24. Keputusan Jaemin

2.4K 209 3
                                    


Jaemin mendatangi taeil selaku salah satu menteri istana, lalu diapun langsung berbicara serius pada menteri itu.

"Kenapa pangeran jaemin? Saya sangat kaget dengan kedatangan anda." Ucap menteri taeil, Moon Taeil.

"Saya ada urusan, dan hanya kau yang bisa membantu saya dalam hal ini." Ucap jaemin.

"Baiklah, katakan saja pangeran. Saya akan melakukannya."

"Saya ingin membuat surat mengenai saya yang tak akan naik menjadi raja selanjutnya bersama dengan istri saya." Taeil sangat kaget dan menatap tak percaya pangeran bungsu itu.

"Tapi pangeran. Bukankah semua rakyat ingin pangeran jaemin dan Puteri renjun naik tahta setelah Puteri renjun melahirkan?"

"Saya tidak mau, dan lagi saya ingin kau membuat surat kalau saya menitahkan putera mahkota dan Puteri mahkota sebagai calon raja dan ratu selanjutnya."

"Apa pangeran yakin? Bagaimana jika nanti yang mulia raja dan ratu marah pada pangeran?"

"Itu akan jadi urusan saya. Kau tenang saja. Saya harap suratnya segera selesai, saya akan datang besok pagi untuk mengambilnya dan memberikan pada yang mulia raja juga yang mulia ratu."

"Baik yang mulia pangeran. Jika memang itu keinginan pangeran."

"Baiklah terimakasih " Ucap jaemin lalu diapun keluar dari ruangan itu dan bergegas menuju kamarnya dengan sang istri karena tak ingin sang istri mencarinya sama sekali.







Di dalam kamar jaemren.

Renjun membuka matanya dan menggeliat dalam tidurnya diapun merintih kesakitan karena semua tubuhnya rasanya sangat sakit sekali, dia berusaha memanggil tapi tak bisa sama sekali karena rasa sakit.

Ceklek.

Jaemin masuk dan diapun langsung mendekat dengan wajah cemasnya.

"Ada apa sayang?"

"Nana, badanku sangat sakit sekali hiksss..." Ucap renjun muoai menangis karena tak kuat dengan rasa sakitnya.

"Kita kerumah sakit sekarang, tahan ya sayang." Ucap jaemin lalu menggendong sang istri ala bridal style.

"Johnny ayo antarkan saya ke rumah sakit segera "

"Baik pangeran jaemin " Ucap Johnny mengikuti pangeran dan puteri itu.







At. Kamar jaeyong.

Taeyong menatap kaget sang suami yang kembali setelah tadi dia melihat sang suami berbicara serius dengan adiknya itu.

"Tumben yang mulia cepat kembali, bukankah biasanya yang mulia akan tidur dengan lady rose?"

"Tidak, saya akan tidur disini. Lagian kau istriku bukan? Bukankah bagus jika kita menghabiskan malam bersama, siapa tau kau bisa segeta mengandung."

"Apa yang mulia benar-benar ingin memiliki anak denganku? Bukankah yang mulia tak menyukai pernikahan kita?"

"Itu tidak penting sekarang, yang penting aku memiliki penerus darimu. Dan mengenai lady rose setelah dia melahirkan anakku, dia akan keluar dari istana ini dan pergi sejauh-jauhnya, jadi kau harus mengurus anakku dengan baik, walaupun dia tak akan menjadi pangeran sama sekali. Apa kau sanggup?"

"Apa kali ini yang mulia serius? Tidak berbohong sama sekali."

"Ya, saya serius. Dan mengenai semua selir milikku, saya akan mengusir semuanya besok kecuali lady rose karena dia harus melahirkan anakku dengan selamat lebih dulu."

"Baik yang mulia saya akan menyanggupi mengurus puteramu dan lady rose, terimakasih karena mau menjadikan saya sebagai satu-satunya "

"Itu kulakukan demi janji adikku. Dan tahta istana ini." Batin jaehyun.















At. Hospital.

Jaemin membawa renjun masuk kedalam ruang rawatnya dan Kyuhyun langsung mulai memeriksa Puteri istana itu, dia melakukannya dengan sangat seksama dan menyuruh sang pangeran untuk menunggunya diluar dan mempercayakan semuanya pada Kyuhyun.

"Puteri? Kau masih bisa mendengarku?"

"Sakit dok shh."

"Saya mengerti, tapi saya tak bisa memberikan obat yang biasa kita lakukan, kasihan janin Anda, saya akan memberikan pereda rasa sakit dan juga vitamin kandungan. Puteri mohon bersabar dan bersemangat untuk calon anak Puteri." Renjun hanya menganggukkan kepalanya lalu Kyuhyun mulai menyuntikkan obat itu melalui infus dan melihat renjun yang mulai tertidur karena obat yang baru saja masuk sedikit demi sedikit.

Ceklek.

"Bagaimana keadaan istri saya Kyuhyun?"

"Puteri renjun benar-benar tidak bisa kelelahan pangeran, rasa sakit itu akan tetap dirasakan Puteri renjun selama masa kehamilannya dan saya sarankan agar Puteri renjun tidak tertekan dan selalu bahagia. Juga saya setiap hari akan datang ke istana untuk memasangkan infus juga menyuntikkan beberapa obat juga vitamin untuk kandungan Puteri renjun. Karena saat ini hanya itu yang bisa dilakukan, jika kita melakukan kemoterapi maka akan tidak baik bagi janinnya."

"Baiklah saya mengerti. Tolong lakukan yang terbaik."

"Pasti yang mulia."

"Apa saya boleh melihat istri saya?"

"Silahkan yang mulia, Puteri renjun tengah tertidur karena obat yang masuk kedalam tubuhnya " Ucap Kyuhyun dan jaemin hanya mengangguk tanda mengerti lalu masuk kedalam ruang rawat istrinya itu.
























🎂🎂🎂




Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

My Love (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang