10. BERSAMA

208 22 2
                                    

"Hahh... akhirnya selesai juga"

Iofi dengan lesu berjalan menelusuri lorong kelas menuju ke tempat loker sepatu yang berada di pintu masuk gedung sekolah.

"Aku sungguh lelah, tidak kusangka kalau akan selama itu"

Iofi tidak menyangka kalau pembahasan mengenai acara yang kelas mereka adakan akan begitu lama, dan karena hal itu sampai membuatnya sangat kelelahan.

--

Setibanya di loker sepatu, Iofi langsung menukar sepatu ruangan dengan sepatu bebas yang dibawanya. Tiba tiba ada seseorang yang muncul dan memanggil namanya.

"Loh Iofi, tumben baru pulang"

Meskipun tanpa harus melihatnya pun Iofi sudah tau siapa orang yang memanggilnya. Orang itu tidak lain adalah Risu sahabat terdekat-nya.

"Hmm ? ahh, kelas ku baru saja selesai membahas tentang festival budaya dan kau tidak akan percaya seberapa lamanya itu"

"Ehh begitukah"

Tanpa menghiraukan perkataan Iofi, Risu kemudian berjalan menghampiri Iofi dan mulai ikut menukar sepatu yang dipakainya.

"Mau pulang bareng ?"

"Hmm, ya tentu"

Iofi menyetujui ajakan temannya dan mereka berdua kemudian berjalan meninggalkan gedung sekolah secara bersamaan.

--

Mereka berdua berjalan bersebelahan di trotoar menelusuri jalan pulang, tidak ada dari mereka berdua yang memulai obrolan, dan hanya terdengar suara dari setiap kendaraan yang lewat. Sampai akhirnya Risu memulai percakapan dengan mengungkapkan rasa penasarannya.

"Hei Iofi, aku sudah begitu penasaran dari tadi..."

"Hmm ?"

"Kenapa matamu terlihat seperti ikan mati ?"

"Hahh, apa maksudmu ?"

Pertanyaan tiba tiba Risu membuat Iofi kesal, seakan itu ditunjukkan untuk mengejeknya.

"Yahh maksudku kamu terlihat begitu kelelahan, apa ada sesuatu yang terjadi ?"

"Ahh itu maksudmu"

Iofi tidak jadi kesal setelah mendengar maksud dari pertanyaan Risu.

"Jadi kenapa ?"

"Tidak apa apa, hanya saja..."

"Hanya saja ?"

"Entah mengapa hari ini seperti begitu banyak yang terjadi, sehingga membuatku kewalahan"

"Hmm..."

Risu bergumam sejenak seakan memikirkan sesuatu.

"... apa ini ada hubungannya dengan Moona ?"

"HAH, tung- apa ?"

Iofi langsung terkejut seketika nama Moona disebut yang entah muncul darimana.

"Yah kamu tidak perlu terkejut sampai segitunya kan ?"

"Kamu sendiri kenapa tiba tiba bawa nama Moona"

"Tapi apa kau tau, kau selalu saja bereaksi dengan sangat berlebihan setiap kali menyangkut tentang Moona"

"Jangan mengada ada"

"Kau tau kalau aku serius kan"

Risu merasa jika Iofi selalu memberikan reaksi dengan berlebihan jika hal itu menyangkut tentang Moona.

"Jadi apa benar ini tentang Moona ?"

"Hahh... mana ada, ini bukan tentangnya"

"Ehh begitu ya..."

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang