20. PAPA

211 31 1
                                    

"Hahh... sungguh apa yang terjadi padaku hari ini" 

Iofi sama sekali tidak mengerti dengan apa yang terjadi padanya hari ini, dan pada akhirnya makan siang bersama mereka berdua hanya berlalu begitu saja tanpa adanya obrolan apapun.

"Aku harus meminta maaf pada Moona besok"

Tanpa disadari waktu sudah berjalan dengan begitu cepat, dan Iofi sekarang sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Namun sesampainya di pintu rumahnya, Iofi mendapati ada sesuatu yang janggal.

"Hmm...?"

Sesaat Iofi ingin mencoba membuka kunci pintu rumahnya, dia menyadari jika itu sudah terbuka.

(terbuka ? seingatku aku menguncinya sebelum pergi... apa jangan jangan !)

Iofi menyadari ada yang tidak beres dan merasa jika ada seseorang yang berada di dalam rumahnya. Dengan hati hati Iofi mencoba masuk dan memastikan siapa sosok yang telah menerobos masuk kedalam rumahnya.

(tidak ada yang hilang...)

Iofi dengan cepat memeriksa barang barang yang berada di rumahnya, dan sepertinya tidak ada yang hilang. Yang berarti orang yang mencoba masuk ke dalam rumahnya tidak bermaksud untuk mencuri, namun tidak sempat merasa lega Iofi mendengar suara langkah kaki yang berasal dari arah ruang tamu.

"Siapa disana !"

Tidak mendapat jawaban apapun, Iofi kemudian mencoba berjalan dengan perlahan menuju ruang tamu dan mencoba melihat siapa sosok yang masuk ke dalam rumahnya. Namun Iofi sama sekali tidak menyangka setelah mendapati wajah yang begitu dikenalnya.

"P-papa...?"

--

Terdapat seorang sosok laki laki dengan rambut putihnya namun tidak terlihat terlalu tua sedang duduk di salah satu kursi yang ada di meja makan, dan orang itu merupakan ayah Iofi.

"Papa ?"

Dengan menggunakan pakaian set jas formal, membuatnya terkesan seperti seorang yang sangat berwibawa dan serius dalam segala hal.

"Akhirnya kau pulang"

"Kenapa papa ada di sini ? selain itu, bagaimana papa bisa menemukanku ?"

Bahkan tanpa menanyakan kabar yang sudah lama tidak bertemu, Iofi sama sekali tidak merasakan perasaan rindu ataupun bahkan nyaman setelah melihat sosok ayahnya yang sudah lama tidak ditemuinya, namun yang dirasakannya hanya perasaan cemas dan gelisah.

"Apa kau tau dengan ini ?"

Namun tampaknya sang ayah juga tidak terlalu mempermasalhkannya dan hanya mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah video.

"Festival ya..."

Video yang ditampilkan adalah penampilan drama dari kelasnya Iofi. Tidak begitu mengejutkan mengingat fakta jika sekolah HOLOLIVE adalah sekolah yang berbasis entertainment, bahkan nyatanya seluruh kegiatan pada saat festival sekolah berlangsung di publikasikan di setiap platform sosial media yang ada untuk menarik minat setiap agensi yang ada untuk merekrut para talent, hal itu bertujuan untuk mencarikan pekerjaan bagi setiap murid yang berpotensi bahkan sebelum mereka lulus.

(Itu juga pasti yang terjadi dengan Moona...)

Nyatanya Moona yang mulai mendapat banyak pekerjaan dari berbagai agensi juga hasil dari publikasi video yang ada.

"Heh... tapi aku tidak menyangka kalau kau akan menemukanku"

"Ya itu memang sulit, bahkan aku tidak mengira kalau kau sampai akan merubah namamu"

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang