Mimpi Erotis

34 3 0
                                    

Ling Chu mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk saja. Ia terlalu malas mengeringkan rambutnya, ingin segera beristirahat di ranjang empuk hotel.

"Kakak Chen, aku sudah selesai" Kata Ling Chu yang melompat ke kasur. Mengubur tubuhnya dalam selimut hangat.

Guo Chen yang duduk menonton tv di sofa, berjalan lambat menuju kamar mandi. Ia melirik kucing kecil yang bermain hp sambil menguap.

Bulu mata Ling Chu gemetar memaksa mata persiknya untuk menutup rapat.

Kehangatan di kamar dan kelelahan akibat jamuan pesta, dengan cepat membawa Ling Chu ke dalam bunga tidur.

Ia bermimpi Guo Chen memeluknya dari belakang. Tangan yang nakal melepas setengah piyama yang Ling Chu kenakan.

“Ehm..”

Ling Chu menggeliat dalam rangkulan Guo Chen. Tubuhnya memanas oleh sentuhan sensitif pria itu.

Dalam mimpi Guo Chen menatap tajam secara sensual pada tubuhnya. Dia menundukkan kepala untuk mencium bibir Ling Chu.

Ketagihan oleh bibir cherry wanita itu, Guo Chen memasukan lidahnya dalam mulut mungil yang menggoda.

Ling Chu menegang saat tangan lainnya yang agak kasar meremas buah dada lembut Ling Chu dan memilin lembut ujung puting.

Sensasi sesak dan panas yang menjalar keseluruh tubuh terasa sangat nyata. Ini pertama kali bagi Ling Chu memimpikan hal-hal erotis.

Dia terjerat, tak bisa bangun untuk menghilangkan mimpi kotor ini. Ling Chu terus merengek dan mengerang di bawah belaian Guo Chen.

Salah satu tangan Guo Chen yang bebas, menyusuri kulit Ling Chu hingga ke bagian bawah tubuhnya.

Dengan mudah tangan pria itu menyelinap dalam celana Ling Chu. Jemari besar yang agak kasar, mengitari bibir bunga secara perlahan masuk ke inti bunga.

Terdengar suara letupan basah yang, berkecamuk dalam tubuhnya.

“Ha.. Sayang”

Nafas panas dan berat pihak lain berada di telinganya. Guo Chen menggigit pelan ujung telinga Ling Chu sambil berkata dengan suara rendah yang nakal, “Kamu basah”

“Ehm, tidak..” Ling Chu gemetar menahan gerakan kuat jari Guo Chen.

Tiba-tiba jemari yang mengebor menggali bagian terdalam inti bunga hingga Ling Chu memekik kaget sampai membuka mata persiknya.

“Ahh!”

Pandangan yang masih kabur secara bertahap semakin jelas. Ling Chu melihat tangan Guo Chen mengelus perutnya dan tangan lainnya berada dalam tubuh bagian bawah.

“Kakak Chen??” Ling Chu tidak bisa berkata-kata. Dia tak menyangka pria ini berani berbuat mesum saat Ling Chu sedang tidur.

“Maaf, aku membangunkanmu” Guo Chen meminta maaf tapi tak ada rasa bersalah di wajahnya. Ia mencium daun telinga Ling Chu, mulai menggerakkan kembali jari yang ada  dalam gua lembap dan basah.

“Wuah!”

Ling Chu dipaksa sadar oleh Guo Chen, jari pria itu dengan tidak senonoh terus mengobrak-abrik inti bunganya. Titik sensitif yang terus digosok terasa gatal.

Rasa sakit tumpul yang nikmat membuat Ling Chu tersentak hingga melengkungkan tubuhnya ke depan.

Ia berusaha menutup kakinya dan menyingkir tangan Guo Chen agar menjauhkan kenikmatan berlebih dari gesekan jemari kasar Guo Chen.

“Akh- Hentikan. Kakak!!”

“Ssst.. Tidak apa sayang, keluarkan” Balas Guo Chen yang tahu Ling Chu akan mengalami orgasme. Tangan kanan yang menganggur menekan buah kecil di atas inti bunga.

Transmigration : Come To You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang