Diruangan kelas yang sunyi, terdapat dua orang perempuan yang tengah berdiri diam tanpa saling berbicara bahkan tidak saling berhadapan. Iofi yang terdiam dan terus menatap ke arah pintu kelas, dan Risu yang memandang diam Iofi terhadap apa yang baru saja terjadi. Meskipun mereka berdua saling berdiam tanpa mengucapkan sepatah kata, namun Risu tau bahwa di dalam hati Iofi, Iofi sangat berharap jika pintu kelas yang tertutup dengan sangat keras kembali terbuka sekali lagi dan memberinya kesempatan. Tanpa mengatakan apapun, Risu hanya diam dan menunggu kesempatan itu agar dapat terjadi bersama Iofi.
Detik demi detik berlalu, matahari yang menemani mulai kehilangan cahayanya, namun tidak ada tanda tanda jika pintu kelas akan terbuka. Iofi yang menyadari hal itu tetap tidak berbicara apa apa dan hanya mengepalkan tangannya dengan keras. Risu yang melihat Iofi yang terus berharap meskipun tau akan akhirnya, merasa tidak tega dan memulai percakapan dengan Iofi.
"Hei Iofi, Bagaimana kalau aku mengajak mu berkeliling sekolah ?"
"Eh...?"
Iofi yang dari tadi termenung diam, seketika kaget dengan Risu yang tiba tiba mengajaknya mengobrol, terutama dengan ajakannya berkeliling sekolah.
"Berkeliling sekolah ?"
"Iya, aku akan memandu mu berkeliling sekolah"
"Ehh..."
Iofi merasa sangat bingung dengan ajakan Risu untuk memandunya berkeliling sekolah.
"Itu... kau tau kalau aku juga bersekolah disini kan"
"Iya"
"Jadi dengan jelas aku sudah tau tentang sekolah ini, bukankan kamu berpikir begitu ?"
"Tapi tidak ada salahnya kan untuk berkeliling di sekolah sendiri kan ?"
"Ughh..."
Kini Iofi lebih merasa bingung lagi setelah mendengar alasan Risu untuk mengajaknya berkeliling sekolah.
"Ayolah, setidaknya untuk terakhir kalinya"
"Eh...?"
Mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Risu, Iofi tiba tiba merasa paham mengapa Risu ingin mengajaknya berkeliling.
"Untuk yang terakhir kalinya ya..."
Iofi mengerti maksud dari niat sahabatnya, dan tersenyum kecil dengan sedikit tertawa.
"Ahaha, baiklah jika kamu begitu memaksa"
Risu yakin Iofi mengerti maksud dari ajakannya, namun Risu tidak menghiraukannya dan hanya membalas dengan sedikit senyum lembut.
"Kalau begitu tolong tunjukkan jalannya..."
"Oh sekarang kau yang memerintah"
Iofi berkata sambil tertawa dengan wajah sedikit tengil, dan hal itu berhasil membuat Risu sedikit kesal. Namun meski begitu, Risu tetap berjalan melawati Iofi untuk memandunya berkeliling sekolah untuk yang terakhir kalinya.
Mereka berdua kemudian berjalan meninggalkan kelas dengan Iofi yang mengikuti Risu didepannya. Namun tidak begitu jauh, Iofi kembali terdiam tepat didepan kelas sambil memegangi ganggang pintunya dengan keras.
Iofi merasa gelisah, karena jika dia menutup pintunya maka Iofi merasa semuanya akan benar benar berakhir.
"Iofi..."
Namun Risu memanggil Iofi dengan suara lembut, kembali menyadarkan Iofi. Kegelisahan yang sempat dirasakan Iofi seakan sedikit menghilang, dan membuatnya sedikit tersenyum. Iofi mengangkat wajahnya dengan tegar, sambil berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You
Fanfiction-HANYA SEKEDAR FANFIC- Iofi memiliki harapan agar tahun terakhir di sekolahnya menjadi menarik sehingga tidak akan terlupakan. Tanpa disangka sebuah bintang baru muncul menjawab permintaan iofi. Akankah bintang baru ini berhasil mengabulkan keingina...