CHAPTER 11 - ALMOST

495 87 18
                                    

Beberapa minggu berlalu setelah acara bonfire itu. Cho berangkat ke sekolah seperti umumnya namun kali ini terjebak lagi di tugas biologi bersama Bella dan Edward di antara semua orang. Mengapa harus mereka?! Mau tidak mau Cho duduk bersama mereka, memainkan pulpen menunggu arahan untuk menulis. Pertemuan terakhir dia dan Edward adalah bencana. Dia dan Bella ikut menjadi agak canggung setelah itu.

"Kau terlihat lebih baik Cho." Bella membuka pembicaraan. "Jacob mengatakan kau ikut bonfire dua Minggu lalu." Cho mengangguk. "Yeah, Sam mengundangku." Balas Cho.

Edward yang berada di tempat yang sama menatapnya dengan alis terangkat. Itu mirip dengan yang sering dilakukan Cedric. "Mereka tidak biasanya mengundang orang diluar suku." Dia bertanya-tanya.

"Kami bertemu secara tidak sengaja dan kami nampaknya bergaul dengan baik." jelas Cho. Tanpa sengaja di menjatuhkan buku dari tasnya yang terletak di atas meja.

"Cho bukumu terjatuh." Bella membungkukkan badannya untuk mengambil buku itu dan tanpa sadar sebuah foto jatuh dari sela-sela buku.

Cho tidak menyadari nya dan membiarkan Bella memungut bukunya. Bella menatap foto itu, Cho dengan seragam hitam biru bersama seorang pria yang berseragam hitam kuning nampak tersenyum lebar...

Bella terkejut dengan itu. Dia menatap foto itu dengan kebingungan dan alis berkerut. Pria itu mirip dengan Edward hanya terlihat sedikit lebih mudah. Bella buru-buru menaruh kembali foto itu. Dia akan berbicara tentang foto itu nanti, tanpa Edward di sekitar.

"Bella, aku bertanya-tanya apakah kau tahu cerita tentang imprint Sam?" Cho tiba-tiba bertanya. Membuat Bella kembali dari kedalaman pikirannya.

Bella tahu tentang Sam-Emily-Leah dengan ragu-ragu menceritakan nya pada Cho. "Sam awalnya bertunangan dengan Leah, sepupu Emily lalu dia berubah menjadi serigala dan mencetak pada Emily mereka bertengkar hebat tentang hal itu dan tanpa sengaja Sam Fase dan mencakar wajah Emily... " Bella menjelaskan versi pendek.

"Ah jadi begitu." Ucap Cho, tidak heran mengapa Leah menjadi sangat pahit dan Sam terus menerus merasa bersalah.

Takdir memang tidak selamanya baik. Cho tahu itu. "Itu tragis."

....

Di kesempatan yang langkah Bella akhirnya bisa bertemu Cho tanpa Edward di sekitar. Tanpa basa-basi Bella langsung menanyainya tentang foto itu. "Aku tidak sengaja melihat foto yang terselip di buku itu." Ucap Bella.

Cho membeku dari bacaannya. Menatap Bella dengan pupil membesar. Bella akhirnya melihat Cedric. Cho menelan kegugupan nya. Dia tidak bisa menyembunyikan lebih lama tentang Cedric. Tapi sulit untuk menceritakan orang lain tentang kematian nya.

"Tidak usah bercerita kalau tidak ingin." Bella berkata ragu-ragu. Dia melihat wajah Cho menjadi lebih sendu.

"Aku mau, toh tidak ada salahnya." Cho bergumam. "Dulu ketika aku masih bersekolah di Hogwarts, sebuah kastil di Skotlandia. Sekolah sihir Inggris. Di tahun ke limaku, aku dan seseorang bernama Cedric Diggory, pria di foto itu menjadi lebih dekat."

"Sebuah pertandingan besar antara tiga sekolah sihir di adakan. Kami menjadi pasangan saat pesta dansa besar di adakan. Itu menyenangkan dan mengagumkan. Dia merupakan peserta pertandingan itu." Ucap Cho sambil menatap jauh.

"Semuanya berjalan normal kami menghabiskan waktu bersama sambil mengerjakan tugas pertandingan itu. Lalu, pada pertandingan terakhir sebuah tragedi terjadi. Harry, peserta termuda yang ikut serta kembali dengan Cedric. Tubuh Cedric tepatnya." Cho bercerita dengan mata berkaca-kaca.

Dia menatap mayat itu, pada hari dimana mereka berencana untuk bersenang-senang setelah akhir pertandingan. Tidak peduli apakah Cedric menang atau kalah. Namun naas dia tidak bisa melakukan agenda itu. Dia kehilangan Cedric.

"Maafkan aku-aku tidak bermaksud-"

"Tidak apa-apa kau tidak tahu. Bukan salahmu penasaran dengan wajahnya yang mirip dengan Edward." Ucap Cho tenang.

"Kau ingin tahu? Aku terkejut pertama kali bertemu dengan Edward. Aku pikir aku akan gila, dadaku terasa sakit. Jika Cedric menua mungkin dia akan menjadi seperti Edward." Ucap Cho jujur.

"Wajahnya, bukan tingkah lakunya." Tambah Cho.

"Apakah kau pernah berpikir untuk um..."

"Menyukai Edward? Tentu saja ya dan tidak. Sekali terbesit bahwa aku mungkin diberikan kutukan atau mungkin kesempatan kedua mengenalnya tapi itu salah. Bukan keduanya. Aku telah melihat mu bersamanya kalian terlihat sangat cocok, jujur aku agak cemburu dan iri."

" I'm the reason you don't have second changed?" Bella bertanya. Cho menggelengkan kepala dan tertawa kering.

"Tentu saja bukan. Bella, mereka tidak sama. Aku tidak hanya mencintai Cedric karena wajahnya, tapi juga kepedulian nya terhadapku. Namun aku cemburu padamu karena melihat potensi hubunganku dengan Cedric andaikan dia bisa lebih lama berada di sini. Aku bisa melihat kami bersama setelah Hogwarts andaikan tidak ada tragedi itu." Jelas Cho.

"Almost.... Bukankah kata yang sangat menyedihkan Bella? Almost lover? Almost forever? He almost survived. We almost made it. But inilah hidup. Terus berjalan. Jangan terlalu dipikirkan Bella. Aku tidak akan bisa menyamakan Edward mu dengan Cedric." Cho menepuk-nepuk pundak Bella sebelum pergi menjauh.

Bella bisa melihat air mata menetes di pipi perempuan berambut hitam itu. Rasa bersalah muncul di hati Bella. Dia seharusnya tetap diam.

....
786word

786word

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐃É𝐉À 𝐕𝐔 - EDWARD CULLENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang