Renjun membuka matanya dan melihat suaminya duduk disebelahnya dengan menggenggam tangannya.
"Kau sudah bangun sayang." Ucap jaemin tersenyum.
"Pangeran. Apa yang terjadi padaku?" Bingung renjun karena rasanya perutnya sangat tidak enak sekali. Rasanya sangat mual dan aneh.
"Kau harus istirahat sayang. Setelah ini kau harus duduk di kursi roda." Ucap jaemin.
"Apa penyakitku semakin lama pangeran? Apa aku akan tiada?" Ucap renjun berlinangan airmata.
"Sssttt. Apa yang kau katakan. Kau baik-baik saja, aku mengatakan itu untuk kebaikanmu dan (mengelus perut renjun) calon anak kita. Kau sedang mengandung sayang, dokter mengatakan kalau pengobatanmu akan diberhentikan selama kau mengandung, jadi aku akan menjagamu." Ucap jaemin. Renjun tak menyangka kalau didalam rahimnya ada nyawa lain lalu diapun memegang perutnya dan menangis bahagia dan berharap anaknya akan sehat saja sampai hari kelahirannya di dunia.
"Jangan menangis sayang." Ucap jaemin lalu diapun memeluk sang istri untuk menenangkannya.
At. Istana raja Na.
Taeyong berjalan ntah menuju kemana lalu diapun terhenti dan melihat kearah jendela yang langsung menuju taman belakang kerajaan itu dan diapun melihat suaminya sedang bersama jalannya, lady rose. Membuat airmata jatuh di pipi taeyong.
"Kenapa harus aku yang merasakan sesakit ini? Kenapa Tuhan tak kunjung memberikan nyawa lain di perutku. Aku hanya ingin suamiku lebih menyayangiku dan menghabiskan waktu lebih banyak d dengan ku. Kenapa Tuhan sangat jahat " monolog taeyong lalu diapun menghapus airmatanya. Dan melihat ten sedang sibuk bersama dengan Yangyang.
"Ten? Yangyang?" Kedua pelayan dari jaemin itupun berhenti lalu membungkuk pada Puteri pertama kerajaan itu.
"Kenapa kalian sangat sibuk sekali?" Bingung taeyong.
"Yang mulia raja dan ratu menyuruh kami untuk mengganti alas tempat tidur yang mulia pangeran jaemin dan yang mulia Puteri renjun. Kami sangat buru-buru yang mulia. Kami duluan." Ucap ten.
"Baiklah." Ucap taeyong lalu keduanya segera pergi dengan sangat terburu-buru.
"Bahkan aku merasa sangat cemburu pada Puteri renjun, dia sangat disayangi oleh pangeran jaemin." Gumam taeyong pelan.
Tak lama hunhan, jaemren sampai bahkan jaemin sendiri yang mendorong kursi roda renjun dan kamar mereka juga akan pindah ke bawah sampai renjun melahirkan itulah kenapa ten dan Yangyang sangat sibuk. Kun dan felix juga berjalan dibelakang mereka berempat bersama dengan Johnny.
"Ada apa ini? Kenapa disambut lagi ibu? Ayah? Bukankah pangeran jaemin dan puteri renjun hanya pergi ke kediaman puteri renjun?" Ucap jaehyun datar.
"Karena ada hal penting." Ucap sehun datar.
"Kenapa Puteri renjun menggunakan kursi roda? Apa sakitmu makin parah?" Ucap taeyong sangat cemas.
"Tifak Puteri taeyong. Puteri renjun harus selalu memakai kursi roda karena saran dokter, pengobatannya akan dihentikan selama beberapa bulan, karena Puteri renjun sedang mengandung cucu pertama kerajaan ini." Ucap Luhan. Semuanya kaget dan sangat gembira bahkan taeyong saja merasa sangat kaget karena Tuhan lebih percaya pada renjun dibandingkan dirinya.
"Selamat Puteri renjun." Ucap taeyong tersenyum.
"Makasih Puteri taeyong " Ucap renjun tersenyum.
"Selamat untuk kalian " datar jaehyun. Laly sehunpun melihat taeil dan memanggilnya. Taeil langsung mendekat dan membungkuk.
"Umumkan pada semua orang mengenai kabar gembira ini. Akan ada kelahiran beberapa bulan mendatang. Sampaikan segera "
"Baik yang mulia." Ucap taeil mengangguk lalu membungkuk dan segera melaksanakan tugasnya.
"Pangeran jaemin, bawa Puteri renjun ke kamar yang akan kalian tempati untuk sementara, Puteri renjun harus banyak istirahat." Ucap Luhan.
"Baik ibu." Ucap jaemin lalu mendorong kursi roda renjun menuju kamarnya yang tentu saja akan dijaga oleh johnny didepan dan pelayan dari renjun juga jaemin yang akan bersiap sedia di depan kamar jaemren.
Di dalam kamar.
"Bagaimana injunie? Kau suka? Kita akan disini sampai anak kita lahir " Ucap jaemin yang berjongkok dihadapan renjun.
"Hmm, aku sangat suka Nana. Ini sangat nyaman.dan mianhe, karena aku sepertinya akan membuatmu sangat kerepotan." Ucap renjun.
*Tidak masalah ini untuk anak kita juga kesehatanmu sayang." Ucap jaemin tersenyum lalu mengelus tangan istrinya itu.
"Nana, aku ingin sesuatu."
"Katakan saja."
"Aku ingin tidur di gendonganmu."Ucap renjun malu.
*Sekarang?" Ucap jaemin tersenyum karena sepertinya masa mengidam istrinya telah dimulai.
"Hmm." Angguk renjun.
"Kemarilah." Ucap jaemin lalu menggendong renjun ala koala.
"Apa aku tidak berat Na?"
"Tidak sama sekali sayang." Ucap jaemin lalu merasakan renjun menyamankan dirinya dan mulai menutup matanya.
Di kamar jaeyong.
"Aku iri dengan puteri renjun, dalam kondisinya yang tak baik-baik saja dia bisa mengandung, kenapa aku tidak Jaehyun?" Ucap taeyong menatap suaminya itu.
"Mungkin karena kau tidak istimewa, kau tidak lihat rose saja berhasil hamil anakku. Lagian, karenamu kemungkinan aku tidak akan bisa menjadi pengganti ayah. Harusnya kau bisa hamil. Bukan malah puteri renjun yang penyakitan itu. Kau sangat tak berguna." Ucap jaehyun lalu keluar dari kamar itu. Taeyong menangis mendengar semua itu, sungguh dia sudah tidak sanggup lagi tapi dia juga tak berani berpisah dengan suaminya itu. Ntah apa yang akan dilakukan oleh taeyong selanjutnya. Dia tidak tau lagi.
🎂🎂🎂
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Jaemren) END✔
Fiksi PenggemarSeason 1: Start: 02 September 2021 End: 13 Agustus 2023 Season2: Start: 24 September 2024 End:~ bagaimana jadinya jika ayahmu membenci kelahiranmu dikarenakan ibumu tiada? maka tanyakan jawabannya pada renjun, anak bungsu dari bangsawan Huang yang t...