Jaemin dan renjun kembali ke istana dan keduanya langsung melihat ten yang membungkuk pada mereka.
"Maaf pangeran jaemin, puteri renjun, yang mulia raja dan ratu memanggil ke ruang pemimpin."
"Baiklah." Ucap jaemin datar lalu ten pun kembali membungkuk dan diapun langsung pergi sedangkan jaemren segera pergi ke ruang pemimpin saat ini.
Didepan ruangan pemimpin, yang berada di depan pintu lantas membungkuk dan mulai memberitahukan pada raja dan ratu yang ada didalam.
"Jeonha, pangeran dan Puteri akan masuk."
Ceklek.
Jaemin masuk dengan renjun yang berada di kursi roda miliknya lalu Luhan langsung berjongkok dihadapan sang menantu membuat renjun merasa sangat tidak nyaman karena mau bagaimanapun Luhan memiliki derajat lebih tinggi darinya.
"Ibu jangan begini."
"Ibu sangat mencemaskan mu juga calon cucu ibu, bagaimana keadaannya? Jaemin?" Ucap Luhan melihat renjun dan jaemin secara bergantian.
"Renjun dan calon bayi kami baik-baik saja ibu, tapi renjun tak bisa kelelahan sama sekali, mulai besok Kyuhyun akan selalu datang kemari untuk memberikan beberapa suntikan pada istriku." Ucap jaemin datar.
"Syukurlah, ibu pasti akan ikut menjagamu sayang. Tapi, kau harus berjanji untuk jangan kelelahan mengerti?"
"Iya ibu." Ucap renjun tersenyum.
"Jawmin duduk, ada yang ingin ayah tanyakan padamu." Ucap sehun datar, Luhan lantas berdiri dan diapun berdiri dibelakang kursi roda renjun.
"Ibu akan membawa renjun menghirup udara segar diluar." Ucap Luhan lalu diapun segera membawa renjun keluar dari ruang pemimpin itu. Jaemin lantas duduk dihadapan ayahnya itu.
"Apa kau tau mengenai hyungmu yang mengusir selirnya semua keluar dari istana? Dan akan mengusir lady rose setelah melahirkan?" Jaemin hanya diam saja.
"Syukurlah Hyung tak berbohong soal ini." Batin jaemin.
"Na jaemin, ayah bertanya padamu." Ucap sehun datar dan jaemin lantas menatap sang ayah.
"Saya tidak tau ayah. Lagian saya juga tak pernah berpikir Hyung akan seperti ini."Ucap jaemin datar.
"Kau benar-benar tak tau soal ini? Kau tau bukan ayah bisa mencaritahu semuanya sendiri dan kau pasti tau apa yang bisa ayah lakukan soal ini."
"Aku mengerti ayah, tapi kali ini aku benar-benar tak tau soal ini sama sekali. Jadi, aku harap ayah tak meletakkan kecurigaan apapun pada Hyung, siapa tahu dia memang ingin berubah." Ucap jaemin. Sehun hanya diam karena dia masih belum yakin, ditambah dia sangat mengenal kedua puteranya yang bertolak belakang itu. Dia sangat yakin saat ini ada yang di sembunyikan oleh puteranya dan ini ada kaitannya dengan perubahan jaehyun.
"Apa ada lagi ayah?"
"Apa kau tau soal Puteri taeyong yang mau mengurus dan menerima anak yang berada di kandungan lady rose sebagai anaknya?"
"Saya tidak tau ayah, lagian saya dan Puteri taeyong tidak cukup dekat untuk bisa menceritakan segalanya. Mungkin ini memang sudah keputusan mereka berdua. Saya tak ingin ikut campur, karena saat ini kesehatan istri dan calon bayi saya adalah hal yang penting ayah." Ucap jaemin lalu diapun beranjak dari duduknya dan membungkuk lalu segera keluar, tapi langkahnya terhenti saat mendengar ayahnya mengeluarkan pertanyaan yang memang sudah dia duga.
