25

1.9K 178 2
                                    

Renjun membuka matanya secara perlahan dan diapun langsung melihat kearah jaemin yang menggenggam tangannya saat ini.

"Sayang? Apa ada yang sakit sayang?" Cemas jaemin.

"Sudah lebih baik Nana, bagaimana keadaan calon anak kita?"

"Dia baik-baik saja sayang, kau jangan sampai kelelahan ya sayang." Ucap jaemin mengelus kepala sang istri.

"Hmm, mian karena membuat Nana sangat khawatir."

"Gwanchana sayang, itu bukan kesalahanmu sama sekali." Ucap jaemin tersenyum. Dan renjun hanya menatap sang suami yang sepertinya tengah memikirkan sesuatu membuatnya menggenggam erat kembali tangan jaemin hingga sang empu kaget.

"Apa ada yang sakit sayang?"

"Tidak, Nana memikirkan apa?"

"Tidak ada sayang, sekarang yang terpenting adalah kesehatanmu." Ucap jaemin tersenyum. Dan renjun hanya menganggukkan kepalanya saja.






At. Istana.

Luhan berjalan menuju kamar jaemin dan renjun yang berada di bawah saat ini, agar tak perlu terlalu ribet dan menghindari bahaya dari kehamilan renjun saat ini.

Luhan melihat tak ada Johnny ditempat pintu lalu diapun melihat Yangyang keluar dari kamar itu.

"Yang mulia."

"Apa pangeran jaemin dan Puteri renjun ada didalam?"

"Tidak yang mulia, tadi pangeran jaemin mengantarkan Puteri renjun ke rumah sakit, tapi saya tak tau pasti ceritanya."

"Aaa, baiklah kau bisa pergi." Ucap Luhan dan Yangyang membungkuk lalu pergi. Luhan lantas mengeluarkan ponselnya dan menghubungi sang anak.

Tapi belum sempat menghubungi jaemin, Luhan melihat jaehyun dan taeyong yang akan pergi.

"Pangeran jaehyun, Puteri taeyong?"

"Iya ibu." Ucao taeyong menayut sembari menghentikan langkahnya begitu pula dengan jaehyun.

"Kalian mau kemana?"

"Aku ingin membawa istriku pergi bersama denganku ibu. Ada apa?"

"Aaa tidak, ibu hanya penasaran aja." Ucap Luhan.

"Kalau begitu kami pergi dulu ibu." Ucap jaehyun lalu diapun menarik lembut tangan taeyong yang memang sudah dia genggam, taeyong lantas membungkuk sedikit pada Luhan dan mengikuti langkah kaki suaminya itu. Melihat itu Luhan ikut senang karena setidaknya menantunya yang satu itu akan segera bahagia, dia berharap jaehyun benar-benar berubah saat ini.







At. Ruangan pemimpin.

Siwon berada di depan ruang pemimpin dan menyuruh salah saru pengawal mengatakan keberadaannya.

"Maaf yang mulia raja, tuan siwon akan masuk."

Ceklek.

Siwon lantas masuk dan diapun langsung membungkuk pada sehun yang menatap datar padanya.

"Ada apa Siwon?"

"Pangeran jaehyun meminta saya mengusir semua selirnya sama seperti pangeran jaemin, yang mulia."

"Apa kau serius?" Ucap sehun sedikit merasa kejanggalan karena anaknya berubah dengan cepat.

"Iya yang mulia, saya juga sangat kaget yang mulia, apa saya menuruti perkataan pangeran jaehyun?"

"Ya lakukan saja. Lalu bagaimana dengan lady rose? Dia sedang mengandung."

"Pangeran jaehyun mengatakan setelah anaknya dan lady rose terlahir, lady rose langsung di keluarkan dari istana dan bayi itu di urus oleh pangeran jaehyun juga puteri taeyong."

"Apa Puteri taeyong setuju?"

"Iya yang mulia."

"Baiklah, lakukan segera."

"Baik yang mulia saya permisi." Ucap Siwon lalu membungkuk dan keluar. Sehun hanya menatap kepergian Siwon dengan perasaan bingung. Bahkan dia sangat bingung sekali.

"Apa yang membuatnya berubah? Kenapa sangat janggal sekali." Batin sehun.




At. Ruangan selir.

Rose hanya duduk saja di atas tempat tidurnya yang ada didalam kamar, setelah mendengar kalau semua selir akan diusir karena jaehyun tak menginginkan lagi, membuatnya sedikit takut, walaupun dia tak ikut diusir saat ini, tapi setelah melahirkan. Tetap saja dia tak mau, dia ingin menjadi ratu negara ini. Hingga membuatnya benar-benar marah.

"Aku tak akan bisa kau usir dengan mudah na jaehyun. Aku pastikan akan menjadi istri sah mu dan menyingkirkan lee Taeyong. Kau dapat melihat jasadnya tak lama lagi." Monolog rose.








Kembali lagi ke rumah sakit, terlihat renjun yang telah berada di kursi roda dan diberikan nasihat oleh Kyuhyun sebagai sang dokter.

"Mengerti puteri?"

"Ne, makasih."

"Sama-sama Puteri, selamat tinggal." Ucap Kyuhyun membungkuk pada keduanya lalu jaeminpun mendorong kursi roda istrinya keluar ruangan dan segera pergi dengan Johnny yang menunggu sejak tadi. Kyuhyun hanya menatap dengan tatapan yang sulit diartikan saat ini.

"Saya harap Puteri renjun tetap hidup saat anaknya terlahir, saya ingin kebahagiaan untuk keduanya."

























🎂🎂🎂







Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

My Love (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang