. Iofi hanya terbaring dilantai menatap kosong langit kamarnya.

"Apa dia akan merasa senang pergi bersama denganku, atau aku hanya akan membuatnya bosan. Aghh aku benar benar tidak ingin memikirkannya"

Iofi hanya terbaring di temani dengan keraguan yang ada di dalam dirinya.

~TING

Dering sebuah pesan masuk ke ponsel Iofi.

[Besok adalah harinya, aku ingin memastikan apakah kamu baik baik saja]

[Aku tidak baik baik saja, terima kasih karena mu]

[Tunggu dulu, apa maksudnya itu ?]

Pesan tersebut berasal dari sahabat terdekatnya, yaitu Risu.

[Aku memberikan kalian kesempatan untuk berduaan, Seharusnya kamu berterima kasih kepadaku]

[Tapi kamu tidak perlu mengajaknya jika kamu sendiri tidak menyiapkan apapun]

[Untuk hal itu aku serahkan sepenuhnya kepadamu]

Iofi merasa kesal dengan Risu yang melempar semua masalah yang dibuatnya kepadanya.

[Jangan bilang kalau kamu belum memikirkan apapun]

[Tentu saja aku sudah memikirkannya, tapi aku takut jika dia tidak akan menyukainya]

[Ayollah, sejak kapan Iofi yang kukenal menjadi penakut seperti ini ?]

[Aku hanya tidak ingin dia merasa bosan]

[Mengapa kamu berpikir jika dia akan merasa bosan ? dia akan pergi bersamamu kan ? Selama aku pergi bersama denganmu tidak pernah terasa membosankan. Karena itu, lebih percaya dirilah]

Melihat temannya yang mencoba menyemangati diriya melalui sebuah pesan, membuatnya merasa senang dan lebih percaya diri.

[Jadi bersemangatlah !]

[Tentu, terima kasih]

[Ohh iya, apa kamu sudah memikirkan tentang apa yang akan kamu kenakan besok ?]

[Ughh...kumohon jangan membahasnya]

Alasan mengapa Iofi lebih memilih berbaring dilantai kamarnya dari pada di Kasur, diakarenakan kasurnya penuh dengan tumpukan baju. Iofi bingung harus memakai pakaian apa yang akan dia kenakan untuk pergi bersama Moona besok.

[Kamu harus memakai pakaian yang imut]

[Mengapa aku harus memakai pakaian yang imut]

[Karena aku pikir itu akan terasa cocok denganmu]

[Ayolah beri aku istirahat]

[Ahaha]

Iofi yang tidak tau haru menjawab apa pada pesan singkat Risu, membuat percakapan mereka terhenti. Barulah setelah beberapa saat sebuah pesan kembali masuk.

[Sepertinya aku tidak perlu mengkhawatirkanmu]

[Memangnya dari tadi kamu mengkhawatirkanku ?]

[Dasar tidak sopan, baiklah semangat]

[Tentu]

Percakapan kini benar benar berakhir dengan sebuah pesan singkat sebagai penutupnya. Iofi kembali meletakkan ponselnya, dan mulai menutup matanya. 

(aku harap besok sungguh akan menjadi hari yang menyenangkan)

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang