15. PERIH

223 29 5
                                    

(Risu bodoh, kok nggak ngerti kalau temannya lagi kesusahan sih)

Iofi kini masih berdebat dengan dirinya sendiri dan menyalahkan Risu yang menurutnya tidak peka, dan kali ini pun tetap kecanggungan yang menemani meja Iofi dan Moona.

"Moona, itu..."

"Hmm ?"

"Tidak, bukan apa apa"

"Begitu ya"

Iofi sama sekali tidak menemukan cara untuk mengajak Moona mengobrol dengannya. Namun tidak menyerah, Iofi sekali lagi mencoba untuk mengajak Moona mengobrol.

"Apa minumannya terasa enak ?"

"Lumayanlah"

Tanpa terlalu memperdulikan pertanyaan Iofi, Moona tetap terus meminum minuman yang dipesannya.

(ughh, sulitnya...)

Iofi merasa hatinya seperti sedang dirobek ketika mendengar jawaban yang begitu. Namun ditengah kehancuran itu, muncul secercah harapan yang datang.

"Permisi, apa aku boleh ikut duduk disini"

Risu datang menghampiri mereka sambil memegang secangkir minuman di tangannya.

(Risu...)

Iofi yang di ambang keputus asaan melihat Risu yang datang, bagaikan seperti seorang penyelamat.

"Tentu, kursi itu kosong"

Setelah mendengar jawaban dari Moona, Risu kemudian menarik salah satu kursi dan mulai duduk disitu.

"Jadi ada apa ini, mengapa suasananya terasa begitu berat"

Setelah duduk, Risu langsung dengan cepat menanyakan kenapa suasana terasa begitu berat diantara mereka berdua kepada Iofi sambil berbisik.

"Aku juga tidak tau, padahal sebelum kesini moodnya sedang saat bagus"

"Tidak mungkin kalau tidak terjadi apa apa, kau pasti berbuat sesuatu kan"

"Aku tidak"

Iofi merasa kalau dia sama sekali tidak melakukan sesuatu yang salah, karena itu dia sama sekali tidak tau mengapa mood Moona tiba tiba berubah. Namun disaat Iofi dan Risu sibuk berbisik bersama, Moona tiba tiba berdiri dari tempat duduknya.

"Ughh..."

Entah mengapa Iofi tiba tiba terkejut dan merasa takut meskipun Moona sama sekali tidak melakukan apa apa padanya.

"Aku mau ke toilet sebentar"

"Ah tentu"

Bahkan tanpa memperdulikan Iofi sama sekali, Moona hanya berbicara ke Risu dan mulai pergi meninggalkan mereka berdua.

--

"Baiklah, kau pasti telah melakukan sesuatu kan"

"Tidak, sudah kubilang aku tidak melakukan apapun kok"

Sesaat setelah Moona pergi meninggalkan Iofi dan Risu, kini Risu langsung menanyai Iofi secara habis habisan.

"Lalu kalau kamu tidak melakukan apa pun, mengapa Moona tiba tiba menjadi seperti itu ?"

"Aku juga tidak tau"

Meskipun sudah berpikir dengan sekuat tenaga, Iofi sama sekali tidak dapat menemukan jawaban mengapa mood Moona tiba tiba berubah.

"Coba ingat ingat lagi seluruh perjalanan mu sebelum kesini"

"Kami hanya pergi ke tempat yakisoba"

"Tidak mungkin seseorang akan murung ketika diajak ke tempat yakisoba kau tau"

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang