7. JANJI

238 33 3
                                    

"Pfftt, ahaha aku tidak menyangka kamu akan berkata seperti itu"

Moona yang menjawab dengan polos membuat Iofi tidak dapat menahan tawa, dan membuat Moona merasa sedikit malu.

"Ughh..."

"Yah memang tempat ini mengambil tema angkasa jadi kamu tidak salah kok"

Iofi menambahkan.

"Bagaimana kalau kita coba masuk ?"

"Tentu"

--

"Uwah tempat ini terlihat luar biasa, ini terlihat seperti rasi bintang"

Ruangan pertama yang Moona dan Iofi masuki memiliki bola bola kecil berwarna perak yang seperti lubang, seakan membuat seperti rasi bintang.

"Moona kita akan terus jalan, jangan sampai tersesat"

Iofi memperingati Moona yang tengah asik melihat lihat.

"Aku tau"

Mereka berdua kemudian berjalan bersebelahan melewati sebuah jalan yang bernama terowongan bintang dan membawa mereka menuju ke lantai 2.

Di lantai 2 bertemakan jendela luar angkasa yang menampilkan berbagai planet, astronot dan model kapal luar angaksa.

"Iopi lihat ada banyak sekali planetnya"

"Y-ya kau benar"

Iofi tiba tiba merasa canggung berada di dekat Moona, dan matanya terus menatap ke satu tempat.

(Tunggu dulu, kenapa aku merasa canggung sekarang. Selain itu kenapa sekarang aku sangat ingin menggenggam tangannya lagi)

Iofi tidak lagi menggenggam tangan Moona sejak keluar dari rumah hantu, dan Iofi sama sekali tidak tau cara agar dia dapat menggenggamnya lagi. 

Berbeda dengan Iofi yang tampak canggung, Moona malah lebih terlihat seperti bersedih akan sesuatu.

"Andai aku tidak melepasnya"

"Ehh ? Moona, kamu bilang sesuatu"

"Enggak kok, selain itu ayo lanjut ke ruangan selanjutnya"

"I-iya"

(Eh, dia tadi ngomong apa)

Moona tidak menghiraukan Iofi yang masih bingung dan tetap berjalan menuju ruangan selanjutnya.

Iofi yang termenung dengan pikirannya sendiri akhirnya disadarkan dengan suara Moona yang tiba tiba memanggil namanya.

"Tunggu Iofi, kenapa disini ada roller coaster ?"

"Hmm... Ahh, tenang aja kok. yang ini pelan soallnya"

"Begitukah ?"

Selain menghadirkan museum bertema luar angkasa, wahana ini juga menghadirkan simulasi perjalanan luar angkasa.

"Mau mencobanya ?"

"Tentu"

Mereka berdua kemudian menuju ke antrian kereta dan mencoba naik, namun berbeda dengan sebelumnya, kali ini Iofi yang terlebih dahulu masuk ke tempat duduk dan mengulurkan tangannya.

"Ehh ?"

"Aku tidak bermaksud apa apa kok, aku hanya berniat memberikanmu pegangan untuk masuk"

"A-ahh, tentu. Terima kasih"

"Itu bukan masalah besar"

Moona kemudian menerima uluran tangan Iofi dan melompat masuk ke dalam kereta. Namun genggaman tangan itu tidak berlangsung lama.

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang