Side Story : Shen Qi

12 1 0
                                    

Seorang wanita berseragam karyawan memiliki plakat emas bertulis Shen Qi, manajer. Dia telah bekerja di cafe milik Bibinya semenjak kuliah.

Shen Qi telah belajar sambil bekerja membantu Ibunya sejak kecil, cukup untuk memupuk anak muda bertarung dengan kerasnya dunia kerja.

Duduk dekat meja kasir, Shen Qi mulai menyortir data produk keperluan bulan depan.

Suara gadis elektronik  mengucapkan ‘Selamat Datang’ saat pintu cafe terbuka. Seorang pria dengan setelan jas kantor yang terlihat mahal, menatap menu yang terpampang di dinding melalui kacamata berbingkai emas.

“Selamat datang ada yang bisa dibantu?” tanya penjaga kasir.

“Satu americano dan dua sandwich tuna” kata pria itu menyerahkan kartu dan voucher kuning pucat yang tidak sesuai dengan gayanya.

Pria itu merasa seperti sedang diawasi, mata sipitnya melirik wanita di sudut meja kasir sedang melamun sambil menggigit ujung pulpen. Mengenali siapa wanita itu, ia tersenyum menyapa dengan anggukan kecil.

Shen Qi yang tertangkap basah, balas mengangguk sambil tersenyum konyol. Ia berdeham beberapa kali dan membawa laporan di tangannya menuju ruang manajer.

Dalam ruang manajer terdapat jendela kaca satu arah yang dapat memantau situasi cafe di lantai satu. Shen Qi mendudukkan pantatnya kemudian menggusak rambut dengan malu.

Kenapa Sekretaris Huan selalu melihatnya saat bertindak konyol atau aneh? Tidak bisakah mereka bertemu secara normal, seperti kisah romansa manis di serial tv, novel atau komik?!

Terakhir kali Sekretaris Huan mendatangi apartemennya untuk memberi undangan pertunangan Ling Chu dan Guo Chen.

Saat itu Shen Qi sedang menggunakan masker wajah hitam arang. Sekretaris Huan sangat terkejut sampai mata sipitnya sedikit melebar, pria itu berpura-pura terbatuk untuk menutupi senyum di wajahnya.

“Haiz! Memalukan!” keluh Shen Qi mengingat hal tersebut. Ia menopang dagu, memandang malu-malu pria itu dari balik jendela.

Sekretaris Huan melonggarkan dasi, mengangkat telepon sembari membuka buku catatan kecil yang telah usang.

Pria itu masih bekerja di sela-sela jam istirahat. Shen Qi menghela lega, entah kenapa melihat Sekretaris Huan yang begitu sibuk dengan urusan kantor membuatnya bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan.

Pelayan meletakkan segelas americano, dua sandwich tuna dan satu puding karamel di meja.

Sekretaris Huan mengangkat alis, ia mendorong puding karamel menjauh, “Saya tidak memesan ini”

“Ah.. Anda beruntung, anda pelanggan ke-100 kami. Setiap pelanggan ke-100 akan mendapatkan puding gratis~” Bisik pelayan itu di dekat Sekretaris Huan, ia takut bualannya di dengar pelanggan lain.

“Ini ke-lima kalinya, saya menjadi pelanggan ke-100” Sekretaris Huan tersenyum kecil, mengucapkan kejanggalan dari keberuntungannya sambil mengetuk gelas puding yang lucu.

“Ah, hahaha, ya. Anda sangat beruntung sekali” Pelayan itu tertawa canggung membawa nampan makanan pergi. Ia tak berani tinggal lebih lama lagi, takut pria itu mengejar.

Sekretaris Huan melirik ruang kaca dimana Shen Qi berada. Ia mulai menikmati sembari mengirim pesan ‘Terima kasih’ pada seseorang.

“Ah! Lihat! Lihat ini!” Shen Qi berteriak pada dirinya sendiri. Ia memandang kaget ponselnya dengan tangan gemetar.

Jika dia lupa bahwa ponselnya berharga dua bulan gaji, Shen Qi ingin melempar ponsel jauh-jauh darinya.

Tok! Tok!

Transmigration : Come To You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang