Tikus dalam Pesta

22 3 0
                                    

Setelah lebih tenang Ling Chu membiarkan Guo Chen naik ke dalam mobil, mereka mengambil gaun dan makan malam di sebuah warung makan dekat apartemen Guo Chen.

Guo Chen yang jarang makan makanan pinggir jalan. Cukup terkejut dengan rasa kuat dari bumbu ayam goreng yang meresap ke dalam daging.

Ling Chu antusias menceritakan pertemuannya dengan Shen Qi dan Shen Da Li. Ia meminta tolong pada Guo Chen untuk mengirimkan surat undangan kepada mereka.

Guo Chen mengangguk, mengirimkan alamat pada asisten Huan. Biarkan asisten Huan yang mengaturnya.

Ling Chu menepuk bantal di samping Guo Chen, menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

Jendela besar di kamar utama, mengarah pada langit gelap perkotaan A. Malam ini tidak banyak bintang, Ling Chu yang bosan mulai menghitung bintang dalam hati.

Tiba-tiba pria di belakang Ling Chu, membelit pinggang Ling Chu. Menarik tubuh Ling Chu dalam pelukan Guo Chen.

“Tidak bisa tidur?”

“Ehm”

“Ada yang mengganggu pikiranmu?” tanya Guo Chen menyisir rambut Ling Chu ke sela telinganya.

“Tidak. Aku sangat senang hari ini” Ling Chu sangat antusias hingga kesulitan tidur.

Ling Chu berbalik badan, ia balas memeluk pinggang Guo Chen. Wajah mereka saling berhadapan satu sama lain.

Guo Chen telah menutup mata dengan nafas lambat yang teratur. Mata pheonix yang selalu menawan, samar-samar memiliki kantong panda.

Beberapa hari ini Guo Chen sangat sibuk. Ada masalah dari proyek yang digarap perusahaan keluarga Guo sampai Guo Chen harus turun tangan menyelesaikannya.

Diluar kesibukannya bekerja, Guo Chen masih menyisihkan waktu untuk menemani Ling Chu. Ia khawatir pria ini sakit akibat terlalu memaksakan diri.

Dengan lembut Ling Chu menepuk-nepuk punggung Guo Chen seperti menidurkan bayi raksasa. Kemudian menutup mata, menyusul pria itu dalam mimpi.
.
.
.

Dua minggu berlalu, di sebuah hotel bintang lima yang memiliki arsitektur gaya barat. Terdengar melodi merdu menggema lembut dalam aula besar.

Pintu raksasa dengan ukiran motif kuno eropa terbuka lebar. Sorot lampu diarahkan pada kedua bayangan yang tertutupi asap kabut tipis.

Ling Chu memegang erat lengan Guo Chen sambil menghembuskan nafas besar. Ia terlalu gugup sekaligus bahagia.

Malam ini Ling Chu adalah protagonis dalam acara pertunangannya dengan Guo Chen.

Ling Chu mengenakan gaun merah khas tradisional timur yang menampilkan lekuk tubuh wanita muda yang anggun dan energik.

Bross perak berbentuk burung phoenix seukuran telapak, menyatu dengan ikat pinggang dan bordir bunga teratai pada gaun tersebut.

Setengah rambut Ling Chu diikat membentuk simpul yang disangga dengan tusuk konde yang dihiasi burung phoenix yang melebarkan sayapnya.

Sisa rambut yang tak terikat, tergerai bebas memantulkan kilauan cahaya emas dari sorot lampu.

Guo Chen mengamati penampilan Ling Chu yang mempesona. Riasan wajah Ling Chu terlihat sedikit tebal demi menunjang penampilan Ling Chu dalam acara malam hari ini.

Guo Chen tanpa sadar mengecup pelipis mata wanita muda yang akan menjadi tunangannya. Aroma bedak dan wewangian di tubuh Ling Chu menusuk hidung.

“Apa kamu siap?” bisik Guo Chen menunggu Ling Chu mengendalikan kegugupannya.

Transmigration : Come To You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang