1000% Tampan

35 4 0
                                    

Jiang Mu melirik Guo Chen yang bersandar pada dinding seolah menunggu sesuatu yang menarik.

"Jangan libatkan Xie Ran dalam permainanmu"

"Selama dia tidak ikut campur. Aku tidak akan mengusiknya" kata Guo Chen yang tak menganggap serius ucapan Jiang Mu.

Ketika Guo Chen dan Jiang Mu bertemu empat mata, Guo Chen lebih terus terang. Kesamaan dalam diri mereka membuat Guo Chen lebih terbuka menunjukkan jati diri sebenarnya.

Jiang Mu tidak bicara namun sorot mata yang tajam menunjukkan amarah dalam diam. Ia menahan emosi dengan mengepal erat tangan kanannya.

Suara deru mobil menggema dalam hutan, pagar kuning pucat terbuka menyambut kedatangan Guo Yan dan Ling Chu.

Villa modern yang didominasi hitam putih tampak jelas di kedalaman hutan. Pintu gerbang berukiran hitam perak secara otomatis terbuka.

Guo Yan memarkirkan mobil tepat di pintu villa. Tidak membangun Ling Chu, Guo Yan membuka bagasi menurunkan koper dari bagasi mobil.

"Kenapa kamu baru tiba sekarang?" Kata Guo Chen melirik jam dari ponselnya.

"Aku menunggu Ling Chu menyiapkan kopernya. Ling Yao tidak memberitahunya" kata Guo Yan sambil menurunkan tas terakhir. Apa yang ingin Guo Yan katakan, dia tidak mengulur-ulur waktu untuk berada diruang yang sama dengan Ling Chu.

Guo Chen melipat tangan di dada sambil menatap adik laki-lakinya. Dia berjalan membuka pintu mobil, menemukan kucing kecilnya meringkuk di kursi.

Guo Chen terdiam sebelum melempar sembarangan jaket besar yang menempel pada Ling Chu. Perlahan mengangkat gadis yang masih tertidur pulas.

Kepala Ling Chu bersandar pada dadanya. Hembusan lembut menyembur ke dada Guo Chen. Selang beberapa detik Ling Chu mengendus sambil mengusap kepalanya di dada Guo Chen.

Tatapan Guo Chen melembut, mungkin Ling Chu menyukai aromanya. Sesaat Guo Chen berpikir Ling Chu memiliki ketergantungan terhadapnya.

"Tinggalkan kopernya di ruang tamu. Paman Zhen akan mengantarnya ke kamar dan biarkan mobilmu parkir disini. Kamu bisa beristirahat" kata Guo Chen pergi membawa Ling Chu ke dalam villa.

Guo Yan menghela lega saat memandang kepergian Guo Chen dan Ling Chu memasuki villa. Dia menjadi lebih santai seperti telah menyelesaikan misi dari atasannya.

Di area pepohonan villa modern, kicauan burung saling bersahutan. Ling Chu terbangun kebingungan melihat kamar asing yang ia tempati. Baru ingat bahwa dia sedang liburan di kota J bersama Guo Chen dan lainnya.

Menguap lebar, Ling Chu menuruni tangga mencari keberadaan lainnya. Mata ruby itu stagnan menatap sosok yang sudah lama tidak ia temui.

Ling Chu yang masih mengantuk, langsung terbangun oleh Guo Chen yang keluar dari kamar dengan rambut basah. Pertama kali melihat Guo Chen tampil bertelanjang dada seperti model iklan majalah yang sexy.

Setiap gerakan pria itu terekam lambat oleh mata ruby Ling Chu. Tangan Guo Chen menyisir rambut yang basah dengan anggun, mengenakan kaos bersih yang mengekspos otot dan lekuk tubuh seorang pria muda.

"Xiao Chu, kamu bangun" sapa Guo Chen selesai mengenakan kaos hitam. Keteraturannya berolahraga membentuk otot perut indah yang enak dipandang.

Mata ruby itu terbelalak menerima keindahan yang menggoda iman di pagi hari. Reflek Ling Chu menyentuh bawah hidungnya takut ia mimisan.

Guo Chen tersenyum lembut, tangan dingin yang bebas menyentuh wajah Ling Chu, "Ada apa?"

"Tidak. Dimana yang lain?" Tanya Ling Chu mengalihkan perhatiannya.

Transmigration : Come To You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang