Ketakutan dan Awal Perpecahan

33 3 0
                                    

Matahari menyinari seisi kamar tidur, Ling Chu meraba sisi lain di kasurnya telah mendingin. Kehangatan yang dia terima semalam sudah hilang.

Dada Ling Chu sedikit sesak, ada penyesalan yang tidak bisa dijelaskan.

Menggelengkan kepala, Ling Chu mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya. Ia mengusap mata yang sulit terbuka akibat begadang semalaman.

Ibu Ling akan marah jika tahu mata panda Ling Chu muncul kar'na bermain game lagi.

Setelah mencuci muka, Ling Chu membuka pintu kamar menemukan seorang pria baru saja menutup pintu.

Pria itu tersenyum menunjukkan pesona yang memikat hati, “Selamat pagi Xiao Chu”

Ling Chu tercengang, rasanya ingin kembali ke kamar tidur dan tidak keluar lagi, “Pagi Kakak Chen”

Sungguh memalukan ketika melihat penampilan rapi pihak lain seperti siap mengawali hari. Sedangkan Ling Chu mengenakan piyama kuning pucat dengan sandal kelinci, siap untuk kembali tidur.

“Baru bangun?”

"Ehmm" gumam Ling Chu, sekali lagi mengamati setelan Guo Chen, “Kakak Chen pergi bekerja?”

"Ya, aku akan kembali sebelum acara Bibi mulai" kata Guo Chen meluruskan lengan kemeja.

Ling Chu : "Oh"

Guo Chen : "...."

Ling Chu : "...."

Suasana menjadi canggung. Tidak ada topik lain yang bisa mereka bahas.

Ding!

Suara ponsel Guo Chen menyelamatkan kecanggungan mereka, "Kalau begitu aku akan berangkat sekarang"

"Ah, baiklah. Hati-hati di jalan" kata Ling Chu yang mencubit celana piyama. Dengan kikuk melambaikan tangan kanannya.

Punggung lebar Guo Chen semakin mengecil dalam pandangannya.

Menghela lega Ling Chu kembali ke dalam kamar, ia memutuskan bebersih diri.

Turun ke lantai bawah, ia menghampiri Ibu Ling  untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan menyerahkan hadiah.

Kemudian Ling Chu menyantap sarapan sendirian. Mereka tahu Ling Chu tidak akan bangun pagi jadi mereka makan terlebih dahulu.

Duduk  di bangku ayunan taman, Ling Chu menggoyangkan ayunannya. Ia menunggu acara mulai. Namun Ling Chu terlalu bosan, dia tak ingin duduk diam lagi atau pantatnya akan menjadi datar.

Dia membantu pelayan mengangkat barang-barang yang diperlukan di aula pesta.

Waktu berganti malam, perayaan ulang tahun Ibu Ling telah tiba. Aula pesta dipenuhi kerabat dan rekan bisnis keluarga Ling.

Ibu Ling mengenakan gaun merah gelap yang pas dengan lekuk tubuhnya. Meski mendekati kepala empat tapi tidak mengurangi pesona dewasa dan keanggunannya.

Ayah Ling menemani kemanapun Ibu Ling pergi, merangkul pinggang Ibu Ling sambil menghampiri tamu.

Kelengketan mereka membuat pasangan tua seusia mereka cemburu.

“Xiao Chu” Suara pria menarik pandangan Ling Chu. Pria itu adalah Jiang Mu yang menghampirinya bersama Xie Ran.

"Kakak Mu, Kakak Ran. Kalian datang lebih awal?" Tanya Ling Chu keheranan.

Dia tahu Jiang Mu memiliki kebiasaan datang saat pertengahan acara. Jiang Mu terlalu malas berhubungan sosial dengan tamu lain.

Jiang Mu mengangguk, mengusap tangan pucat yang merangkul lengannya, "Ran Ran tidak sabar menemui saudarimu"

Transmigration : Come To You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang