Teman Lama

18 3 0
                                    

Pertunangan mereka akan diadakan sesuai pengaturan Guo Chen yaitu awal bulan depan. Ling Chu hanya perlu menyiapkan gaun dan membawa diri di pesta tersebut.

Kota A bergemuruh, berita pertunangan Guo Chen dengan cepat menyebar di seluruh kalangan bisnis. Siapa yang tak mengenal keluarga Guo?

Demi menjilat keluarga Guo, mereka berlomba-lomba menghubungi keluarga Ling. Ponsel Ling Chu sering berbunyi oleh pesan-pesan dan telepon dari orang yang tak ia kenal. Mengajak dirinya ke party atau hangout.

Ling Chu merebahkan tubuhnya di sofa samping Guo Chen sambil bergumam, "Aku seperti diteror"

Mendengar gumaman kecil Ling Chu, Guo Chen mengernyit tidak suka, "Siapa yang menerormu?"

Dengan malas Ling Chu membalik tubuhnya menelungkup. Ia menunjukkan layar ponsel pada Guo Chen. Banyak sekali kotak obrolan dari nomor yang tak terdaftar dalam kontak Ling Chu.

"Bagaimana mereka mendapat nomer ponselku?" Keluh Ling Chu yang merebahkan kepala di bantal kecil. Dia benar-benar risih oleh chatting orang tak dikenal.

"Aku akan meminta asisten Huan memasang blokir"

"Tidak perlu, itu tidak berguna" Kata Ling Chu mengambil ponselnya kembali, "Aku sudah memasang aplikasi pemblokir tapi tidak mempan"

"Kalau begitu ganti nomor baru" Balas Guo Chen sembari menyodorkan sepotong buah pir yang telah dikupas pada Ling Chu.

"Nomor ini sangat cantik" Ling Chu yang menyayangkan nomor cantiknya, ia memakan pir dalam dua gigitan. Ling Chu memutuskan mengganti mode hening pada ponselnya agar tidak terlalu mengganggu.

Dua minggu berlalu, Ling Chu tidak menggubris pesan-pesan itu. Lambat laun orang-orang yang menghubunginya semakin berkurang. Menyisakan pejuang-pejuang gigih yang berusaha mendekati keluarga Guo. Ling Chu sampai geleng-geleng kepala, menghadapi mereka yang pantang menyerah.

"Nona mau pesan apa?" Tanya seorang kasir pada Ling Chu yang melihat ponselnya.

"Ah, ya.. Satu caramel macchiato dan classic dark chocolate cake satu" kata Ling Chu sembari mengeluarkan uang dari dalam tas.

Setelah membayar dan membawa pesanannya, Ling Chu duduk di lantai dua, paling ujung yang tak terlalu mencolok.

Melalui jendela besar cafe, ia bisa melihat perusahaan Guo Chen yang menjulang tinggi di seberang jalan. Dia menunggu Guo Chen pulang sebelum pergi ke butik mengambil gaunnya.

Sebenarnya gaun itu dapat dikirim atau diambil oleh pelayan Guo Chen tapi Ling Chu bosan tinggal di apartemen dalam jangka waktu panjang. Sesekali ia butuh menghirup udara segar.

Tuk! Tuk! Tuk!

Seseorang mengetuk meja, menarik perhatian Ling Chu yang sedari tadi melamun memandangi jalan di luar jendela.

"Ling Chu?" Panggil seorang wanita yang ragu-ragu.

Wanita itu lebih tua dari Ling Chu, ia menggandeng anak kecil berusia 3-4 tahun.

Anak laki-laki itu menengadah, menatap bodoh pada Ling Chu. Mulut kecilnya mengunyah kue di tangan mungil yang gemuk. Pipi bulatnya yang merah terlihat penuh, Ling Chu ingin mencubit pipi anak itu, sangat menggemaskan.

Melihat Ling Chu memperhatikan anak di tangannya, wanita itu memperkenalkannya, "Ini anakku, Shen Liu.. Xiao Liu, sapa teman ibu"

Shen Liu kecil mengangguk pada Ibunya, ia menoleh kembali menatap Ling Chu. Dengan suara lantang dan cempreng, bocah kecil itu berkata "Halo Bibi!"

"Halo~ Xiao Liu" sapa Ling Chu pada Shen Liu. Kemudian dia memandang wanita itu lagi, dia tak begitu ingat siapa wanita di depannya.

"Sepertinya kamu lupa aku. Namaku Shen Da Li. Aku sering curhat padamu" Kata Shen Da Li tersenyum sambil menggoyang-goyangkan ponselnya.

Transmigration : Come To You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang