Malam hari pun telah tiba, anggota istana itu tengah makan malam bersama bahkan jaehyun sudah mengatakan pada pelayan untuk mengantarkan makanan yang bergizi bagi rose karena dia sedang mengandung puteranya.
"Pangeran jaehyun?" Sang empu lantas melihat sang ayah.
"Kenapa kau tiba-tiba berubah? Dan tak ingin ada selir satupun kecuali lady rose yang ingin kau pertahankan sampai anakmu dan dia lahir?"
"Aku hanya ingin berubah ayah, lagian aku sadar kalau yang aku lakukan salah, dan aku ingin hanya dengan istri sahku." Ucap jaehyun menatap taeyong. Taeyong benar-benar tak menyangka hari membahagiakan untuknya akhirnya datang juga tanpa tau maksud jaehyun untuk semua ini. Jaemin hanya menatap datar jaehyun.
"Baguslah kalau kau memang ingin berubah pangeran jaehyun, ibu senang mendengarnya. Kau juga harus senang suamiku." Ucap Luhan melihat suaminya. Sehun hanya berwajah datar lalu melihat menantu pertamanya itu.
"Lalu apa yang mendasari kau mau merawat anak jaehyun dan lady rose Puteri taeyong?"
"Karena itu anak suami saya ayah, lagian ini juga keinginan saya. Bahkan dari perasaan paling dalam" Ucap taeyong tersenyum dan sehun dapat melihat tak ada kebohongan sama sekali, sepertinya perubahan jaehyun ini benar adanya.
"Kapan selirmu akan keluar dari istana ini?" Ucap Luhan menatap anak sulungnya itu.
"Besok pagi ibu."
"Baguslah, ibu harap setelah ini Puteri taeyong bisa segera mengandung." Ucap luhan tersenyum.
"Semoga saja ibu." Ucap jaehyun.
"Tolong doakan saja ibu." Ucap taeyong tersenyum.
"Aku juga akan mendoakan pangeran jaehyun dan Puteri taeyong." Ucap renjun tersenyum.
"Makasih Renjun, kau juga harus menjaga kesehatan dan makan yang banyak karena sekarang kau makan bukan hanya untukmu tapi untuk anak kalian." Ucap taeyong dan renjun hanya menganggukkan kepalanya. Sementara jaehyun hanya diam saja.
Setelah makan malam selesai, jaeminpun menunggu Renjun tertidur karena jaehyun meminta dia untuk bertemu di balkon belakang. Jaemin melihat sang istri sudah tertidur dengan nyenyak lalu diapun bangkit secara perlahan dan mengecup kening renjun.
"Jangan nakal sayang, papa hanya pergi sebentar, biarkan Mama istirahat." Ucap jaemin mengelus perut renjun lalu diapun keluar dari kamar, membuat Johnny sontak membungkuk kaget.
"Jaga istri saya dengan baik. Saya akan berbicara dengan pangeran jaehyun."
"Baik pangeran jaemin." Ucap Johnny. Lalu jaeminpun pergi seketika.
Di balkon belakang.
Jaemin berduri disebelah jaehyun, dan jaehyun tau hal itu lalu diapun hanya melihat sekilas.
"Kenapa kau ingin bicara Hyung?"
"Ini mengenai janjimu. Apa ayah curiga sesuatu?"
"Tidak, tapi saranku segera buat Puteri taeyong mengandung. Agar ayah tak menuntut ku untuk tahta itu, sampai surat yang aku minta pada menteri Moon selesai."
"Aku mengerti. Aku tak sabar untuk hari itu. Tapi, aku harap kau tak menyesal."
"Aku tak akan menyesal. Apa hanya ini?"
"Menurutmu?"
"Kalau begitu aku akan kembali." Ucap jaemin beranjak tapi baru dua langkah dia berhenti lagi.
"Tolong awasi lady rose, aku tak mau dia mendekat disekitarku ataupun istriku. Aku harap kau mengerti Hyung." Ucapnya lalu pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban dari jaehyun.
Ruangan selir.
"Katakan saya mencari lady rose, suruh dia keluar sekarang."
"Baik pangeran jaehyun." Ucap sang penjaga lalu diapun masuk kedalam. Tak berapa lama kemudian, lady rose pun keluar dan membungkuk pada jaehyun.
"Mari bicara." Ucap jaehyun lalu berjalan lebih dulu dan lady rose hanya mengikuti saja. Sampai di salah satu lorong yang lumayan sepi karena memang sudah waktunya istirahat dan menyelami mimpi.
"Ada apa pangeran?"
"Saya rasa kau sudah mendengar semuanya bukan?"
"Apa tak bisa aku tetap tinggal pangeran?"
"Tidak. Setelah melahirkan, kau akan keluar seorang diri, karena itu adalah anakku. Dia akan menjadi anakku dan istriku."
"Aku tidak mungkin mau melakukan hal itu pangeran. Dia anakku bukan istrimu!" Kesal lady rose bahkan dia meninggikan suaranya pada putera mahkota negeri itu. Jaehyun lantas mendorong wanita itu hingga menabrak dinding lalu mencengkram dagunya.
"Jangan coba-coba meninggikan suaramu padaku, dan jangan coba-coba untuk membangkang, kalau sampai kau melakukannya, aku tak akan segan-segan membunuhmu setelah kau melahirkan. Camkan itu." Ucap jaehyun lalu diapun melepaskan cengkraman nya dan pergi begitu saja. Lady rose melihat kepergian jaehyun dengan sangat marah bahkan tangannya mengepal dengan kuat.
"Kita lihat saja apa yang bisa aku lakukan padamu Na jaehyun. Kau tak akan bisa mendapatkan apapun keinginanmu." Monolognya.
Dikamar hunhan.
Luhan duduk disebelah suaminya yang belum tidur.
"Kenapa sayang?" Sehun lantas melihat istrinya itu lalu diapun menyandarkan kepalanya pada bahu sang istri.
"Apa yang kau pikirkan suamiku?"
"Aku hanya masih belum percaya kalau putera sulung kita berubah sayang."
"Aku bisa memaklumi itu sayang, lagian kita sangat tau bagaimana jaehyun. Tapi, kita harus mendukungnya yang ingin berubah menjadi lebih baik sayang, aku senang karena sekarang kita hanya akan mempunyai dua menantu tanpa adanya selir."
"Hmm. Aku hanya mencemaskan hal yang tak.mungkin saja."
"Ada apa? Memangnya apa jawaban jaemin tentang naik tahta sayang?"
"Dia menolaknya. Dia tak ingin sama sekali, bahkan dia mengatakan setelah istrinya melahirkan dia akan tinggal di luar istana untuk mewujudkan semuanya."
"Kau tenang saja, tak perlu cemas. Kita bisa membujuknya sebelum waktu renjun melahirkan tiba. Hmm?"
"Hmm." Angguk sehun.
🎂🎂🎂
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Beberapa chap lagi bakalan end nih reader-nim😁
Makasih karena sudah banyak mendukung book ini juga ara😁
Jangan lupa jaga kesehatan ya😁
Makan tepat waktu dan istirahat dengan cukup😁
We love you💚😍😘

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Jaemren) END✔
FanfictieSeason 1: Start: 02 September 2021 End: 13 Agustus 2023 Season2: Start: 24 September 2024 End:~ bagaimana jadinya jika ayahmu membenci kelahiranmu dikarenakan ibumu tiada? maka tanyakan jawabannya pada renjun, anak bungsu dari bangsawan Huang yang t...