"Bagaimana dengan naik tahta jaemin? Apa kau menerima untuk naik tahta bersama istrimu saat dia telah melahirkan?" Jaemin lantas berbalik.
"Maaf kalau aku akan menjadi pembangkang saat ini ayah, tapi aku tidak berniat untuk naik tahta bersama istriku, karena kami tak ingin semua kuasa itu, keputusanku setelah istriku melahirkan adalah kami akan tinggal diluar istana " ucap jaemin lalu diapun membungkuk sekilas dan pergi dari ruangan pemimpin itu, membuat sehun hanya menatap datar sang anak bungsu.
"Aku yakin na jaemin, ada kesepakatan yang terjadi antara kau dan jaehyun." Monolog sehun.
At. Taman istana.
"Udaranya segar bukan renjun?"
"Iya ibu, sangat segar." Ucap renjun tersenyum
"Apa kau menginginkan sesuatu?" Ucap Luhan menatap sang menantu sembari tetsenyum.
"Untuk saat ini tidak ada ibu, tapi aku juga tak tau, karena belum ada hal-hal yang aku inginkan saat ini."
"Kalau kau sudah menginginkan sesuatu jangan segan untuk minta pada ibu, mengerti? Ibu hanya ingin membantumu dalam masa ngidam, dan menuruti semua keinginan calon cucu ibu ini." Ucap Luhan mengelus perut renjun sedangkan renjun hanya tersenyum saja melihat mertuanya bahagia.
"Hmm." Angguk renjun sembari tersenyum lalu keduanya melihat jaemin yang mendekat pada keduanya lalu berjongkok dihadapan renjun, bahkan Luhan dapat melihat seberapa cintanya jaemin pada renjun bahkan dia dapat melihat kalau jaemin bisa mengorbankan segalanya untuk renjun.
"Sayang? Kita masuk ya, udara semakin dingin, nanti kau dan calon anak kita kedinginan lagi." Ucap jaemin lembut. Renjun lantas melihat kearah Luhan yang menganggukkan kepalanya.
"Baiklah."
"Ibu kami permisi." Ucap jaemin lalu mendorong kursi roda milik istrinya itu.
"Ne." Angguk Luhan lalu jaemin dan renjunpun pergi menuju kamar mereka dengan Luhan yang menatap keduanya dengan wajah tersenyum.
Dikamar.
Jaemin menggendong renjun keatas tempat tidur mereka lalu diapun duduk disebelah sang istri.
"Nana membicarakan apa dengan ayah?"
"Hanya sedikit masalah, bukan hal buruk juga sayang. Kau tak perlu khawatir." Ucap jaemin sembari mengelus pipi chubby istrinya itu.
"Hmm, aku hanya tak mau Nana menyembunyikan sesuatu dariku." Ucap renjun memegang tangan suaminya yang berada di pipinya.
"Tidak akan sayang. Sekarang coba katakan padaku, kau ingin apa?" Ucap jaemin tersenyum.
"Aku belum menginginkan apapun Nana tapi tidak tau nanti."
"Baiklah, kalau kau ingin apapun langsung beritahu padaku. Mengerti?"
"Ne." Angguk renjun sembari tersenyum.
🎂🎂🎂
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
Oh iya, book ini akan segera end ya reader-nim😁
Makasih atas dukungan untuk book ini, juga dukungan untuk ara😁
Ara akan berusaha menjadi lebih baik lagi😁
We love you💚😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Jaemren) END✔
FanfictionSeason 1: Start: 02 September 2021 End: 13 Agustus 2023 Season2: Start: 24 September 2024 End:~ bagaimana jadinya jika ayahmu membenci kelahiranmu dikarenakan ibumu tiada? maka tanyakan jawabannya pada renjun, anak bungsu dari bangsawan Huang yang t...