18. KEMBALI

217 28 2
                                    

Musim panas sudah berakhir dan kini sudah hampir dua minggu sejak musim dingin di mulai, hawa di bulan desember yang terasa dingin kini mulai menusuk kulit. Dikarenakan sekarang sudah memasuki minggu kedua, membuat seluruh murid menjadi tidak sabar menantikan hari natal tiba, namun terdapat satu orang yang terlihat seperti sedang mengeluh  akan sesuatu di pojok ruangan kelas.

"Hahh..."

Tidak seperti murid yang lain yang terlihat bersemangat dan begitu menantikan hari natal tiba, Iofi terlihat tidak terlalu begitu tertarik  dan hanya terus melihat ke arah bangku yang berada di sebelahnya.

(hari ini juga tidak datang ya)

Sudah hampir dua minggu namun sosok Moona tidak terlihat datang ke sekolah, tentu saja hal itu membuat Iofi bertanya Tanya apa yang membuat Moona tidak dapat datang ke sekolah.

(kalau aku bertanya langsung denganya, apa aku akan mengganggunya tidak ya)

Iofi sangat ingin melepaskan rasa penasarannya dengan bertanya langsung dengan Moona, namun Iofi takut jika dirinya hanya akan mengganggu Moona apabila dirinya mencoba menanyakannya.

"Hah... aku pulang sajalah"

Iofi kemudian memakai tas-nya dan langsung berjalan menuju ke loker sepatu yang berada di pintu masuk gedung sekolah.

--

Sesampainya di tempat loker sepatu berada, Iofi langsung menukar sepatu dalam ruangannya dengan sepatu bebas yang dibawanya. Namun disaat Iofi ingin segera berangkat pulang, ada suara yang memanggilnya dan membuatnya berpaling ke arah asal suara yang memanggilnya.

"Hei Iofi... tung- apa apaan dengan wajah mu itu"

Risu datang menghampiri Iofi sambil mengangkat salah satu tangannya dengan membuat gerakan seperti sedang melambai.

"Memangnya ada yang salah dengan wajahku ya ?"

Tanpa terlalu memperdulikan apa yang dikatakan Iofi, Risu hanya berjalan melewati Iofi menuju dimana tempat loker sepatunya berada dan mulai menukarnya.

Tidak mengerti dengan apa yang dikatakan sahabatnya, Iofi hanya kebingungan dan mulai menyentuh wajahnya untuk mencoba memastikan jika tidak ada yang salah dengan wajahnya.

"Maksudku mengapa wajahmu terlihat seperti sedang cemberut begitu ?"

"Haa...?"

"Ah, apa jangan jangan ini karena Moona lagi ?"

"Kok jadi Moona sih"

Risu seakan berhasil melihat ke dalam diri Iofi dan menebak apa yang membuatnya menjadi seperti itu, namun Iofi tidak ingin mengakuinya dan hanya merasa kesal karena dirinya yang begitu mudah ditebak.

"Ahaha, tidak usah kesal seperti itu. Ayo kita pulang"

"Hahh, baiklah..."

Menahan kekesalannya, Iofi kemudian berjalan pulang keluar dari gedung sekolah bersama dengan Risu.

--

"Uwahh dinginnya..."

Meskipun cahaya matahari sore masih terasa cukup hangat, namun hawa dingin yang ada membut Risu terlihat kedinginan dan mencoba untuk melipat kedua tangannya untuk membuat tubuhnya tetap hangat.

"Ehh, padahal kau sudah memakai syal dan sapu tangan apa benar masih terasa dingin"

Seperti yang dikatakan Iofi, Risu terlihat memakai perlengkapan musim dingin yang lengkap meskipun itu ditunjukkan ketika musim salju.

Namun seakan tidak ingin dirinya menjadi sasaran menjadi bahan bicaraan, Risu kemudian kembali menanyakan alasan mengapa Iofi terlihat cemberut.

"Jadi ada apa dengan Moona ?"

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang